30 Warga Petiles Antosari Akan Dites Rapid Massal
TABANAN, NusaBali
30 warga Banjar Petiles, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, akan dites rapid antigen massal.
Tes ini tak hanya karena peningkatan kasus Covid-19, namun juga untuk mencegah penyebaran pandemi karena di banjar ini akan ada upacara Ngaben. Tes ini juga untuk mengantipasi penyebaran virus dari klaster upacara adat.
Ngaben tersebut akan dilaksanakan pada Wraspati Pahing Dukut, Kamis (21/1). Tes rapid antigen massal akan dilakukan Kamis (21/1) pagi, sebelum puncak Pangabenan digelar. Data sementara, warga yang akan ikut tes rapid antigen ini sekitar 30 orang.
Perbekel Antosari I Wayan Widhiarta mengatakan, sesuai laporan di Banjar Petiles akan dilakukan tes rapid antigen. Dia mengakaui, tes rapid ini bukan karena ada kasus, melainkan untuk mencegah penyebaran virus dari klaster upacara adat. "Penularan Covid-19 dari klaster upacara adat ini harus dicegah," ujarnya, Rabu (20/1).
Menurut Widiartha rencana yang mengikuti rapid massal sekitar 30 orang. Sesuai aturan protokol kesehatan Covid-19 yang sudah diatur, masing-masing pemilik sawa (jenazah) diperkenakan tiga orang mengikuti prosesi Ngaben. Tiga orang ini selaku penanggung jawab. Jumlah sawa yang diaben 5 sawa. Setengahnya lagi atau 15 orang dari kalangan pamuput upacara, prajuru desa adat, dan pecalang.
Jika dari hasil tes ditemukan warga reaktif, maka mereka tidak akan diperkenankan ikut prosesi Ngaben. "Tes ini tidak diberlakukan untuk semua warga. Hanya penanggung jawab sawa dan orang-orang tertentu. Titik kumpul akan diatur menyebar, satu titik maksimal 15 orang," tegas Widiartha.
Dia menegaskan protokol kesehatan upacara ini sangat ketat. Upacara ini hanya dilakukan warga lokal dan tidak diperkenankan ada orang luar maupun keluarga luar banjar melayat ke Banjar Petiles. "Upacara Ngaben ini hanya lingkup lokal saja," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, saat dikonfirmasi, membenarkan di Banjar Petiles akan dilaksanakan rapid antigen massal. Rapid dilakukan bukan karena ada kasus tetapi karena akan melaksanakan Pangabenan. "Upacara Ngabennya besok (hari ini,Red). Jadwal tes rapid masih dikoordinasikan," ujarnya. *des
Ngaben tersebut akan dilaksanakan pada Wraspati Pahing Dukut, Kamis (21/1). Tes rapid antigen massal akan dilakukan Kamis (21/1) pagi, sebelum puncak Pangabenan digelar. Data sementara, warga yang akan ikut tes rapid antigen ini sekitar 30 orang.
Perbekel Antosari I Wayan Widhiarta mengatakan, sesuai laporan di Banjar Petiles akan dilakukan tes rapid antigen. Dia mengakaui, tes rapid ini bukan karena ada kasus, melainkan untuk mencegah penyebaran virus dari klaster upacara adat. "Penularan Covid-19 dari klaster upacara adat ini harus dicegah," ujarnya, Rabu (20/1).
Menurut Widiartha rencana yang mengikuti rapid massal sekitar 30 orang. Sesuai aturan protokol kesehatan Covid-19 yang sudah diatur, masing-masing pemilik sawa (jenazah) diperkenakan tiga orang mengikuti prosesi Ngaben. Tiga orang ini selaku penanggung jawab. Jumlah sawa yang diaben 5 sawa. Setengahnya lagi atau 15 orang dari kalangan pamuput upacara, prajuru desa adat, dan pecalang.
Jika dari hasil tes ditemukan warga reaktif, maka mereka tidak akan diperkenankan ikut prosesi Ngaben. "Tes ini tidak diberlakukan untuk semua warga. Hanya penanggung jawab sawa dan orang-orang tertentu. Titik kumpul akan diatur menyebar, satu titik maksimal 15 orang," tegas Widiartha.
Dia menegaskan protokol kesehatan upacara ini sangat ketat. Upacara ini hanya dilakukan warga lokal dan tidak diperkenankan ada orang luar maupun keluarga luar banjar melayat ke Banjar Petiles. "Upacara Ngaben ini hanya lingkup lokal saja," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, saat dikonfirmasi, membenarkan di Banjar Petiles akan dilaksanakan rapid antigen massal. Rapid dilakukan bukan karena ada kasus tetapi karena akan melaksanakan Pangabenan. "Upacara Ngabennya besok (hari ini,Red). Jadwal tes rapid masih dikoordinasikan," ujarnya. *des
Komentar