DKP Badung Langsung Siaga Satu
Sampah kiriman mulai menerjang kawasan pesisir selatan Badung sejak sepekan terakhir.
Sampah Kiriman Mulai Terjang Pantai Kuta
MANGUPURA, NusaBali
Sampah kiriman berserakan sepanjang 4 kilometer dari Pantai Petitenget hingga Pantai Wisata Kuta. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Badung pun langsung menetapkan status ‘Siaga Satu’ terhitung mulai Jumat (18/11) ini.
Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, fenomena sampah kiriman akibat siklun angin barat yang menerjang pesisir selatan Badung ini diprediksi akan mencapai puncaknya, Desember 2016 depan. “Sampah kiriman sudah mulai berserakan di sepanjang Pantai Patitenget hingga Panjai Kuta sejak sepekan terakhir. Ada berupa sampah platik, ada pula berupa ranting pohon. Ini terjadi di pantai sepanjang 4 kilometer,” ungkap Kepala DKP Badung, I Putu Eka Merthawan, Kamis (17/11).
Eka Merthawan menyebutkan, pihaknya sudah langsung menetapkan status ‘Siaga Satu’ terkait terjangan sampah kiriman ini. Dengan penetapan status Siaga Satu tersebut, jajaran Unit Reaksi Cepat (URC) diinstruksikan untuk standby guna melakukan langkah-langkah, jika sewaktu-waktu sampah kiriman membludak.
Menurut Eka Merthawan, URC juga diminta mensosialisasikan kepada seluruh anggota, masyarakat, dan terutama para wisatawan baik dometik maupun mancanegara. “Dengan sosialisasi lebih awal, diharapkan masyarakat dan wisatawan tidak terkejut oleh membludaknya sampah kiriman yang rutin terjadi setiap tahun ini,” tandas Eka Merthawan.
Eka Merthawan menyatakan, status Siaga Satu yang diberlakukan per 18 November 2016 ini tidak bermaksud untuk menakut-nakuti masyarakat. Namun, ini bagian dari upaya antisipasi dini, agar masyarakat paham bahwa pemerintah telah berupaya secara maksimal menanggulangi sampah kiriman.
“Kami harapkan semua pihak dapat bersinergi untuk secara bersama-sama mengantisipasi datangnya sampah kiriman. Karena, kami prediksi puncaknya akan terjadi Desember mendatang,” jelas birokrat asal Desa Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung ini.
Menurut Eka Merthawan, sejauh ini sampah kiriman baru terpantau sepanjang 4 kilometer dari wilayah Pantai Patitenget hingga Pantai Kuta. Sedangkan kawasan pantai lainnya di Badung, belum terpantau. “Yang di selatan baru sampah plastik saja. Sampah kiriman seperti ranting pohon lebih banyak terpantau di Pantai Kuta,” paparnya.
Ditanya soal jumlah personel yang dikerahkan untuk menanggulangi sampah kiriman saat ini, menujrut Eka Merthawan, masih normal yakni 26 orang. Selain itu, juga dikerahkan 4 unit alat loader dan 4 unit Truk pengangkut sampah. Namun, bila dalam situasi ‘darurat sampah’, DKP Badung akan mengerahkan sekitar 1.000 personel.
“Kami minta masyarakat tidak panik dan cemas. Ini merupakan fenomena alam yang rutin terjadi setiap tahunya,” pinta Eka Merthawan. “DKP Badung sudah menyiapkan SOP khusus untuk mengatasi persoalan sampah kiriman tersebut,” lanjut mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Badung ini. * asa
Komentar