Dihantam Air Bah, Jembatan Tibubiu-Beraban Jebol
Warga dari tiga desa di Kecamatan Selemadeg Timur yang ingin pergi ke kota Tabanan via Desa Tibubiu, Kerambitan harus putar haluan sejauh 20 meter lewat Desa Megati.
TABANAN, NusaBali
Jembatan penghubung dua desa yakni Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan dengan Desa Beraban Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan jebol, Selasa (15/11) malam. Jembatan jebol karena diterjang air bah di Tukad Yeh Ho yang bermuara langsung ke pantai selatan, berjarak sekitar 1 kilometer. Buat sementara hanya sepeda motor yang bisa melintas, itu pun kalau air sungai surut.
Informasi di lapangan, jembatan penghubung Desa Tibubiu dengan Desa Beraban diketahui jebol sekitar pukul 21.00 Wita. Sebelumnya, kawasan Tabanan dan sekitarnya diterjang hujan deras sejak pukul 12.00 Wita. Jembatan ini menjadi jalur alternatif tiga desa di Kecamatan Selemadeg Timur masing-masing Desa Beraban, Desa Tegalmengkeb, dan Desa Tangguntiti ke kota Tabanan. Jika jalur Denpasar-Gilimanuk macet parah, jembatan ini menjadi jalur alternatif dari Pantai Soka, Kecamatan Selemadeg menuju Tanah Lot tembus Kelurahan Kerobokan, Badung.
Akibat jembatan jebol, masyarakat dari tiga desa di Kecamatan Selemadeg Timur jika hendak ke kota Tabanan via Desa Tibubiu harus melalui jalur Desa Megati di utara Desa Tangguntiti. Mereka harus putar haluan sejauh 20 kilometer dengan kondisi jalan yang kurang mulus. Pun sebaliknya, warga Desa Tibubiu yang hendak tengok saudara di tiga desa tetangga di Kecamatan Selemadeg Timur harus putar haluan via Desa Megati.
Warga Banjar Tibubiu Kelod, I Nyoman Suyana, 49, mengatakan, air Tukad Yeh Ho meluap dan berwarna coklat sejak pukul 17.00 Wita. Saat itu juga krama dari tiga desa Kecamatan Selemadeg Timur yang hendak keluar kampung tak berani lewat. Demikian pula masyarakat dari tiga desa di kecamatan Selemadeg Timur yang pulang kerja tak berani menyeberang dari Desa Tibubiu. Mereka balik haluan menuju Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur. “Air bah juga menumbangkan dua rumpun bambu,” ungkap Suyana.
Suyana menambahkan, jembatan yang jebol di ujung timur, masuk wilayah Desa Tibubiu. Jembatan jebol sepanjang 3 meter dengan lebar 4 meter dan baru diketahui sekitar pukul 21.00 Wita. “Ada warga yang nekat menyeberang ke Desa Beraban dengan menuntun sepeda motornya,” ungkap Suyana. Sejumlah laki-laki dari Desa Beraban, Desa Tegalmengkeb, dan Desa Tangguntiti berani menyeberang, namun yang perempuan tak berani ambil risiko dan pilih lewat Desa Megati.
Dikatakan, jembatan penghubung Desa Tibubiu-Desa Beraban ini langganan lumpuh saat musim hujan. Bahkan beberapa tahun lalu, air sungai yang meluap sampai menghanyutkan sepeda motor. Sementara jembatan jebol baru pertama kali terjadi.
Sekretaris Desa Tibubiu, I Made Wiarta, 51, menerangkan jembatan swadaya yang menghubungkan empat desa ini sangat vital bagi warga. Buat sementara dibuatkan jembatan darurat dengan bebatuan, kerikil, dan pasir untuk menimbun lubang agar tidak bahayakan pengguna jembatan. “Buat sementara mobil tidak bisa lewat, hanya roda dua saja,” terang Wiarta.
Wiarta menambahkan, pasir dan kerikil untuk timbun lubang jembatan merupakan swadaya masyarakat yang sering menggunakan jembatan sepanjang 20 meter ini untuk jalur alternatif. “Semoga tidak ada banjir lagi sehingga jembatan darurat tidak tergerus air,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Anom Anthara mengaku sudah turun ke TKP. Pihaknya masih melakukan evakuasi terkait jebolnya jembatan Tibubiu-Beraban. “Kami sudah evaluasi, hanya saja masih menunggu instruksi pimpinan terkait langkah selanjutnya,” terang Anom Anthara. cr61
Jembatan penghubung dua desa yakni Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan dengan Desa Beraban Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan jebol, Selasa (15/11) malam. Jembatan jebol karena diterjang air bah di Tukad Yeh Ho yang bermuara langsung ke pantai selatan, berjarak sekitar 1 kilometer. Buat sementara hanya sepeda motor yang bisa melintas, itu pun kalau air sungai surut.
Informasi di lapangan, jembatan penghubung Desa Tibubiu dengan Desa Beraban diketahui jebol sekitar pukul 21.00 Wita. Sebelumnya, kawasan Tabanan dan sekitarnya diterjang hujan deras sejak pukul 12.00 Wita. Jembatan ini menjadi jalur alternatif tiga desa di Kecamatan Selemadeg Timur masing-masing Desa Beraban, Desa Tegalmengkeb, dan Desa Tangguntiti ke kota Tabanan. Jika jalur Denpasar-Gilimanuk macet parah, jembatan ini menjadi jalur alternatif dari Pantai Soka, Kecamatan Selemadeg menuju Tanah Lot tembus Kelurahan Kerobokan, Badung.
Akibat jembatan jebol, masyarakat dari tiga desa di Kecamatan Selemadeg Timur jika hendak ke kota Tabanan via Desa Tibubiu harus melalui jalur Desa Megati di utara Desa Tangguntiti. Mereka harus putar haluan sejauh 20 kilometer dengan kondisi jalan yang kurang mulus. Pun sebaliknya, warga Desa Tibubiu yang hendak tengok saudara di tiga desa tetangga di Kecamatan Selemadeg Timur harus putar haluan via Desa Megati.
Warga Banjar Tibubiu Kelod, I Nyoman Suyana, 49, mengatakan, air Tukad Yeh Ho meluap dan berwarna coklat sejak pukul 17.00 Wita. Saat itu juga krama dari tiga desa Kecamatan Selemadeg Timur yang hendak keluar kampung tak berani lewat. Demikian pula masyarakat dari tiga desa di kecamatan Selemadeg Timur yang pulang kerja tak berani menyeberang dari Desa Tibubiu. Mereka balik haluan menuju Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur. “Air bah juga menumbangkan dua rumpun bambu,” ungkap Suyana.
Suyana menambahkan, jembatan yang jebol di ujung timur, masuk wilayah Desa Tibubiu. Jembatan jebol sepanjang 3 meter dengan lebar 4 meter dan baru diketahui sekitar pukul 21.00 Wita. “Ada warga yang nekat menyeberang ke Desa Beraban dengan menuntun sepeda motornya,” ungkap Suyana. Sejumlah laki-laki dari Desa Beraban, Desa Tegalmengkeb, dan Desa Tangguntiti berani menyeberang, namun yang perempuan tak berani ambil risiko dan pilih lewat Desa Megati.
Dikatakan, jembatan penghubung Desa Tibubiu-Desa Beraban ini langganan lumpuh saat musim hujan. Bahkan beberapa tahun lalu, air sungai yang meluap sampai menghanyutkan sepeda motor. Sementara jembatan jebol baru pertama kali terjadi.
Sekretaris Desa Tibubiu, I Made Wiarta, 51, menerangkan jembatan swadaya yang menghubungkan empat desa ini sangat vital bagi warga. Buat sementara dibuatkan jembatan darurat dengan bebatuan, kerikil, dan pasir untuk menimbun lubang agar tidak bahayakan pengguna jembatan. “Buat sementara mobil tidak bisa lewat, hanya roda dua saja,” terang Wiarta.
Wiarta menambahkan, pasir dan kerikil untuk timbun lubang jembatan merupakan swadaya masyarakat yang sering menggunakan jembatan sepanjang 20 meter ini untuk jalur alternatif. “Semoga tidak ada banjir lagi sehingga jembatan darurat tidak tergerus air,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Anom Anthara mengaku sudah turun ke TKP. Pihaknya masih melakukan evakuasi terkait jebolnya jembatan Tibubiu-Beraban. “Kami sudah evaluasi, hanya saja masih menunggu instruksi pimpinan terkait langkah selanjutnya,” terang Anom Anthara. cr61
Komentar