BVA : Harus Disiplin Terapkan Prokes
Gusar Wisata Terpuruk
DENPASAR,NusaBali
Sepuluh bulan lebih sejak merebak pertama kali pada Februari 2020, pandemi Covid-19 belum juga menunjukkan tanda- tandai melandai.
Malah cenderung fluktuatif. Hal itu membuat pelaku pariwisata gusar. Bagaimana tidak sepuluh bulan lebih sudah sektor pariwisata Bali kolaps, membuat merana hampir semua sektor perekonomian.
“Karena itu harus ada sistem yang menjamin untuk bisa memastikan penerapan segala upaya pencegahan penularan Covid-19, dilaksanakan secara disiplin” ujar Ketua Bali Villa Assosiation Gede Sukarta, Jumat (22/1).
Kata Sukarta, apapun upaya termasuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak akan menjamin penyebaran Covid-19 terhenti, kalau tidak ada disiplin menerapkan prokes atau CHSE (cleanliness, health, safety, Environment. Karena itu disiplin memang kuncinya.
Dia mengiyakan imbauan yang telah dilakukan Pemerintah, untuk pencegahan penularan Covid-19 tersebut.
Pemerintah sudah mengupayakan semua pihak mesti sadar dan disiplin mengikutinya. “Semua orang menjadi satgas Covid-19 bagi dirinya sendiri,” tegas Sukarta.
Sedang di sektor pariwisata sejauh yang dia ketahui sudah komit untuk menerapkan protokol kesehatan atau CHSE. Mulai dari verifikasi penerapan CHSE dan sertifikasinya.
Jika memang sudah disiplin, Sukarta berharap pandemi melandai dan berakhir. Dengan demikian pariwisata Bali kembali normal.
“Kita sudah 10 bulan lebih tidak ada pendapatan,” ujar Sukarta yang juga anggota Tim Verifikasi Penerapan atau Pelaksanaan Tatatanan Kehidupan Era Baru/ CHSE Kabupaten Badung.
Akibatnya perekonomian masyarakat, apalagi yang bekerja langsung di sektor pariwisata sangat merasakan susah akibat ‘ nihil’ wisatawan pariwisata Bali. *K17
“Karena itu harus ada sistem yang menjamin untuk bisa memastikan penerapan segala upaya pencegahan penularan Covid-19, dilaksanakan secara disiplin” ujar Ketua Bali Villa Assosiation Gede Sukarta, Jumat (22/1).
Kata Sukarta, apapun upaya termasuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak akan menjamin penyebaran Covid-19 terhenti, kalau tidak ada disiplin menerapkan prokes atau CHSE (cleanliness, health, safety, Environment. Karena itu disiplin memang kuncinya.
Dia mengiyakan imbauan yang telah dilakukan Pemerintah, untuk pencegahan penularan Covid-19 tersebut.
Pemerintah sudah mengupayakan semua pihak mesti sadar dan disiplin mengikutinya. “Semua orang menjadi satgas Covid-19 bagi dirinya sendiri,” tegas Sukarta.
Sedang di sektor pariwisata sejauh yang dia ketahui sudah komit untuk menerapkan protokol kesehatan atau CHSE. Mulai dari verifikasi penerapan CHSE dan sertifikasinya.
Jika memang sudah disiplin, Sukarta berharap pandemi melandai dan berakhir. Dengan demikian pariwisata Bali kembali normal.
“Kita sudah 10 bulan lebih tidak ada pendapatan,” ujar Sukarta yang juga anggota Tim Verifikasi Penerapan atau Pelaksanaan Tatatanan Kehidupan Era Baru/ CHSE Kabupaten Badung.
Akibatnya perekonomian masyarakat, apalagi yang bekerja langsung di sektor pariwisata sangat merasakan susah akibat ‘ nihil’ wisatawan pariwisata Bali. *K17
Komentar