Cepat Pastikan Tim Judo
Kuota dan Akomadasi PON Papua Terbatas
Regulasi PON 2021 di Papua hanya diperbolehkan mengirim satu pejudo di setiap kelasnya. Hal itu karena keterbatasan kuota dan akomodasi di PON Papua.
DENPASAR, NusaBali
Salah satu pejudo putri PON Bali Fania Farid (kelas -78 kg putri) berharap cepat masuk tim inti dan pelapis untuk persiapan PON Papua pada Oktober mendatang. Sebab di kelas tersebut ada dua pejudo asal Bali, yakni Fania Farid dan Ade Swandewi.
Sedangkan regulasi di PON Papua hanya diperbolehkan mengirim satu pejudo di setiap kelasnya. Hal itu karena keterbatasan kuota dan akomodasi di PON Papua. Fania pun berharap segera ada keputusan resmi, karena PON kurang 10 bulan lagi.
"Di kelas saya kan dua atlet Bali yang lolos. Jadi belum pasti siapa yang akan dikirim nantinya," ucap Fania Farid, Kamis (21/1).
Selain membentuk tim inti, Fania berharap juga diputuskan atlet pelapis. Hal ini agar lebih fokus mempersiapkan diri ke PON Papua. Menurut Fania, bukan dirinya yang belum definitive, tapi masih ada dua pejudo dari kelas yang sama lolos PON.
Sementara Bali meloloskan 21 pejudo yang memenuhi peringkat sesuai ditetapkan PB PJSI Pusat. Dari 21 atlet itu ada beberapa yang terdiri dua atlet di satu kelas. Padahal aturannya hanya boleh mengirim satu kelas satu orang.
Sedangkan satu kelas yang meloloskan lebih dari satu pejudo, yakni di dikelas -73 kg putra ada Adi Wirawan dan Komang Ardiarta. Kelas - 81 kg putra : Wiradamungga Adesta dan Bima Prasetya. Di kelas -90 kg putra : Rakyanda dan Wisnu Baruna. Kelas + 100 kg putra : Agastya Darma dan Suardana.
“Jadi nanti akan diseleksi lagi. Saya siap seleksi untuk memutuskan definitif," kata Fania Farid. Karena itulah, kata Fania, dia ingin porsi latihan ada awal 2021 ini ditingkatkan. Bahkan dia juga ingin training camp, mengingat PON tinggal hitungan bulan dan kondisi fisik tertinggal karena pandemi. DIa berharap keinginan atlet ini dapat terpenuhi oleh KONI Bali.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali, Nengah Sudiartha memastikan pejudo yang lolos PON akan kembali diseleksi untuk penentuan kuota definitif. Sebab ada di satu kelas tertentu, PJSI Bali meloloskan lebih dari satu pejudo. Padahal satu kelas hanya diperbolehkan mengirim satu atlet.
“Aturannya dari 16 nomor atau kategori itu, maksimal hanya boleh mengirim 16 atlet. Dan untuk penentuan definitif nanti mendekati gelaran PON Papua," kata Nengah Sudiartha. *dek
Sedangkan regulasi di PON Papua hanya diperbolehkan mengirim satu pejudo di setiap kelasnya. Hal itu karena keterbatasan kuota dan akomodasi di PON Papua. Fania pun berharap segera ada keputusan resmi, karena PON kurang 10 bulan lagi.
"Di kelas saya kan dua atlet Bali yang lolos. Jadi belum pasti siapa yang akan dikirim nantinya," ucap Fania Farid, Kamis (21/1).
Selain membentuk tim inti, Fania berharap juga diputuskan atlet pelapis. Hal ini agar lebih fokus mempersiapkan diri ke PON Papua. Menurut Fania, bukan dirinya yang belum definitive, tapi masih ada dua pejudo dari kelas yang sama lolos PON.
Sementara Bali meloloskan 21 pejudo yang memenuhi peringkat sesuai ditetapkan PB PJSI Pusat. Dari 21 atlet itu ada beberapa yang terdiri dua atlet di satu kelas. Padahal aturannya hanya boleh mengirim satu kelas satu orang.
Sedangkan satu kelas yang meloloskan lebih dari satu pejudo, yakni di dikelas -73 kg putra ada Adi Wirawan dan Komang Ardiarta. Kelas - 81 kg putra : Wiradamungga Adesta dan Bima Prasetya. Di kelas -90 kg putra : Rakyanda dan Wisnu Baruna. Kelas + 100 kg putra : Agastya Darma dan Suardana.
“Jadi nanti akan diseleksi lagi. Saya siap seleksi untuk memutuskan definitif," kata Fania Farid. Karena itulah, kata Fania, dia ingin porsi latihan ada awal 2021 ini ditingkatkan. Bahkan dia juga ingin training camp, mengingat PON tinggal hitungan bulan dan kondisi fisik tertinggal karena pandemi. DIa berharap keinginan atlet ini dapat terpenuhi oleh KONI Bali.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali, Nengah Sudiartha memastikan pejudo yang lolos PON akan kembali diseleksi untuk penentuan kuota definitif. Sebab ada di satu kelas tertentu, PJSI Bali meloloskan lebih dari satu pejudo. Padahal satu kelas hanya diperbolehkan mengirim satu atlet.
“Aturannya dari 16 nomor atau kategori itu, maksimal hanya boleh mengirim 16 atlet. Dan untuk penentuan definitif nanti mendekati gelaran PON Papua," kata Nengah Sudiartha. *dek
1
Komentar