Gubernur Bali Ajak 11 Menteri ke Nusa Penida
Pemprov Bali di bawah Gubernur Made Mangku Pastika siapkan sejumlah program untuk menangani berbagai permasalahan dan sekaligus menggali potensi kawasan seberang Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.
Gempur Masalah Infrastruktur Berikut Potensi Pariwisatanya
DENPASAR, NusaBali
Terkait masalah ini, Gubernur Pastika bahkan berencana memboyong 11 menteri ke Nusa Penida, 26 November 2016 depan. Para menteri yang akan diboyong ke Nusa Penida nanti masing-masing Menko Pe-rekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Perhubungan Budi Karya, Me-nteri Pekerjaan Umum (PU) Basuki Hadimuldjono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pdjiastuti, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, serta Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Marwan Jafar.
Menurut Kepala Bappeda Provinsi Bali, Putu Astawa, 11 kementerian yang diundang Gubernur ini memiliki bidang keterkaitan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di Nusa Penida. “Mudah-mudahan 11 menteri yang diundang bisa hadir langsung ke Nusa Penida," ujar Putu Astawa di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis (17/11).
Putu Astawa menyebutkan, 11 menteri yang diundang Gubernur Pastika tersebut rencananya akan berangkat bersama menuju Nusa Penida dari Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, menggunakan kapal cruise, Sabtu (26/11) pagi pukul 09.00 Wita. Dalam perjalanan ke Nusa Penida, akan digelar rapat yang melibatkan 11 menteri. "Rapat dalam perjalanan ini sambil menunggu kapal menurunkan penumpang di Nusa Lembong-an, Kecamatan Nusa Penida," papar Astawa.
Dari Nusa Lembongan, para menteri akan diajak melihat Cristal Bay. Setelah itu, rombongan menteri diajak melihat Sumber Air Guyangan yang berada di bawah tebing pantai Desa Batu Kandik, Kecamatan Nusa Penida. Sumber Air Guyangan inilah yang diproyeksikan bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi 10 desa ‘kering’ di kawasan Nusa Penida.
Sehabis melihat Sumber Air Guyangan, kata Astawa, para menteri selanjutnya akan diajak menyaksikan patok (menara) terluar atau batas wilayah terluar Indonesia di Nusa Penida. "Nusa Penida termasuk pinggiran atau bagian luar Indonesia (bagian selatan, Red). Sesuai program Nawacita, bagian terluar Indonesia kan sedang digarap," papar birokrat asal Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar ini.
Setelah melihat batas wilayah terluar Indonesia di Nusa Penida, kata Astawa, para menteri selanjutnya akan diajak ke Nusa Lembongan melalui jalur darat, mengecek Jembatan Kuning yang ambruk sebulan lalu hingga menelan 8 korban nyawa dan 34 korban terluka. Selain mengecek Jembatan Kuning, juga melihat mangrove di Nusa Lembongan. Sorenya sekitar pukul 15.00 Wita, rombongan para menteri dijadwalkan balik dari Nusa Penida ke Denpasar.
Menurut Astawa, 11 menteri ini memang sengaja diundang Gubernur Pastika terjun ke Nusa Penida untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. "Nusa Penida punya potensi alam. Potensi pariwisatanya belum tergarap, infrastruktur juga belum memadai. Ini tujuan mendatangkan pemerintah pusat (lewat 11 menteri terkait, Red) ke Nusa Penida," kata mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali ini.
Ditegaskan Astawa, tujuan Gubernur mengajak 11 menteri terjun bersama ini, karena Nusa Penida menyandang predikat sebagai batas terluar Indonesia, ditetapkan sebagai wilayah strategis pariwisata nasional, pusat pengembangan Sapi Bali, kawasan konservasi perairan, dan kawasan pengembangan Pulau Kecil. "Kita harapkan pusat membantu perbaikan infrakstruktur. Yang mendesak adalah transportasi, termasuk membangun kembali Jembatan Kuning yang sudah jadi ikon bagi Nusa Lembongan," tandas Astawa.
Nantinya, kata Astawa, Pemprov Bali akan meminta Menteri PPN/Kepala Bappenas mengawal sisi pendanaan dan anggaran untuk Nusa Penida. Sedangkan Menteri Perhubungan diminta menyelesaikan masalah pelabuhan penyebrangan. Sementara Menteri PU diminta menyelesaikan masalah infrastruktur. Sebaliknya, Menteri Pariwisata menangani masalah pengembangan objek. "Pemprov Bali akan menyampaikan berbagai persoalan yang harus mendapatkan penanganan buat Nusa Penida dari masing-masing menteri terkait," tegas Astawa.
Sementara itu, Karo Humas Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, me-ngatakan rencana besar menggandeng 11 kementerian ini adalah untuk mengembangkan Nusa Penida menjadi objek pariwisata. Saat ini, Bali mengalami tantangan di bidang pariwisata: ada kecenderangan ‘lama tinggal’ turis di Bali sangat pendek. Salah satu penyebabnya, karena adanya 10 Bali Baru, termasuk tetangga Lombok dan Pulau Komodo. "Makanya, Nusa Penida harus dikembangkan," ujar Dewa Mahendra saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kamis kemarin. nat
1
Komentar