Disdikpora Tunda Seluruh Simulasi Tatap Muka
Sampai Batas Waktu yang Tak Ditentukan
DENPASAR, NusaBali
Setelah menunda belajar tatap muka, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar juga menunda simulasi yang rencananya digelar pada Januari – Maret 2021.
Penundaan ini dilakukan karena Denpasar kembali masuk dalam zona merah lantaran peningkatan kasus positif Covid-19. Kabid Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar AA Gede Wiratama yang akrab disapa Gung Wiratama, saat dikonfirmasi, Kamis (14/1), mengungkapkan saat ini keputusan Pemkot Denpasar bukan hanya menunda pembelajaran tatap muka. Tetapi juga simulasi juga ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Simulasi rencananya digelar untuk tingkat SMP pada Januari 2021, tingkat SD pada Februari 2021, sementara untuk tingkat TK dan PAUD dilakukan pada Maret 2021 mendatang. Simulasi dilakukan untuk melepas rasa kangen para siswa dengan teman dan gurunya. Namun, karena kondisi Covid-19 di Kota Denpasar semakin meningkat bahkan masuk zona merah, Disdikpora memutuskan untuk melakukan penundaan.
Penundaan, menurut Gung Wiratama, sampai nanti Denpasar masuk dalam zona hijau. “Iya ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Soalnya Denpasar kasusnya (Covid-19) semakin meningkat, kita tidak berani terlalu memaksakan simulasi. Jadi menunggu sampai zona hijau dulu,” ungkapnya.
Gung Wiratama menambahkan, untuk persiapan sekolah tetap dilakukan, seperti persiapan teknis maupun persiapan protokol kesehatan (prokes). Persiapan itu dilakukan jika nantinya kondisi sudah memungkinkan, pihak sekolah bisa langsung mengajukan ke Dinas Pendidikan untuk melaksanakan simulasi.
Sekolah yang mengajukan simulasi akan dipantau wilayahnya. Jika wilayahnya masih zona merah, dipastikan tidak bisa melakukan simulasi. “Kalau pun Denpasar sudah masuk zona orange atau hijau, kita juga masih memantau pergerakan kasus di wilayah sekolah. Jangan sampai masih banyak kasus, sekolah malah membuka simulasi belajar tatap muka. Saya berharap guru-guru dan orangtua siswa juga memahami situasi dan kondisi ini,” tanda Gung Wiratama. *mis
1
Komentar