Hektaran Padi Terancam Gagal Panen Akibat Kekeringan
Musim kemarau yang memicu krisis air bersih maupun irigasi dampaknya kian dirasakan oleh petani. Akibat menurunya debit air yang mengalir ke irigasi subak, membuat tanaman padi mengalami kekeringan.
BANGLI, NusaBali
Bayang-bayang gagal penen pun dikhawatirkan oleh para petani. Salah satunya, di Subak Selat Peken, Desa Selat, Kecamatan Susut, Bangli, sekitar 1 hektare lahan tanaman padi terancam mati akibat tidak mendapatkan pasokan air.
Kondisi ini paling parah dialami wilayah subak paling hilir. Tanaman padi yang umur mencapai 1 hingga dua bulan itu mulai layu dan meranggas. Tanah sawah petani tampak mereka dan warnaya memutih. “Kalau tanahnya saja seperti ini, bagaimana tanaman padi kami bisa hidup,” keluh seorang petani, saat ditemui di lokasi, Selasa (6/10).
Sementara Perebekel Desa Selat, Wayan Windu Wardana, dikonfirmasi terpisah membenarkan lahan tanaman padi di wilayah Desa Selat mengalami kekerinagan akibat debit air yang mengalir di saluran irigasi mengalami penurunan sebagai akibat kemarau panjang. “Dari tiga subak yang terdapat di Desa Selat, kondisi yang paling parah dialami oleh Subak Selat. Pasalnya sekitar 1 hektare tanaman padi yang ada pada wilayah hilir hampir tidak pernah memperoleh pasokan air,” ujarnya.
Kata dia, sejatinya krama subak sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi hal itu. Salah satunya dengan melakukan perbaikan saluran irigasi sehingga kebocoran air bisa diminimialisir. Disamping itu, krama subak juga melakukan pola pergiliran. Namun apa daya, karena panjangnya kamarau membuat debit air menurun. Akibtanya air pun makin seret. “Mudah-mudahan hujan segera turun sehingga petani tidak sampai gagal panen,” harapnya.
Sementara Kepala UPTD Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Bangli Kecamatan Susut, I Wayan Arimbawa, membenarkan kondisi padi itu kerdil karena kekurangan air sebagai dampak dari musim kemarau panjang. Disampaikan pula, lahan persawahan di Desa Selat ini dalam pengairannya lebih banyak menggunakan sistem sorong.
Komentar