nusabali

Di Tabanan Jembatan Jebol dan Banjir, Puluhan Warga Mengungsi di Gedung Sekolah

Hujan Deras Sebabkan Jalan Penghubung Antar Desa di Bangli Putus

  • www.nusabali.com-di-tabanan-jembatan-jebol-dan-banjir-puluhan-warga-mengungsi-di-gedung-sekolah

Sebanyak 30 KK atau sekitar 90 orang mengungsi, Jumat (15/1) malam pukul 20.00 Wita saat air mulai masuk rumah dan pukul 21.00 Wita air membesar sampai sepinggang orang dewasa.

TABANAN, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tabanan, Jumat (15/1) malam menyebabkan sejumlah bencana terjadi. Seperti jembatan menuju Perumahan Graha Asri Persada di perbatasan Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan dengan Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan jebol pada, Jumat malam pukul 21.20 Wita. Selain itu sejumlah kawasan perumahan juga terendam banjir hingga warganya harus mengungsi. Sementara di Kabupaten Bangli akses jalan Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli menuju Dusun Tambahan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli putus pada, Sabtu (16/1) siang.

Pantauan NusaBali, Sabtu (16/1) jembatan jebol di Perumahan Graha Asri Persada, Kecamatan Kerambitan, Tabanan tepat di sisi bagian utara sepanjang 4 meter dengan lebar 6 meter. Saat ini akses jalan ke perumahan tersebut ditutup. Jembatan tersebut dipasang garis polisi menandakan dilarang lewat. Jembatan jebol mengambil sebagian badan jalan. Kondisi tersebut membuat warga di perumahan tersebut harus putar balik ke arah Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan jika hendak menuju kota Tabanan.

Menurut salah satu warga, Gusti Ketut Subrata, jembatan jebol terjadi, Jumat malam pukul 21.20 Wita saat Tabanan diguyur hujan deras. Penyebab dari jembatan jebol karena tanahnya labil diperparah adanya pembuangan air dari perumahan atas tanpa melalui drainase. "Saya sempat lewat pukul 19.00 Wita, waktu itu belum jebol, jebolnya jembatan tak terdengar," ujar Gusti Subrata.

Menurut dia, sebelum jembatan jebol, kondisinya sudah retak di bagian tengah. "Awalnya sudah retak di bagian tengah itu, kemudian adanya hujan lebat sehingga tanah pondasi jembatan tak kuat menyangga," imbuh Gusti Subrata yang memiliki rumah di bagian utara jembatan. Untuk saat ini, kendaraan dilarang lewat karena dikhawatirkan jembatan putus. Menurutnya jalur menuju Perumahan Graha Asri Persada adalah jalur alternatif. Jika terjadi kemacetan parah di jalur nasional (Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk) biasanya kendaraan kecil diarahkan ke Perumahan Asri Graha menuju wilayah Gilimanuk atau sebaliknya.

"Sementara waktu tidak bisa lewat, kalau mau ke Tabanan kita harus putar balik," tegasnya. Sementara hujan deras yang mengguyur Tabanan juga menyebabkan 30 KK di Perumahan Panorama Sanggulan, Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan terpaksa mengungsi ke SDN 6 Banjar Anyar. Rumah mereka kebanjiran dengan tinggi air hingga sepinggang orang dewasa pada, Jumat malam pukul 21.00 Wita akibat meluapnya Sungai Dati yang melewati kawasan perumahan.

Pantauan di tempat mengungsi, Sabtu pagi, sebagian warga sudah kembali membersihkan rumahnya yang dipenuhi lumpur. Di tempat mengungsi tersebut tersedia 2 kelas yang dipergunakan untuk tidur oleh warga.  Kepala Lingkungan Panorama Sanggulan, Putu Agus Yohanes Eka, 32, mengaku dampak dari banjir, Jumat malam, 30 KK mengungsi ke SDN 6 Banjar Anyar. Banjir Jumat malam tinggi air mencapai sepinggang orang dewasa. "Banjir karena sungai yang ada di sebelah timur meluap," ujarnya di lokasi pengungsian.

Menurutnya 30 KK atau sekitar 90 orang mulai mengungsi, Jumat malam pukul 20.00 Wita. Saat itu air memang sudah mulai masuk rumah dan pukul 21.00 Wita air membesar sampai sepinggang orang dewasa. "Agar lebih aman, kita diminta mengungsi sama aparat desa dan pemerintah," katanya.  Di tempat pengungsian untuk kebutuhan logistik sudah dibantu oleh anggota DPRD Tabanan, I Wayan Sudiana. Sejumlah warga yang mengungsi sudah diberikan nasi bungkus.

Menurutnya Perumahan Panorama Sanggulan selalu langganan banjir jika hujan lebat secara terus menerus. "Kami sudah sempat koordinasikan ke BPBD untuk mencari solusi, harapannya aliran Sungai Dati dikeruk karena sudah terjadi pendangkalan," katanya. Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Sucita menjelaskan, perihal perumahan di Sanggulan yang banjir sudah dilakukan peninjauan ke lokasi. Perumahan banjir karena sungai di sebelah selatan tertutup sampah.

Sementara jembatan jebol menuju Perumahan Graha Asri Persada juga sudah ditinjau langsung bersama Sekda Tabanan Gede Susila, TNI, Polri dan Dinas PUPRPKP Tabanan. "Kita sudah cek langsung," ujarnya.  Solusinya untuk penangan jembatan jebol ini, karena status jalan milik pengembang bisa dibantu lewat dana bansos atau bernama dana bantuan pihak ketiga di tahun 2021. Namun karena estimasi kerugian diatas Rp 200 juta tidak bisa dibantu lewat dana bansos atau dana bantuan pihak ketiga. "Sekarang kita tengah mencari celah bantuan dulu, kemungkinan akan diajukan ke Provinsi Bali. Dinas PU sedang lakukan kajian," ungkap Sucita.

Sedangkan di Kabupaten Bangli, hujan deras juga menyebabkan akses jalan Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli menuju Dusun Tambahan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli putus pada, Sabtu  siang. Sebelumnya jalan tersebut masih tersisa sebagian badan jalan. Namun karena diterjang banjir terus menerus, jalan tersebut kini benar-benar putus dan tidak dapat dilalui.

Putusnya jalan tersebut mengakibatkan warga yang memiliki lahan pertanian di seberang jalan tersebut cukup kesulitan. Warga harus mengambil jalur lain yang lebih jauh. Selain lahan pertanian warga Dusun Tegalalang, ada pula beberapa pekarangan yang ditempati warga tepat di seberang jalan putus. Akses jalan yang putus sejatinya jalur alternatif warga Tambahan yang ingin menuju kota Bangli.

Salah seorang warga yang ditemui di lokasi mengatakan sudah diprediksi jalan akan putus pasalnya beberapa kali diterjang banjir. Sebelumnya sebagian jalan sudah ambrol, kemudian kini telah putus. "Sebelum putus, air sudah merembes dari bagian tengah jalan, tidak berselang lama jalan putus," sebut warga.

Terkait putusnya akses jalan warga berharap dibuatkan jembatan darurat, sehingga warga bisa pergi ke sawah tanpa harus memutar melalui Desa Jehem. Dikonfirmasi terkait jalan Tegalalang-Tambahan putus, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Bangli, I Wayan Lega Suprapta mengaku telah mendapat laporan terkait putusnya akses jalan tersebut. "Tim nanti turun mengukur panjang jalan yang putus dan hasilnya nanti dijadikan dasar dalam penyusunan RAB,” sambung Kabid asal Desa Manikliyu, Kecamatan Kintamani ini. *des, esa

Komentar