Judo PON Hentikan Latihan Bersama
DENPASAR, NusaBali
Tim judo PON Bali menghentikan latihan bersama empat kali seminggu, di GOR Lila Bhuana, Denpasar.
Keputusan itu karena adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Pihak pelatih pun menunggu situasi Pandemi Covid-19 dan menghindari kerumunan.
"Sebelumnya kita rutin latihan bersama. Tapi saat ini dihentikan dulu. Apalagi jumlah positif Covid-19 terus meningkat," kata salah satu pelatih judo Bali, Agus Putra Adnyana, Senin (18/1), yang juga Ketua Pengkot PJSI Denpasar itu.
Menurut Putra Adnyana, pihaknya sebenarnya bersiap menggelar sentralisasi. Namun adanya PKM, maka latihan distop sejak 10 Januari lalu. Dia berharap atlet menggelar latihan mandiri di rumah masing-masing, untuk menjaga kondisi fisik dan teknik.
"Sampai saat ini tidak ada arahan KONI Bali. Kami akui, pejudo kami juga semakin was-was. Dengan waktu persiapan semakin dekat jelang PON pada Oktober 2021, tapi sampai sekarang tidak ada arahan jelas dari KONI Bali," kata Putra Adnyana.
Apalagi secara pribadi, kata Putra Adnyana, pihaknya juga belum melihat hasil tes fisik para pejudo pada tahap kedua beberapa waktu lalu. Apakah ada peningkatan atau menurun. Padahal Januari ini, harusnya kegiatan TC sudah berlangsung.
“Tapi kita tidak tahu juga, apa akan berlangsung atau tidak PON, apakah Bali akan kirim atau tidak, sepertinya anggaran kegiatan olahraga tidak ada untuk Bali," kata Putra Adnyana.
Bagi KONI Bali cabor judo menjadi andalah meraih medali emas di PON Papua. Hal itu juga mengacu hasil PON sebelumnya. Pejudo Bali mampu menyumbangkan medali emas. Pada PON Papua judo ditarget minimal meraih lebih dari dua medali emas. Sebab pejudo Bali masih sangat diperhitungkan di level nasional, seperti PON. *dek
"Sebelumnya kita rutin latihan bersama. Tapi saat ini dihentikan dulu. Apalagi jumlah positif Covid-19 terus meningkat," kata salah satu pelatih judo Bali, Agus Putra Adnyana, Senin (18/1), yang juga Ketua Pengkot PJSI Denpasar itu.
Menurut Putra Adnyana, pihaknya sebenarnya bersiap menggelar sentralisasi. Namun adanya PKM, maka latihan distop sejak 10 Januari lalu. Dia berharap atlet menggelar latihan mandiri di rumah masing-masing, untuk menjaga kondisi fisik dan teknik.
"Sampai saat ini tidak ada arahan KONI Bali. Kami akui, pejudo kami juga semakin was-was. Dengan waktu persiapan semakin dekat jelang PON pada Oktober 2021, tapi sampai sekarang tidak ada arahan jelas dari KONI Bali," kata Putra Adnyana.
Apalagi secara pribadi, kata Putra Adnyana, pihaknya juga belum melihat hasil tes fisik para pejudo pada tahap kedua beberapa waktu lalu. Apakah ada peningkatan atau menurun. Padahal Januari ini, harusnya kegiatan TC sudah berlangsung.
“Tapi kita tidak tahu juga, apa akan berlangsung atau tidak PON, apakah Bali akan kirim atau tidak, sepertinya anggaran kegiatan olahraga tidak ada untuk Bali," kata Putra Adnyana.
Bagi KONI Bali cabor judo menjadi andalah meraih medali emas di PON Papua. Hal itu juga mengacu hasil PON sebelumnya. Pejudo Bali mampu menyumbangkan medali emas. Pada PON Papua judo ditarget minimal meraih lebih dari dua medali emas. Sebab pejudo Bali masih sangat diperhitungkan di level nasional, seperti PON. *dek
1
Komentar