Wayan ‘Apel’ Hendrawan Pamerkan Karya Lukis Bernuansa Spiritualis Bali
MANGUPURA, NusaBali.com
Bukan sekadar lukisan ekspresionis yang diguratkan oleh Wayan ‘Apel’ Hendrawan, melainkan ada sisi spiritualisme di balik karya-karyanya.
Karya-karya bernuansa spiritualisme Bali ini tidak lepas dari peran yang dilakoni seniman yang juga dikenal dengan nama Jero Apel ini. “Menjadi pamangku sejak 2008 memang mempengaruhi gaya lukisan saya,” kata Jro Apel, Rabu (27/1/2021).
Seniman lukis ini menyebut gaya melukisnya memang bergeser ke arah spiritualis. Selain itu dalam tiap lukisannya Jro Apel cenderung bergaya ekspresionis dengan ciri khas penggunaan aksara Bali sebagai aksennya. “Setelah ada peningkatan pawintenan saraswati ke dasaguna, kita banyak mendapat ide-ide untuk karya yang ini,” jelas Jro Apel.
Sebanyak 15 karya lukis Jero Apel itulah yang kini dipamerkan di Galeri Zen1 yang berlokasi di Pertokoan Tuban Plaza Nomor 50, Jalan Bypass Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung. Karya-karya lukisan ini mulai dikerjakan seniman yang juga merupakan pamangku ini sejak awal 2020.
Grand opening pameran bertajuk ‘Into The Secret of Cosmic Energy’ yang dikurasi oleh Arif Bagus Prasetyo ini dibuka oleh Wayan ‘Gendo’ Suardana. “Sudah tujuh tahun kami berteman, karya Jro Apel ini selalu terkesan berbeda. Aksara Bali memang sudah menjadi seperti ciri khasnya,” ujar Gendo.
Seniman lukis ini menyebut gaya melukisnya memang bergeser ke arah spiritualis. Selain itu dalam tiap lukisannya Jro Apel cenderung bergaya ekspresionis dengan ciri khas penggunaan aksara Bali sebagai aksennya. “Setelah ada peningkatan pawintenan saraswati ke dasaguna, kita banyak mendapat ide-ide untuk karya yang ini,” jelas Jro Apel.
Sebanyak 15 karya lukis Jero Apel itulah yang kini dipamerkan di Galeri Zen1 yang berlokasi di Pertokoan Tuban Plaza Nomor 50, Jalan Bypass Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung. Karya-karya lukisan ini mulai dikerjakan seniman yang juga merupakan pamangku ini sejak awal 2020.
Grand opening pameran bertajuk ‘Into The Secret of Cosmic Energy’ yang dikurasi oleh Arif Bagus Prasetyo ini dibuka oleh Wayan ‘Gendo’ Suardana. “Sudah tujuh tahun kami berteman, karya Jro Apel ini selalu terkesan berbeda. Aksara Bali memang sudah menjadi seperti ciri khasnya,” ujar Gendo.
Sepakat dengan si kurator dalam esai yang ditulisnya, Gendo juga menemukan hal mencengangkan semacam kebetulan atau takdir yang seperti diramalkan seniman yang kerap disapa Jro Apel melalui karya-karyanya. Berikut Gendo mencontohkan karya Jro Apel yakni lukisan gunung meletus saat di Jerman dan ogoh-ogoh penangkal wabah yang kemudian terjadi erupsi Gunung Agung dan pandemi.
Selain dibuka oleh Gendo, seniman Ayu Laksmi juga turut live performance dalam acara grand opening yang dimulai sekitar pukul 18.00 Wita ini. Ayu Laksmi bahkan juga sempat mengajak Jro Apel untuk tampil bersama. “Tentunya senang sekali saya diberi kesempatan untuk berbagi ruang dan berbagi riang sesuai dengan konsep hidup saya. Saya merasa satu frekuensi dengan Bli Mangku,” tutur aktris film Pengabdi Setan ini.
Dengan kisaran dimensi 100 hingga 300cm, 15 karya bercirikhaskan spiritualisme Bali disuguhkan seniman full tato itu secara luring di Galeri Zen1 mulai 27 Januari hingga 9 Februari nanti.*cla
1
Komentar