Jasad Bayi di Pantai Camplung Akan Dimakamkan Pekan Depan
SINGARAJA, NusaBali
Jasad bayi yang ditemukan di kawasan Pantai Segara Camplung, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, pada akhir Desember 2020 lalu akan segera dikebumikan.
Unit PPA Satreskrim Polres Buleleng telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Buleleng untuk memakamkan jasad bayi laki-laki malang tersebut.
Kepala Dinas (Kadis) Sosial Buleleng, I Putu Kariaman Putra mengatakan, jasad bayi yang memiliki berat 5,2 kilogram dengan panjang sekitar 4,9 centimeter tersebut akan dimakamkan dengan prosesi agama Hindu pekan depan pada Selasa (26/1) di Setra Desa Adat Buleleng. Hal ini sesuai dengan koordinasi dengan Kelian Desa Pakraman Buleleng, Nyoman Sutrisna.
Dia menyampaikan, pemakaman jasad bayi yang hingga saat ini belum diketahui siapa orangtuanya ini merupakan tugas Dinsos Buleleng. "Sesuai tupoksi (tugas, pokok dan fungsi), bayi itu kan masuk kategori terlantar. Maka, kami berkewajiban mengurus segala sesuatunya, termasuk pemakaman bayi itu," ujarKariaman Putra, Jumat (22/1).
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya menyampaikan, jasad bayi tersebut telah diautopsi oleh tim dokter Forensik RSUD Buleleng. Namun, pihaknya mengaku belum menerima hasil autopsi, sehingga belum bisa menyampaikan apa penyebab kematian bayi malang tersebut. "Saat ini masih menunggu hasil autopsi," kata dia.
Kendati demikian, kata dia, penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Buleleng yang menangani kasus ini akan terus berupaya keras untuk mengungkap kasus tersebut, termasuk menangkap si pelaku pembuang bayi. "Kami terus melakukan penyelidikan di lapangan untuk menemukan pelaku pembuang bayi ini," tandas Iptu Sumarjaya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, dibuat geger dengan penemuan jasad bayi di Pantai Segara Camplung, tepatnya di depan Pura Segara Banyuasri, Selasa (29/12) siang sekitar pukul 12.00 Wita. Orok bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan oleh tukang parkir setempat sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Informasi yang dihimpun NusaBali, jasad bayi tersebut pertama kali ditemukan tukang parkir bernama Ketut Putrayasa, 52, yang tengah berjaga di pinggir pantai. Awalnya, Putrayasa yang baru datang ini berjalan menyusuri pantai dengan maksud membersihkan sampah pada Selasa siang sekitar pukul 11.30 Wita.
Saat membersihkan sampah, Putrayasa yang asal Jalan Sudirman Gang VII, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini melihat tas plastik berwarna oranye mengambang sekitar 1 meter dari bibir pantai, tak jauh dari Pura Segara. Dia pun bergegas turun ke laut berusaha untuk mengambil tas yang awalnya dikira sampah itu.
Saat dibawa ke pinggir pantai, Putrayasa yang penasaran dengan isi tas tersebut kemudian mengecek isi tas. Betapa kagetnya dia setelah dicek, ternyata tas tersebut berisi mayat bayi berjenis kelamin laki-laki, lengkap dengan tali pusar dan ari-arinya. Temuan tersebut langsung dia laporkan ke pihak kepolisian.*m
Kepala Dinas (Kadis) Sosial Buleleng, I Putu Kariaman Putra mengatakan, jasad bayi yang memiliki berat 5,2 kilogram dengan panjang sekitar 4,9 centimeter tersebut akan dimakamkan dengan prosesi agama Hindu pekan depan pada Selasa (26/1) di Setra Desa Adat Buleleng. Hal ini sesuai dengan koordinasi dengan Kelian Desa Pakraman Buleleng, Nyoman Sutrisna.
Dia menyampaikan, pemakaman jasad bayi yang hingga saat ini belum diketahui siapa orangtuanya ini merupakan tugas Dinsos Buleleng. "Sesuai tupoksi (tugas, pokok dan fungsi), bayi itu kan masuk kategori terlantar. Maka, kami berkewajiban mengurus segala sesuatunya, termasuk pemakaman bayi itu," ujarKariaman Putra, Jumat (22/1).
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya menyampaikan, jasad bayi tersebut telah diautopsi oleh tim dokter Forensik RSUD Buleleng. Namun, pihaknya mengaku belum menerima hasil autopsi, sehingga belum bisa menyampaikan apa penyebab kematian bayi malang tersebut. "Saat ini masih menunggu hasil autopsi," kata dia.
Kendati demikian, kata dia, penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Buleleng yang menangani kasus ini akan terus berupaya keras untuk mengungkap kasus tersebut, termasuk menangkap si pelaku pembuang bayi. "Kami terus melakukan penyelidikan di lapangan untuk menemukan pelaku pembuang bayi ini," tandas Iptu Sumarjaya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, dibuat geger dengan penemuan jasad bayi di Pantai Segara Camplung, tepatnya di depan Pura Segara Banyuasri, Selasa (29/12) siang sekitar pukul 12.00 Wita. Orok bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan oleh tukang parkir setempat sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Informasi yang dihimpun NusaBali, jasad bayi tersebut pertama kali ditemukan tukang parkir bernama Ketut Putrayasa, 52, yang tengah berjaga di pinggir pantai. Awalnya, Putrayasa yang baru datang ini berjalan menyusuri pantai dengan maksud membersihkan sampah pada Selasa siang sekitar pukul 11.30 Wita.
Saat membersihkan sampah, Putrayasa yang asal Jalan Sudirman Gang VII, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini melihat tas plastik berwarna oranye mengambang sekitar 1 meter dari bibir pantai, tak jauh dari Pura Segara. Dia pun bergegas turun ke laut berusaha untuk mengambil tas yang awalnya dikira sampah itu.
Saat dibawa ke pinggir pantai, Putrayasa yang penasaran dengan isi tas tersebut kemudian mengecek isi tas. Betapa kagetnya dia setelah dicek, ternyata tas tersebut berisi mayat bayi berjenis kelamin laki-laki, lengkap dengan tali pusar dan ari-arinya. Temuan tersebut langsung dia laporkan ke pihak kepolisian.*m
Komentar