RSUD Wangaya Tambah 15 Bed
Okupansi Kamar untuk Pasien Covid-19 Capai 92 Persen
Bed tambahan untuk pasien Covid-19 akan ditempatkan di Gedung B RSUD Wangaya. Nantinya, untuk membawa pasien ke ruang isolasi tersebut akan menggunakan jalur khusus.
DENPASAR, NusaBali
Okupansi (tingkat keterisian) ruang isolasi untuk pasien positif Covid-19 di RSUD Wangaya sudah hampir penuh. Hingga Rabu (20/1), dari 50 bed yang disediakan untuk pasien Covid-19 yang bergejala, hanya tersisa 4 bed atau terisi sebanyak 92 persen dari total bed yang ada. Hal tersebut membuat pihak RSUD Wangaya menambah 15 bed lagi.
Plt Dirut RSUD Wangaya Dewa Putu Alit Parwita, mengatakan penambahan bed tersebut akibat dari kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar meningkat. Sehingga mengharuskan RSUD Wangaya menambah 15 bed. Penambahan bed tersebut akan ditempatkan di ruang perawatan yakni di Lantai IV Gedung B yang merupakan gedung baru milik RSUD Wangaya.
Nantinya, untuk membawa pasien Covid-19 akan menggunakan jalur khusus yakni satu lift yang tidak boleh digunakan pasien biasa/pasien umum. “Ini sudah dibahas di rapat. Jalan keluarnya menggunakan salah satu ruangan di Gedung B. Nanti akan disetting dan akan ada pengaturan alur khusus agar tak berisiko,” ujar Alit Parwita, Rabu (20/1).
Saat ini, menurut Alit Parwita, ruangan masih disiapkan dan direncanakan 2 pekan ke depan ruangan ini sudah berfungsi. Ruangan tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien suspect Covid-19. “Sebelumnya kan pasien suspect tempatnya di ruang isolasi. Dengan adanya ruangan ini akan dipisahkan sambil menunggu hasil swab keluar. Yang suspect itu artinya sudah bergejala misalnya demam, batuk, flu, tapi hasil (swab)nya belum keluar,” ujarnya.
Di RSUD Wangaya, sampai Rabu kemarin tingkat keterisiannya sudah 92 persen. Bahkan menurut Alit Parwita, sehari sebelumnya tingkat keterisian ruang isolasi mencapai 100 persen. Hal ini dikarenakan kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar mengalami peningkatan, sementara tingkat kesembuhan rendah. Namun, menurutnya tingkat keterisian tersebut akan terus berfluktuasi sesuai dengan jumlah kasus yang ada di Denpasar.
“Sekarang kan ada 46 pasien yang dirawat di sana. Nanti kalau ada yang sembuh, berkurang, kalau nambah bisa penuh lagi. Dan di sana diprioritaskan untuk pasien sedang sampai berat,” papar Alit Parwita.
Sementara itu untuk rumah singgah yang berada di salah satu hotel di Denpasar terisi 177 pasien positif ringan tanpa gejala hingga bergejala ringan. Untuk kapasitas rumah singgah ini sebanyak 250 kamar. “Sementara untuk rumah singgah tersisa 73 kamar dari 250 kamar yang ada,” tandas Alit Parwita. *mis
Plt Dirut RSUD Wangaya Dewa Putu Alit Parwita, mengatakan penambahan bed tersebut akibat dari kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar meningkat. Sehingga mengharuskan RSUD Wangaya menambah 15 bed. Penambahan bed tersebut akan ditempatkan di ruang perawatan yakni di Lantai IV Gedung B yang merupakan gedung baru milik RSUD Wangaya.
Nantinya, untuk membawa pasien Covid-19 akan menggunakan jalur khusus yakni satu lift yang tidak boleh digunakan pasien biasa/pasien umum. “Ini sudah dibahas di rapat. Jalan keluarnya menggunakan salah satu ruangan di Gedung B. Nanti akan disetting dan akan ada pengaturan alur khusus agar tak berisiko,” ujar Alit Parwita, Rabu (20/1).
Saat ini, menurut Alit Parwita, ruangan masih disiapkan dan direncanakan 2 pekan ke depan ruangan ini sudah berfungsi. Ruangan tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien suspect Covid-19. “Sebelumnya kan pasien suspect tempatnya di ruang isolasi. Dengan adanya ruangan ini akan dipisahkan sambil menunggu hasil swab keluar. Yang suspect itu artinya sudah bergejala misalnya demam, batuk, flu, tapi hasil (swab)nya belum keluar,” ujarnya.
Di RSUD Wangaya, sampai Rabu kemarin tingkat keterisiannya sudah 92 persen. Bahkan menurut Alit Parwita, sehari sebelumnya tingkat keterisian ruang isolasi mencapai 100 persen. Hal ini dikarenakan kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar mengalami peningkatan, sementara tingkat kesembuhan rendah. Namun, menurutnya tingkat keterisian tersebut akan terus berfluktuasi sesuai dengan jumlah kasus yang ada di Denpasar.
“Sekarang kan ada 46 pasien yang dirawat di sana. Nanti kalau ada yang sembuh, berkurang, kalau nambah bisa penuh lagi. Dan di sana diprioritaskan untuk pasien sedang sampai berat,” papar Alit Parwita.
Sementara itu untuk rumah singgah yang berada di salah satu hotel di Denpasar terisi 177 pasien positif ringan tanpa gejala hingga bergejala ringan. Untuk kapasitas rumah singgah ini sebanyak 250 kamar. “Sementara untuk rumah singgah tersisa 73 kamar dari 250 kamar yang ada,” tandas Alit Parwita. *mis
Komentar