Hari Kedua Pencarian Nelayan Pemuteran Diperluas Hingga 30 Nm
SINGARAJA, NusaBali
Upaya pencarian nelayan asal Banjar Dinas Loka Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, bernama I Kadek Astawan, 30, yang menghilang saat tengah mencari ikan, terus dilakukan oleh Basarnas.
Meski pencarian pada hari kedua ini diperluas hingga 30 Nautical mile (Nm), namun keberadaan korban belum berhasil ditemukan. Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Buleleng Dudi Librana Marjaya mengatakan, proses pencarian hari kedua nelayan yang dilaporkan hilang saat mencari ikan dengan spearfishing ini dimulai sejak pukul 06.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita. Namun hingga Rabu kemarin sore, belum ada tanda-tanda keberadaan korban.
"Sementara ini masih nihil. Pencarian kami perluas hingga 20 Nautical Mile dari lokasi korban dilaporkan menghilang. Kami dari Basarnas melibatkan 4 orang untuk melakukan penyisiran di tengah laut dengan dibantu personel TNI AL Celukan Bawang, Pol Air Celukan Bawang, dan TRC BPBD Buleleng, serta nelayan," terang Dudi, Rabu (27/1).
Dudi menyampaikan, petugas gabungan akan melakukan proses pencarian selama tujuh hari ke depan terhitung sejak korban Kadek Astawan dinyatakan menghilang. Jika korban tidak ditemukan, maka sesuai SOP proses pencarian akan dihentikan. "Namun nanti akan melihat perkembangan pencarian lebih lanjut. Mudah-mudahan segera ditemukan," katanya.
Pencarian yang dilakukan oleh petugas gabungan tersebut dengan menyisir di tengah laut sebelah utara Desa Pemuteran. Proses pencarian menggunakan perahu karet (boat) dan dibantu nelayan sekitar. Penyisiran juga dilakukan pada daerah pinggiran bibir pantai Desa Pemuteran. "Tidak ada kendala selama pencarian hari kedua. Cuaca sangat bersahabat," tandas Dudi.
Sementara itu, saat tim gabungan melakukan pencarian dan penyisiran di tengah laut, pihak keluarga korban Kadek Astawan juga tak tinggal diam. Pihak keluarga melakukan upaya pencarian secara niskala. Pada Rabu siang keluarga korban menghaturkan banten di tepi Pantai Desa Pemuteran dengan harapan korban segera ditemukan.
"Pihak keluarga korban sudah melakukan upacara (pencarian secara niskala) kemarin sore (lusa) dan ngulapin hari ini (kemarin). Beberapa orang tim penyelam ada diver di desa juga turun membantu proses pencarian. Namun hingga sore ini masih nihil," kata Perbekel Desa Pemuteran, Nyoman Arnawa saat dikonfirmasi NusaBali terpisah kemarin sore.
Di sisi lain, korban Kadek Astawan selain berprofesi sebagai nelayan, juga dikenal sebagai penyelam profesional. Hal tersebut disampaikan oleh Gede Wiadnyana, salah seorang penyelam dari Pantai Penimbangan, Desa Baktisraga Kecamatan/Kabupaten Buleleng, yang merupakan rekan korban sesama penyelam. Menurutnya, korban dikenal pendiam di pergaulan.
"Iya dia (Kadek Astawan) memang penyelam profesional. Saya baru kenal tahun 2020 kemarin saat pelatihan rescue diver. Orangnya pendiam tidak seperti teman-teman diver lainnya yang suka bergurau. Terakhir kami bertemu akhir Desember lalu, dia sempat membantu penataan struktur terumbu karang di Pantai Penimbangan," kenangnya.
Dirinya berharap korban Kadek Astawan bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat. Dia sendiri mengaku tak tahu pasti bagaimana kecelakaan laut bisa terjadi. "Kronologisnya saya kurang tahu persis. Sebagai sesama rekan penyelam saya hanya berharap dia dapat ditemukan dalam kondisi selamat," tandas Gede Wiadnyana.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang nelayan asal Banjar Dinas Loka Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, I Kadek Astawan, 30, dilaporkan hilang saat mencari ikan dengan spearfishing atau menembak di perairan setempat, Selasa (26/1) siang.
Informasi di lapangan, korban Kadek Astawan berangkat mencari ikan dengan naik perahu dari Pelabuhan Pemuteran dengan jarak tempuh sekitar 1 jam, Selasa pagi pukul 07.00 Wita. Korban berangkat bersama 5 temannya dalam satu perahu. Mereka kemudian melakukan spearfishing di sekitar Rumpon Tiga Roda perairan Desa Pemuteran.
Entah apa yang terjadi, saat rombongan nelayan sekampung tersebut hendak pulang siang sekitar pukul 13.00 Wita, korban Kadek Astawan tidak muncul ke permukaan. Kelima rekannya pun berinisiatif mencari korban di sekitar lokasi. Namun, hingga sore pukul 15.00 Wita, korban belum juga ditemukan.
Kasat Pol Air Polres Buleleng, AKP I Wayan Parta, mengungkapkan saksi Nyoman Suladra baru menyadari korban Kadek Astawan menghilang setelah empat kali penyelaman pukul 13.00 Wita. "Saksi menanyakan kepada temannya yang lain, ternyata tidak ada yang mengetahui posisi korban," kata AKP Wayan Parta saat dikonfirmasi, Selasa sore.
"Saksi bersama empat temannya yang lain kemudian melakukan pencarian di sekitar rumpon, namun korban tidak terlihat. Akhirnya, mereka memutuskan kembali ke darat sekitar pukul 15.00 Wita untuk menginformasikan kepada keluarga dan meminta pertolongan bantuan pencarian," imbuhnya.*m
Komentar