Pemkot Siapkan 2.500 Paket Sembako untuk Warga Isolasi Corona
DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar menyiapkan paket sembako bagi warga yang menjalani isolasi maupun yang positif Covid-19.
Jumlah sembako yang disediakan hanya 2.500 paket sembako. Sembako tersebut khusus bagi yang menjalani isolasi selama masa yang ditentukan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, yang diwawancarai, Rabu (27/1) mengatakan pemberian paket sembako ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2020 lalu. Untuk tahun 2021 ini, sembako akan disalurkan melalui desa maupun kelurahan di Kota Denpasar. Penyediaan paket sembako sebanyak 2.500 ini baru tahap awal.
Untuk selanjutnya, pihaknya akan melihat perkembangan. “Kami sediakan 2.500 paket sembako kepada warga yang melakukan isolasi. karena ada keluarganya positif Covid-19 begitu juga untuk yang positif Covid-19,” jelas Dewa Rai.
Sementara itu, dana penanganan Covid-19 untuk Kota Denpasar tahun 2020 sebesar Rp 35 miliar. Jumlah tersebut dialokasikan ke dalam tiga pos atau sektor, yakni kesehatan, bantuan sosial (Bansos) dan pemulihan ekonomi. Tahun 2021 menurut dia, Pemkot mengalokasikan dana sebesar Rp 35 miliar untuk penanganan pandemi Covid-19. Dana tersebut masuk ke dalam penanganan kesehatan, bantuan sosial dan juga pemulihan ekonomi.
Dana tersebut diambil dari APBD Kota Denpasar dan juga dari anggaran Belanja Tak Terduga (BTT). Adapun alokasi di masing-masing sector, yakni untuk kesehatan sebesar Rp 8 miliar. Dana ini nantinya digunakan untuk pembelian alat kesehatan termasuk alat pelindung diri (APD). Dana kesehatan ini akan dikelola oleh Dinas Kesehatan sebagai leading sector pelaksanaan kesehatan di Denpasar.
Sementara untuk bantuan sosial sebesar Rp 13 miliar lebih yang pengelolaannya dilakukan Dinas Sosial. Dana ini difungsikan untuk pemberian bantuan langsung tunai (BLT), pemberian sembako, serta biaya isolasi bagi yang keluarganya positif Covid-19. Sedangkan untuk pemulihan ekonomi sebesar Rp 13,7 miliar.
Dana ini nantinya akan direalisasikan untuk berbagai kegiatan baik di bidang pariwisata, pemberdayaan masyarakat, UMKM, koperasi, pertanian, hingga perikanan. “Misalnya untuk pengadaan bibit kepada masyarakat terdampak, ada juga di perikanan misalnya pengadaan bibit lele,” ungkapnya.
Pengelolaan dana ini berada di bawah Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, dan Dinas Perikanan. Dana untuk pemulihan ekonomi ini alokasinya lebih tinggi dikarenakan mencakup banyak sektor. Selain itu, menurut Dewa Rai peningkatan ekonomi juga akan sangat berpengaruh dengan kesehatan masyarakat.
Selain dana yang telah dialokasikan ini, nantinya juga akan ada bantuan dari Pemprov Bali maupun dari pemerintah pusat baik dalam bentuk vaksin, alat kesehatan hingga alat tes. “Jika ekonomi naik maka taraf kesehatan masyarakat juga akan naik. Sehingga ekonomi harus pulih dan masyarakat memiliki pegangan hidup,” katanya. *mis
Komentar