Krama Percaya sebagai Tempat Nunas Tamba
Puluhan warga dan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng memadati Pura Puseh Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Minggu (13/11) pagi.
Evakuasi Pohon Beringin Timpa Palinggih di Desa Kekeran
SINGARAJA, NusaBali
Mereka melakukan gotong royong membersihkan dahan kayu beringin yang tumbang pada Jumat (11/11) malam sekitar pukul 19.00 Wita. Evakuasi dahan pohon beringin yang menimpa palinggih Surya Pura Puseh berlangsung pukul 08.00–12.00 Wita, yang diawali dengan upacara matur piuning.
Seluruh proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati, karena dahan pohon beringin yang menimpa palinggih itu berukuran besar, dengan diameter sekitar 30 centimeter dengan panjang patahan sekitar 25 meter. Anggota BPBD harus menggunakan tali penarik agar potongan dahan tidak lagi mengenai palingggih lain dan mengakibatkan kerusakan baru.
Kepala BPBD Buleleng Made Subur yang ditemui di lokasi, mengatakan, dahan pohon tersebut memang sudah sangat tua dan rapuh. Sehingga begitu ada hujan deras yang disertai angin kencang, dasar pohon tidak dapat menopang beratnya dahan, yang akhirnya ambruk, menimpa salah satu palinggih di Pura Puseh Desa Kekeran.
“Baru bisa kami eksekusi bersama warga dan tokoh masyarakat setempat, karena dahan pohon yang tumbang mengenai palinggih, jadi harus menunggu waktu baik untuk mapiuning,” ujar dia. Dijelaskannya, untuk proses evakuasi dahan pohon, tim bersama masyarakat setempat melakukannya dengan sangat hati-hati, untuk menekan kemungkinan timbulnya risiko kerusakan baru.
Sementara itu, tumbangnya dahan pohon beringin di Pura Puseh Desa Kekeran, menurut Kelian Desa Pakraman Kekeran Made Dana bukanlah kali pertama. Bahkan dalam setahun dahan pohon beringin sudah tiga kali tumbang, namun sebelumnya tidak menimbulkan kerusakan material. Pohon beringin ratusan tahun tersebut hingga saat ini dikeramatkan oleh krama Desa Kekeran. Hingga akhirnya leluhur masyarakat Kekeran dulu membuatkan sebuah palinggih bagi penghuni pohon beringin tersebut. Palinggihnya dikenal dengan palinggih Ratu Sumedang yang berada di bawah pohon beringin. Selain Ratu Sumedang yang kuasa atas pohon itu, dalam situasi tertentu juga kerap kali muncul ancangan Ida, yang berupa kodok besar berwarna merah, dan ular.
Konon menurut Made Dana, areal sekitar pohon beringin dalam pandangan niskala merupakan telaga yang sangat indah. Ada beberapa sumber mata air yang mengalir dari bawah pohon yang merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat Kekeran. Di pohon beringin tersebut juga sering kali didapati masyarakat setempat maupun yang berasal dari luar desa, datang dengan tujuan nunas tamba.
“Biasanya mereka datang dengan sendirinya. Karena pada dasarnya di sini tidak dikomersilkan sebagai tempat nunas tamba,” kata Made Dana. Dan berdasar pengakuan sebagian orang yang datang ke tempat tersebut untuk meminta pengobatan, ternyata mendapatkan kesembuhan. Ditanya soal tumbangnya dahan pohon beringin, Made Dana mengaku tidak ada pertanda yang diyakini akan terjadi. Dia pun tidak mendapatkan firasat atau mimpi buruk sebelumnya.
Setelah pembersihan dahan, pihaknya akan menggelar paruman terkait perbaikan palinggih dan tembok panyengker yang tertimpa dahan pohon. Setelah pembangunan kembali palinggih rusak, baru akan dilaksanakan tahapan lainnya hingga proses ngenteg linggih. Hal yang sama juga akan dilakukan di palinggih piyasan Pura Panti Batur Sari yang berlokasi di sebelah timur Pura Puseh. Palinggih piyasan tersebut juga terkena dahan pohon dan rusak di bagian atapnya.
Pihak BPBD Buleleng saat ini juga melakukan berbagai antisipasi untuk menghadapi cuaca ekstrem yang sempat mengakibatkan bencana pohon tumbang di daerah lainnya di Buleleng, seperti di Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, dan Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt, beberapa hari lalu, dengan mengirimkan surat imbauan kepada masing-masing camat. Pemetaan dan kajian pohon-pohon yang ada di Buleleng juga terus dilakukan untuk langkah pencegahan. Khusus untuk kejadian di Pura Puseh Desa Kekeran, pihak BPBD bersama masyarakat setempat akan merekap total jumlah kerugian yang disebabkan oleh bencana tersebut. Sehingga bisa diajukan ke Pemerintah Provinsi Bali, untuk mendapatkan bantuan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dahan pohon beringin di jeroan Pura Puseh Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, tumbang pada Jumat (11/11) sekitar pukul 19.00 Wita. Dahan pohon yang berumur ratusan tahun tersebut tumbang setelah diguyur hujan deras disertai angin. Namun masyarakat dan BPBD masih menunggu proses evakuasi, hingga datang hari baik, lantaran tumbangnya dahan pohon itu mengakibatkan dua palinggih rusak yakni palinggih Surya di Pura Puseh dan Palinggih Piyasan di Pura Panti Batur Sari. Selain itu sekitar empat meter panyengker Pura Puseh juga rusak. k23
Komentar