Polsek Ubud Terima Hibah Tembok Rp 400 Juta dari Pengusaha
GIANYAR, NusaBali
Pengusaha lokal asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, I Putu Muliadi, menghibahkan Tembok Panyengker dan Gapura senilai Rp 400 juta untuk Mapolsek Ubud.
Tembok ini dinamai Gahana Sarining Mahayodha, artinya kokoh, kuat dan teguh, tidak bisa ditembus oleh kekuatan apapun.
Kapolsek Ubud AKP I Gede Sudyatmaja, didampingi Panit Buser Iptu Ngakan Jaya Wijaya, Kamis (21/1), mengatakan tembok panjang 75,5 meter dengan tinggi 2,5 meter, hibah dari pengusaha lokal asal Desa Peliatan, I Putu Muliadi. "Pembangunan tembok ini dibangun atas prakarsa keluarga besar Polsek Ubud untuk memperindah mako Polsek Ubud dan saya mengucapkan banyak terimaksih atas hibahnya dari Bapak I Putu Muliadi sehingga pembangunan tembok ini dapat terlaksana," ujarnya.
Tembok panyengker berarsitektur Bali dengan pedoman asta Kosala-kosali. "Kami ingin tampilan Polsek Ubud saat ini juga mewakili Ubud sebagai daerah tujuan wisata dunia," ujar AKP Sudyatmaja. Pembangunan tembok telah rampung. Diresmikan oleh Kapolres Gianyar AKBP I Dewa Made Adnyana, Selasa (19/1).
Disamping itu, pembangunan tembok ini berangkat dari kondisi tembok sebelumnya yang telah lapuk. "Dibangun sejak tahun 1983, dengan beton cetakan. Tentu sudah usang dan lapuk, bahkan ada yang sudah roboh dimakan usia," jelasnya.
Hal senada diungkapkan Pengusaha I Putu Muliadi. Bahwasanya kondisi tembok Ubud sebelum direnovasi tampak memprihatinkan. "Saya duduk di barat lihat ke timur, kok rasanya perlu dipercantik Mapolsek Ubud ini," ungkapnya. Maka dalam satu kesempatan diskusi, tercetuskan niat baiknya untuk menghibahkan perbaikan tembok. Putu Muliadi pun buka-bukaan soal budget yang dihabiskan. "Nilainya Rp 400 juta, saya serahkan ke pemborong sampai selesai," jelasnya. Bagi Muliadi, nominal sebesar itu sebanding dengan sinergitas dengan Polsek Ubud. "Sebab saya sudah 25 tahun buka usaha di depan Mapolsek Ubud, selama ini selalu dijaga. Aman kondusif. Jadi tidak masalah menghibahkan ini," ujarnya.
Bahkan dalam kondisi pandemi Covid-19, Putu Muliadi mengaku tidak terganggu. "Omset memang turun 30 persen, tapi tidak masalah," ujarnya. Bahkan saat ini, Putu Muliadi akan kembali menghibahkan sepasang patung polisi. "Untuk ditempatkan di depan tembok sebagai ikon. Ini masih ngobrol sama pematung," terangnya. "Di depan tembok ini ada tangga naik, proyeksinya untuk tempat foto selfie," imbuh AKP Sudyatmaja.*nvi
Komentar