Hand Sanitizer Herbal Bikin Tangan Tak Kering
Hadir di Pameran UMKM Bali Bangkit
DENPASAR, NusaBali
Pameran UMKM Bali Bangkit tidak hanya menyediakan industri kuliner dan kerajinan, namun juga industri di bidang usadha atau obat-obatan herbal.
Adalah I Dewa Agung Made Suryawan alias Jung Kumis, menjadi salah satu peserta pameran yang berlokasi di Taman Budaya Bali (Art Center) Denpasar ini.
Salah satu produk Jung Kumis yang diilhami oleh situasi pandemi Covid-19, yaitu hand sanitizer atau pembersih tangan herbal, yang terbuat dari bahan-bahan alami. “Kebetulan pandemi tiyang berpikir begini, kenapa banyak orang kering tangannya pakai hand sanitizer,” ungkap Jung Kumis, Sabtu (9/1).
Dari hasil obrolannya bersama rekan-rekan dokter, didapatilah bahwa alkohol yang menjadi bahan utama hand sanitizer itulah penyebabnya. Oleh karena itu, dia mulai berinovasi untuk membuat hand sanitizer herbal. “Terbuatnya dari bahan yang mudah ditemui masyarakat, seperti sirih dan kemangi,” lanjutnya.
Bahan-bahan tersebut diproses melalui proses penyulingan. Hand sanitizer yang terbuat dari bahan alami ini kemudian diberi aroma-aroma tertentu, seperti aroma cempaka. Disebutkan, hand sanitizer bebas alkohol ini dapat bertahan dalam waktu dua bulan. Hand sanitizer ini sendiri dijual dalam kemasan botol ukuran 20 ml dengan harga Rp 20.000.
Nama Jung Kumis sendiri memang tidaklah asing dalam dunia obat-obatan herbal. Selain hand sanitizer herbal yang kini banyak dicari, dirinya sejak 10 tahun yang lalu memang telah menggeluti dunia tanaman-tanaman obat herbal. Tanaman-tanaman herbal yang diolahnya dapat ditemui di Bali.
Dia melihat bahwa tanaman-tanaman yang ada di Bali memiliki nilai dan manfaatnya masing-masing. Demikian pula dengan pengolahan tanaman herbal, dengan produk seperti minyak yang pengolahannya berpusat di Bangli. “Kita utamakan tanaman yang ada dari Bali. Kenapa, supaya menghargai bahwa tanaman itu bisa menghasilkan, kalau tanaman itu ada manfaatnya,” tutur pria asal Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli ini.
Produk-produk herbalnya yang dikemas dalam bentuk bubuk antara lain berasal dari jahe merah, temulawak, pegagan, binahong, kunyit putih, bawang berlian, dan lainnya. Bahan-bahan ini pun memiliki khasiat yang beragam. Beberapa di antaranya yang memiliki manfaat meningkatkan imunitas tubuh, menjadi produk yang paling banyak dicari selama pandemi Covid-19.
Hal ini tak lepas dari fakta bahwa hingga saat ini, belum ada obat-obatan yang secara pasti menyembuhkan dari virus tersebut, sehingga yang bisa dilakukan saat ini adalah menjaga imunitas tubuh masing-masing. “Karena situasi covid, tanaman yang paling laris itu tanaman-tanaman yang ke perawatan misalnya kunyit putih, temulawak dan jahe merah,” sebut Jung Kumis. *cr74
Komentar