Duel Maut Pakai Pisau, Satu Terkapar
Dua Pria Sumba Rebutan Cewek, Korban Luka Tusuk di Perut
Kedua pelaku duel dengan menggunakan pisau hingga salah satu korban terkapar dengan luka tusuk di perut.
DENPASAR, NusaBali
Dua pria asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur bernama Petrus Sairo Lende, 34 dan Walem Nduni, 27 duel di Jalan Raya Sesetan, Banjar Pegok, Gang Ikan Mas Nomor 43, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Selasa (26/1) pukul 19.30 Wita. Duel dengan menggunakan pisau ini mengakibatkan Petrus menderita luka tusuk pada bagian perut sebelah kanan.
Dia dievakuasi oleh ambulans BPBD Kota Denpasar. Sementara Walem (pelaku penusukan) bersama seorang perempuan yang menjadi saksi langsung dibawa polisi ke Mapolsek Denpasar Selatan untuk dimintai keterangan.
Informasi dari warga di sekitar lokasi tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (27/1), Petrus dan Walem rebutan seorang cewek asal Jember, Jawa Timur diketahui bernama Kurniawati, 37. Kurniawati diketahui bekerja di salah satu kafe di Denpasar. Dia tinggal di lokasi kejadian bersama seorang anak laki-laki berusia sekitar 4 tahun.
Dari informasi warga sekitar lokasi TKP bahwa Walem dan Petrus diketahui sama-sama asal Sumba Barat Daya. Dalam perkelahian itu selain mengamankan Walem, polisi juga menyita barang bukti berupa dua bilah pisau dapur. Dua bilah pisau itu digunakan Walem saat berantem.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, AKP Hadimastika Karsito Putro mengatakan peristiwa berdarah itu dipicu masalah sepeda motor. Namun, Hadimastika enggan menjelaskan secara detail. Dia hanya mengatakan korban bernama Petrus dan pelaku bernama Walem. Hingga kemarin sore, Walem masih dimintai keterangannya di Mapolsek Denpasar Selatan.
Sebelum terjadi perkelahian, Walem datang ke lokasi TKP untuk menanyakan sepada motor yang disewakan kepada Petrus. Ternyata motor itu dipinjamkan lagi kepada orang lain oleh Petrus. Saat ditanyakan oleh Walem malah Petrus tersinggung dan menampar pipi Walem. Terjadi keributan. Walem mengacungkan pisau.
"Saksi yang ada di lokasi melerai terlapor. Kemudian terlapor mengambil pisau di dapur. Saksi takut korban tertusuk. Korban disembunyikan saksi di kamar mandi. Namun korban memaksa lari keluar. Akhirnya ditusuk di bagian perut dan pinggang hingga tersungkur," tutur AKP Hadimastika singkat.
Sementara pemilik kos tempat tinggal Kurniawati yang menurut warga sekitar jadi pemicu perkelahian itu mengaku bernama Irvan Masyagie mengatakan tidak mengetahui kronologis peristiwa tersebut. Pria asal Sulawesi Selatan itu mengaku saat kejadian sedang sholat di rumahnya yang berjarak sekitar 20 meter arah selatan lokasi TKP.
"Saya tidak tau persis kejadiannya. Saat itu saya sedang sholat. Ada orang lari ke sini (ke rumahnya) sambil teriak-teriak mengatakan ada orang berkelahi pakai pisau," ungkap Irvan ditemui di rumahnya kemarin pagi di Jalan Raya Sesetan Gang Ikan Mas, Denpasar Selatan.
Selesai sholat, Irvan menuju ke lokasi TKP. Saat itu sudah ramai. Irvan mengaku tidak tahu siapa yang bawa pisau. Selain itu juga tidak tahu kedua pria itu asal dari mana dan tinggal di mana. "Selesai sholat saya ke kos itu. Pisau yang digunakan sudah diamankan oleh tetangga sekitar," ungkap Irvan.
Meski pisau sudah berhasil diamankan oleh warga sekitar ungkap Irvan, kedua pria tak dikenalnya itu masih berkelahi dengan tangan kosong. Keduanya jadi tontonan warga sekitar yang ramai datang mendengar teriakan perkelahian itu.
"Saya dapat cerita dari tetangga sekitar, kedua pria itu rebutan pacar. Kebetulan yang perempuan yang jadi rebutan itu tinggal di kos saya. Kedua pria itu orang luar. Datang ketemu cewek yang tinggal di kos saya itu," ungkap Irvan.
Irvan mengaku, perempuan yang diketahui bernama Kurniawati anak kosnya sudah seringkali ditegurnya. Diketahui Kurniawati sering ribut tengah malam. Tak hanya itu sering bawa tamu dan mabuk-mabukan di kosan tersebut. Selain itu, Irvan mengaku tidak mengenal Kurniawati dengan baik.
"Cewek itu tidak pernah datang bayar kos sendiri. Tapi melalui tetangganya bernama bu Okan. Itu cewek kafe. Saya tidak tau namanya siapa. Bagi saya yang penting mereka tidak ribut dan bayar kos," ungkap Irvan.
Setelah keributan reda, Irvan langsung menyuruh Kurniawati untuk pindah kos saat itu juga. Irvan menduga kemungkinan kamar kos itu juga biasa dijadikan hal buruk lainnya. "Saya tidak menuduh mereka mesum di kos itu tapi mungkin pertemuan lainnya. Cewek itu sudah setahun tinggal di kamar itu," tuturnya.
Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna, dikonfirmasi Rabu (27/1) membenarkan ada pasien yang masuk atas nama Petrus Sairo Lende, 34. Namun pasien tersebut sudah pulang. “Ada pasien atas nama tersebut. Ada satu rawat luka, namun saya tidak tahu berapa ukuran lukanya. Luka akibat tergores benda tumpul,” ungkapnya.
Kepada pasien, telah dilakukan beberapa luka jaritan. “Cuma dirawat sehari, tadi (kemarin, red) sudah pulang pasiennya,” katanya. *pol, ind
Dia dievakuasi oleh ambulans BPBD Kota Denpasar. Sementara Walem (pelaku penusukan) bersama seorang perempuan yang menjadi saksi langsung dibawa polisi ke Mapolsek Denpasar Selatan untuk dimintai keterangan.
Informasi dari warga di sekitar lokasi tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (27/1), Petrus dan Walem rebutan seorang cewek asal Jember, Jawa Timur diketahui bernama Kurniawati, 37. Kurniawati diketahui bekerja di salah satu kafe di Denpasar. Dia tinggal di lokasi kejadian bersama seorang anak laki-laki berusia sekitar 4 tahun.
Dari informasi warga sekitar lokasi TKP bahwa Walem dan Petrus diketahui sama-sama asal Sumba Barat Daya. Dalam perkelahian itu selain mengamankan Walem, polisi juga menyita barang bukti berupa dua bilah pisau dapur. Dua bilah pisau itu digunakan Walem saat berantem.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, AKP Hadimastika Karsito Putro mengatakan peristiwa berdarah itu dipicu masalah sepeda motor. Namun, Hadimastika enggan menjelaskan secara detail. Dia hanya mengatakan korban bernama Petrus dan pelaku bernama Walem. Hingga kemarin sore, Walem masih dimintai keterangannya di Mapolsek Denpasar Selatan.
Sebelum terjadi perkelahian, Walem datang ke lokasi TKP untuk menanyakan sepada motor yang disewakan kepada Petrus. Ternyata motor itu dipinjamkan lagi kepada orang lain oleh Petrus. Saat ditanyakan oleh Walem malah Petrus tersinggung dan menampar pipi Walem. Terjadi keributan. Walem mengacungkan pisau.
"Saksi yang ada di lokasi melerai terlapor. Kemudian terlapor mengambil pisau di dapur. Saksi takut korban tertusuk. Korban disembunyikan saksi di kamar mandi. Namun korban memaksa lari keluar. Akhirnya ditusuk di bagian perut dan pinggang hingga tersungkur," tutur AKP Hadimastika singkat.
Sementara pemilik kos tempat tinggal Kurniawati yang menurut warga sekitar jadi pemicu perkelahian itu mengaku bernama Irvan Masyagie mengatakan tidak mengetahui kronologis peristiwa tersebut. Pria asal Sulawesi Selatan itu mengaku saat kejadian sedang sholat di rumahnya yang berjarak sekitar 20 meter arah selatan lokasi TKP.
"Saya tidak tau persis kejadiannya. Saat itu saya sedang sholat. Ada orang lari ke sini (ke rumahnya) sambil teriak-teriak mengatakan ada orang berkelahi pakai pisau," ungkap Irvan ditemui di rumahnya kemarin pagi di Jalan Raya Sesetan Gang Ikan Mas, Denpasar Selatan.
Selesai sholat, Irvan menuju ke lokasi TKP. Saat itu sudah ramai. Irvan mengaku tidak tahu siapa yang bawa pisau. Selain itu juga tidak tahu kedua pria itu asal dari mana dan tinggal di mana. "Selesai sholat saya ke kos itu. Pisau yang digunakan sudah diamankan oleh tetangga sekitar," ungkap Irvan.
Meski pisau sudah berhasil diamankan oleh warga sekitar ungkap Irvan, kedua pria tak dikenalnya itu masih berkelahi dengan tangan kosong. Keduanya jadi tontonan warga sekitar yang ramai datang mendengar teriakan perkelahian itu.
"Saya dapat cerita dari tetangga sekitar, kedua pria itu rebutan pacar. Kebetulan yang perempuan yang jadi rebutan itu tinggal di kos saya. Kedua pria itu orang luar. Datang ketemu cewek yang tinggal di kos saya itu," ungkap Irvan.
Irvan mengaku, perempuan yang diketahui bernama Kurniawati anak kosnya sudah seringkali ditegurnya. Diketahui Kurniawati sering ribut tengah malam. Tak hanya itu sering bawa tamu dan mabuk-mabukan di kosan tersebut. Selain itu, Irvan mengaku tidak mengenal Kurniawati dengan baik.
"Cewek itu tidak pernah datang bayar kos sendiri. Tapi melalui tetangganya bernama bu Okan. Itu cewek kafe. Saya tidak tau namanya siapa. Bagi saya yang penting mereka tidak ribut dan bayar kos," ungkap Irvan.
Setelah keributan reda, Irvan langsung menyuruh Kurniawati untuk pindah kos saat itu juga. Irvan menduga kemungkinan kamar kos itu juga biasa dijadikan hal buruk lainnya. "Saya tidak menuduh mereka mesum di kos itu tapi mungkin pertemuan lainnya. Cewek itu sudah setahun tinggal di kamar itu," tuturnya.
Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna, dikonfirmasi Rabu (27/1) membenarkan ada pasien yang masuk atas nama Petrus Sairo Lende, 34. Namun pasien tersebut sudah pulang. “Ada pasien atas nama tersebut. Ada satu rawat luka, namun saya tidak tahu berapa ukuran lukanya. Luka akibat tergores benda tumpul,” ungkapnya.
Kepada pasien, telah dilakukan beberapa luka jaritan. “Cuma dirawat sehari, tadi (kemarin, red) sudah pulang pasiennya,” katanya. *pol, ind
Komentar