AA Gde Agung Sambut Positif Menparekraf Berkantor di Bali
JAKARTA, NusaBali
Anggota Komite III DPD RI Dapil Bali yang membidangi masalah pariwisata, AA Gde Agung menyambut positif rencana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno berkantor di Bali.
Menurut Gde Agung, berkantornya Menparekraf di Bali menunjukkan sang Menteri ingin mengawal langsung pemulihan pariwisata di Bali yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Dengan berkantor di Bali pula, menandakan beliau ingin melihat langsung dan mendengar keluh kesah masyarakat Bali yang 80 persen hidup dari sektor pariwisara sebelum mengambil kebijakan. Kemudian memudahkan akses dan membuka ruang diskusi dengan para pelaku pariwisata di Bali. Saya menyambut positif beliau berkantor di Bali," ujar Gde Agung kepada NusaBali, Senin (25/1).
Bagi Gde Agung, adanya ruang diskusi sangat bagus sehingga Menteri mendapat masukan langsung dari para pelaku pariwisata. Namun langkah tersebut, tidak hanya berhenti di sana saja. Lantaran dalam dunia pariwisata yang terpenting adalah mendatangkan orang luar ke Pulau Dewata untuk datang ke objek wisata, menginap di hotel dan makan di restoran.
"Intinya adalah mendatangkan wisatawan domestik dan asing ke Bali," kata Gde Agung. Masalahnya, lanjut Gde Agung, saat ini sumber-sumber wisatawan domestik di tanah air masuk zona mengkhawatirkan dalam penularan Covid-19 atau disebut zona merah seperti di Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Begitupula dengan sumber wisatawan asing. Mereka masih bergelut mengatasi Covid-19 sehingga sangat sulit untuk ke Bali semisal Australia. Bahkan Australia menerapkan lockdown. Lalu dari negara-negara di kawasan Asia Timur seperti China, Jepang dan Korea.
Ditambah lagi negara dari kawasan Asia Selatan, India. Selanjutnya negara-negara Eropa yang wisatawannya kerap mengunjungi Bali, ada Rusia, Prancis dan Inggris masih mengatasi Covid-19. Hal sama juga dilakukan oleh negara-negara di Amerika. "Ini yang harus kita pikirkan bersama, termasuk oleh Menparekraf," ucap Gde Agung.
Saat ini, lanjut Gde Agung, yang terpenting adalah menekan serendah mungkin peningkatan Covid-19 atau meminimalisirnya di Bali agar wisatawan tertarik berwisata ke Bali. Menurut Gde Agung, dari sisi hotel dan restoran sudah siap menyambut wisatawan. Apalagi hotel serta restoran mendapat stimulus.
Tinggal memperhatikan daerah tujuan wisata (DTW). "Dengan berkantor di Bali, Menparekraf perlu memperhatikan objek wisata agar bisa bertahan. Sebab mereka tidak mendapat stimulus dana," papar Bupati Badung periode 2005-2010 dan 2010-2015 ini. *k22
1
Komentar