Semua OPD Pemprov Akan Siapkan Rapid Antigen
Kemarin, Sudah Dimulai dengan Rapid Test Antigen di Jaya Sabha
Hanya tamu dengan hasil negatif rapid test antigen yang dibolehkan bertemu Gubernur atau ikut pertemuan di OPD lingkup Pemprov Bali
DENPASAR, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali akan memberlakukan aturan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan kerja Pemprov Bali. Tidak cukup hanya penerapan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak fisik/hindari kerumunan), tapi peserta pertemuan yang digelar di setiap lingkungan Organiasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Bali ke depan diwajibkan menjalani rapid test antigen sebelum acara dimulai.
Kalau dalam rapit test antigen tersebut hasilnya reaktif, maka tidak dibolehkan mengikuti pertemuan. Hanya mereka yang hasilnya negatif yang dibolehkan ikut acara. Persyaratan rapid test antigen ini sudah dimulai saat rapat koordinasi yang digelar Gubernur Bali Wayan Koster, di Bale Gajah Rumah Jabatan Komplek Jaya Sabha, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar, Senin (18/1) pagi.
Pantuan NusaBali, sebelum mengikuti kegiatan rapat koordinasi di Bale Gajah Rumah Jabatan Gubernur Bali, seluruh peserta diarahkan menjalani rapid test antigen terlebih dulu. Rapid test antigen dilaksanakan di Gedung Kertha Sabha (sebelah Utara Bale Gajah) lingkungan Jaya Sabha.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan kebiasaan baru berupa rapid test antigen bagi tamu atau peserta rapat dengan Gubernur Koster ini sudah dimulai dari Jaya Sabha. "Nanti pola ini akan mengarah ke semua OPD lingkungan Pemprov Bali. Siapa pun yang ikut kegiatan di OPD Pemprov Bali, wajib rapid test antigen dengan hasil negatif," ujar Made Rentin menja-wab NusaBali, Senin kemarin.
Menurut Rentin, Prokes yang wajib 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak fisik) belumlah cukup. Pasalnya, kasus penyebaran Covid-19 di Bali belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Nah, untuk menekan penyebaran Covid-19, maka ke depan akan ditambah dengan rapid test antigen secara gratis.
"Mulai hari ini (kemarin, Red) di Jaya Sabha sudah disiapkan petugas kesehatan untuk rapid test antigen. Kegiatan rapid test antigen ini digratiskan. Setiap tamu atau peserta kegiatan wajib rapid test antigen hasil negatif," ujar Rentin yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali.
Rentin menyebutkan, rapid test antigen di Jaya Sabha kemarin dijadikan percontohan, karena selama ini aktivitas Gubernur Bali sangat padat. Dengan rapid test antigen ini, maka setiap tamu akan diketahui kondisi kesehatan yang sesungguhnya.
"Kan tidak ada yang tahu riwayat perjalanan orang, kontak dengan siapa, dan bagaimana riwayat penyakitnya? Nah, di Jaya Sabha sekarang mulai dilaksanaan protokol kesehatan dengan tambahan rapid test antigen, mengingat kegiatan Pak Gubernur sangat padat," tegas birokrat asal Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Badung ini.
Rapat koordinasi di Bale Gajah, Jaya Sabha kemarin digelar secara terutup. Rapat koordinasi yang dipimpin langsung Gubernur Bali Wayan Koster tersebut dihadiri para Bupati/Walikota atau yang mewakili, unsur Kodam IX/Udayana, usnsur Polda Bali, Sekda Provinsi Bali, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, hingga Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, dan PHDI Bali. Rapat koordinasi yang digelar sejak pagi pukul 10.30 Wita hingga siang pukul 13.00 Wita tersebut untuk mem-bahas langkah penanganan Covid-19, yang kasusnya meningkat di Bali pasca tahun baru 2021.
Sementara itu, sejauh ini belum ada instruksi resmi untuk penerapan protokol kesehatan baru berupa tambahan rapid test antigen di lingkungan OPD Pemprov Bali. Buktinya, di Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Bali masih berlaku seperti biasa, yakni penerapan protokol keshatan pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga pengecekan suhu tubuh. Belum ada rapid test antigen bagi tamu yang masuk ke Kantor DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar.
Menurut Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bali, I Gede Suralaga, kemungkinan protokol kesehatan tambahan berupa rapid test antigen baru akan dilakukan ketika nanti ada pertemuan di DPRD Bali. "(Rapid test antigen) Masih kita koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali," ujar Suralaga saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Senin kemarin.
Suralaga menegaskan, selama ini penerapan protokol kesehatan di DPRD Bali berjalan dengan tertib. Di pintu masuk lingkungan DPRD Bali juga dilakukan pemeriksaan suhu tubuh. "Termasuk di acara rapat-rapat, diterapkan Prokes ketat, walaupun rapat masih banyak yang dilakukan secara virtual," tegas Suralaga. *nat
Kalau dalam rapit test antigen tersebut hasilnya reaktif, maka tidak dibolehkan mengikuti pertemuan. Hanya mereka yang hasilnya negatif yang dibolehkan ikut acara. Persyaratan rapid test antigen ini sudah dimulai saat rapat koordinasi yang digelar Gubernur Bali Wayan Koster, di Bale Gajah Rumah Jabatan Komplek Jaya Sabha, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar, Senin (18/1) pagi.
Pantuan NusaBali, sebelum mengikuti kegiatan rapat koordinasi di Bale Gajah Rumah Jabatan Gubernur Bali, seluruh peserta diarahkan menjalani rapid test antigen terlebih dulu. Rapid test antigen dilaksanakan di Gedung Kertha Sabha (sebelah Utara Bale Gajah) lingkungan Jaya Sabha.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan kebiasaan baru berupa rapid test antigen bagi tamu atau peserta rapat dengan Gubernur Koster ini sudah dimulai dari Jaya Sabha. "Nanti pola ini akan mengarah ke semua OPD lingkungan Pemprov Bali. Siapa pun yang ikut kegiatan di OPD Pemprov Bali, wajib rapid test antigen dengan hasil negatif," ujar Made Rentin menja-wab NusaBali, Senin kemarin.
Menurut Rentin, Prokes yang wajib 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak fisik) belumlah cukup. Pasalnya, kasus penyebaran Covid-19 di Bali belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Nah, untuk menekan penyebaran Covid-19, maka ke depan akan ditambah dengan rapid test antigen secara gratis.
"Mulai hari ini (kemarin, Red) di Jaya Sabha sudah disiapkan petugas kesehatan untuk rapid test antigen. Kegiatan rapid test antigen ini digratiskan. Setiap tamu atau peserta kegiatan wajib rapid test antigen hasil negatif," ujar Rentin yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali.
Rentin menyebutkan, rapid test antigen di Jaya Sabha kemarin dijadikan percontohan, karena selama ini aktivitas Gubernur Bali sangat padat. Dengan rapid test antigen ini, maka setiap tamu akan diketahui kondisi kesehatan yang sesungguhnya.
"Kan tidak ada yang tahu riwayat perjalanan orang, kontak dengan siapa, dan bagaimana riwayat penyakitnya? Nah, di Jaya Sabha sekarang mulai dilaksanaan protokol kesehatan dengan tambahan rapid test antigen, mengingat kegiatan Pak Gubernur sangat padat," tegas birokrat asal Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Badung ini.
Rapat koordinasi di Bale Gajah, Jaya Sabha kemarin digelar secara terutup. Rapat koordinasi yang dipimpin langsung Gubernur Bali Wayan Koster tersebut dihadiri para Bupati/Walikota atau yang mewakili, unsur Kodam IX/Udayana, usnsur Polda Bali, Sekda Provinsi Bali, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, hingga Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, dan PHDI Bali. Rapat koordinasi yang digelar sejak pagi pukul 10.30 Wita hingga siang pukul 13.00 Wita tersebut untuk mem-bahas langkah penanganan Covid-19, yang kasusnya meningkat di Bali pasca tahun baru 2021.
Sementara itu, sejauh ini belum ada instruksi resmi untuk penerapan protokol kesehatan baru berupa tambahan rapid test antigen di lingkungan OPD Pemprov Bali. Buktinya, di Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Bali masih berlaku seperti biasa, yakni penerapan protokol keshatan pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga pengecekan suhu tubuh. Belum ada rapid test antigen bagi tamu yang masuk ke Kantor DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar.
Menurut Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bali, I Gede Suralaga, kemungkinan protokol kesehatan tambahan berupa rapid test antigen baru akan dilakukan ketika nanti ada pertemuan di DPRD Bali. "(Rapid test antigen) Masih kita koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali," ujar Suralaga saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Senin kemarin.
Suralaga menegaskan, selama ini penerapan protokol kesehatan di DPRD Bali berjalan dengan tertib. Di pintu masuk lingkungan DPRD Bali juga dilakukan pemeriksaan suhu tubuh. "Termasuk di acara rapat-rapat, diterapkan Prokes ketat, walaupun rapat masih banyak yang dilakukan secara virtual," tegas Suralaga. *nat
Komentar