BLK Kesenian Cetak Generasi Muda Pelestari Seni Budaya
SINGARAJA, NusaBali
Buleleng kini memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) baru yang terletak di Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Jika selama ini BLK lebih banyak difokuskan pada pendidikan dan pelatihan bidang teknik, bahasa, dan pariwisata, namun BLK di bawah naungan Yayasan Asem Kembar Santi Ashram ini difokuskan pada bidang kesenian.
Ketua Yayasan Asem Kembar Santi Ashram, Jero Putu Darmana mengatakan, BLK Kesenian ini hadir untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Buleleng. Selain itu, BLK juga ditujukan untuk mencetak generasi muda pelestari seni budaya Bali, yang memiliki keterampilan di bidang kesenian khususnya gamelan.
Jero Darmana mengatakan, BLK Kesenian ini nantinya akan menyasar generasi muda terutama anak-anak di tingkat SD dan SMP untuk belajar kesenian khususnya gamelan Bali. "Pasalnya, setiap kegiatan yadnya di Bali tidak lepas dari memakai gamelan," kata JeroDarmana, Kamis (21/1).
Dijelaskannya, pendirian BLK ini merupakan bantuan dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). "Khusus di Buleleng belum ada BLK yang mengemas kesenian, yang lain banyak. Didirikan dengan bantuan Kemenaker sebesar Rp 500 juta untuk pembangunan. Namun juga ada swadaya," kata Jero Darmana.
BLK ini nanti akan dibuka untuk umum. Artinya, siapapun berhak mengikuti pelatihan. Pelatihan BLK Kesenian yang menyasar untuk anak-anak ini juga sebagai bentuk ekstrakurikuler di luar pendidikan formal. "Ini untuk diwariskan, tidak sementara. Biayanya gratis, tapi nanti ada biaya secara sukarela," jelas Jero Darmana.
Dirinya mengakui, untuk saat ini keberadaan sarana dan prasarana di BLK masih terbatas. Masih ada beberapa perlengkapan yang kurang, untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada. "Kami sudah bicarakan dengan anggota Komisi IX DPR RI Pak Ketut Kariyasa untuk bantuan melengkapi," ujar dia.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan, masyarakat dengan kategori usia produktif harus diberikan wadah untuk mengasah keterampilan. Usia produktif inilah yang mempunyai potensi dalam bidang sumber daya manusia dan harus dikembangkan. Dan tidak hanya pada bidang pariwisata dan yang lain, namun juga bidang kesenian.
Bidang kesenian, sebut dia, juga penting sebagai upaya pelestarian tradisi seni budaya Bali. "Budaya harus diwariskan. Bali sebagai daerah pariwisata dan budaya, tentu generasi muda harus mencintai dengan cara memiliki keterampilan khusus di bidang kesenian," ucap Kariasa Adnyana.
Keterampilan tersebut nantinya akan bermanfaat bagi generasi muda di masa depan. Program pelatihan ini juga akan dibuat dengan menyesuaikan masing-masing wilayah. "Nanti ada pelatihan pembuatan banten dan pelatihan yang lainnya (berhubungan dengan budaya di Bali). Ini akan bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.*m
Ketua Yayasan Asem Kembar Santi Ashram, Jero Putu Darmana mengatakan, BLK Kesenian ini hadir untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Buleleng. Selain itu, BLK juga ditujukan untuk mencetak generasi muda pelestari seni budaya Bali, yang memiliki keterampilan di bidang kesenian khususnya gamelan.
Jero Darmana mengatakan, BLK Kesenian ini nantinya akan menyasar generasi muda terutama anak-anak di tingkat SD dan SMP untuk belajar kesenian khususnya gamelan Bali. "Pasalnya, setiap kegiatan yadnya di Bali tidak lepas dari memakai gamelan," kata JeroDarmana, Kamis (21/1).
Dijelaskannya, pendirian BLK ini merupakan bantuan dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). "Khusus di Buleleng belum ada BLK yang mengemas kesenian, yang lain banyak. Didirikan dengan bantuan Kemenaker sebesar Rp 500 juta untuk pembangunan. Namun juga ada swadaya," kata Jero Darmana.
BLK ini nanti akan dibuka untuk umum. Artinya, siapapun berhak mengikuti pelatihan. Pelatihan BLK Kesenian yang menyasar untuk anak-anak ini juga sebagai bentuk ekstrakurikuler di luar pendidikan formal. "Ini untuk diwariskan, tidak sementara. Biayanya gratis, tapi nanti ada biaya secara sukarela," jelas Jero Darmana.
Dirinya mengakui, untuk saat ini keberadaan sarana dan prasarana di BLK masih terbatas. Masih ada beberapa perlengkapan yang kurang, untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada. "Kami sudah bicarakan dengan anggota Komisi IX DPR RI Pak Ketut Kariyasa untuk bantuan melengkapi," ujar dia.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan, masyarakat dengan kategori usia produktif harus diberikan wadah untuk mengasah keterampilan. Usia produktif inilah yang mempunyai potensi dalam bidang sumber daya manusia dan harus dikembangkan. Dan tidak hanya pada bidang pariwisata dan yang lain, namun juga bidang kesenian.
Bidang kesenian, sebut dia, juga penting sebagai upaya pelestarian tradisi seni budaya Bali. "Budaya harus diwariskan. Bali sebagai daerah pariwisata dan budaya, tentu generasi muda harus mencintai dengan cara memiliki keterampilan khusus di bidang kesenian," ucap Kariasa Adnyana.
Keterampilan tersebut nantinya akan bermanfaat bagi generasi muda di masa depan. Program pelatihan ini juga akan dibuat dengan menyesuaikan masing-masing wilayah. "Nanti ada pelatihan pembuatan banten dan pelatihan yang lainnya (berhubungan dengan budaya di Bali). Ini akan bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.*m
Komentar