Hari Ini Pasar Banyuasri Dipelaspas
Pasar Darurat Siap Dihapus dan Dibongkar
SINGARAJA, NusaBali
Bangunan baru Pasar Banyuasri yang berlokasi di Kelurahan Banyuasri Kecamatan/Kabupaten Buleleng akan dipelaspas pada Wraspati Wage Watugunung, Kamis (27/1) hari ini.
Upacara melaspas yang dirangkaikan dengan upacara tawur balik sumpah dilakukan setelah pemilihan hari baik bertepatan dengan Purnama Kaulu.
Usai melaspas, Pemkab Buleleng akan melakukan simulasi dan uji coba penggunaan gedung pasar yang baru, hingga penghapusan dan pembongkaran pasar darurat yang ada di sekitar Terminal Banyuasri.
a
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat ditemui pada Rabu (27/1), di sela-sela pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di RSUD Buleleng, mengatakan setelah melaspas akan ada penyerahan pengelolaan bangunan. Selanjutnya segera akan diujicoba dengan simulasi penempatan pedagang yang kini masih menempati pasar darurat di sekitar Terminal Banyuasri. Sedangkan prosesi seremonial peresmian pasar megah dengan teknologi semi modern itu disebut akan dilakukan pada Maret mendatang serangkaian HUT kota Singaraja.
“Kalau semuanya sudah beres baru diresmikan. Setelah dipelaspas akan ada simulasi dulu sambil memperbaiki apa-apa yang kurang dari teknologi hingga pengelolaan. Tidak masalah setelah pedagang masuk ke dalam baru ada peresmian,” ujar Bupati Agus Suradnyana yang juga pentolan PDI Perjuangan, ini. Peresmian pasar yang menghabiskan anggaran Rp 159,5 miliar ini sambil menunggu penghitungan pasti tim appraisal terkait tarif sewa, tarif harian hingga perhitungan ekonomi lainnya.
Menurut Bupati Agus Suradnyana, penetapan penghitungan perekonomian Pasar Banyuasri masih diperhitungkan dan evaluasi dengan matang. Dikatakannya, dari hasil pemaparan oleh Konsultan Jasa Penilaian Publik (KJPP), dinilai masih tinggi jika diaplikasikan pada pasar yang merupakan aset pemerintah. “Saya tadi pagi (Rabu kemarin) baca, angka yang dipaparkan appraisal masih tinggi. Sehingga masih perlu evaluasi dan perbaikan untuk angka yang rasional untuk tataran pasar,” imbuh dia.
Dalam menentukan angka perekonomian tak serta merta hanya melihat pendapatan saja, tetapi Bupati Agus Suradnyana menyebut harus dilihat juga pergerakan ekonominya. “Pergerakan ekonomi kan tidak bisa kita baca. Kalau sudah ramai semua ada pergerakan ekonomi senang kita. Daripada pasang mahal, tapi pasar sepi terus,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perdagangan Perindustrian dan UKM Buleleng Dewa Made Sudiarta, mengatakan sudah menyiapkan prosedur penghapusan aset dan pembongkaran pasar darurat. Aset senilai Rp 1,3 miliar itu saat ini dalam proses pengajuan kepada Badan Layanan Umum. “Setelah penghapusan disetujui, proses pembongkaran melibatkan penyedia jasa dari pihak ketiga,” ujar Dewa Sudiarta.
Dinas Kopdagrin UKM merencanakan seluruh proses penghapusan dan pembongkaran aset pasar darurat yang terdiri dari 140 ruko dan 2 los besar itu tuntas pada Februari. Namun rencana itu masih tentatif, menyesuaikan dengan relokasi pedagang ke gedung pasar yang baru. Setelah dilakukan pembongkaran oleh pihak ketiga, sejumlah barang yang masih bernilai ekonomis akan disimpan dan dikoordinasikan dengan tim aset Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKPD) Buleleng untuk dinilai, selanjutnya dilakukan proses lelang. *k23
Komentar