Bangkitkan Pariwisata Bali, Sandiaga Siapkan 3 Langkah Jangka Pendek
Menpakeraf Resmi Ngantor di Bali
DENPASAR, NusaBali
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparkeraf) Sandiaga Uno resmi nga¬n¬tor di Bali, sejak Kamis (28/1).
Sandiaga Uno siapkan tiga langkah jangka pendek untuk membangkit-kan kembali pariwisata Bali dan ekonomi kreaatif yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Rencana tersebut disampaikan Sandiaga Uno seusai menggelar pertemuan dengan kalangan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta stakeholder terkait di Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Bali, di Jalan Letda Tantular Niti Mandala De¬n¬pasar, Kamis petang. Ada pun tiga langkah jangka pendek yang diambil sang menteri meliputi pertama, terus mendorong dan lebih giat mengusahakan pro¬gram bantuan soft loan Rp 9,9 trilun, sebagai lokomotifnya pariwisata dan ekonomi kre¬atif di Bali.
“Sebuah program yang bisa memberikan darah segar, karena sekarang ini cash is king,” ujar Sandi. Menurut Sandi, saat ini pariwisata sebagai lokomotif perekono¬mian Bali praktis berhenti. “Bagaimana caranya agar lokomotif ini bisa menyala¬kan engine-nya,” tegas Sandi.
Langkah kedua, Covid-19 Afirmasi. Dalam hal ini, Bali diharapkan mendapatkan per¬hatian khusus dari segi vaksin Covid-19. Hal tersebut mengacu kondisi ekonomi Bali yang sampai minus 12,28 persen pada Triwulan III Tahun 2020. “Ibarat anak yang dalam keadaan kurang sehat, Bali yang selama ini menopang 55 persen pari¬wisata dan ekonomi kreatif Indonesia, bisa mendapatkan perhatian khusus dari segi vaksin,” terang Sandi.
Langkah ketiga yang diambil Menparkeraf adalah Free Covid-19 Coridor (FCC). Me¬nurut Sandi, rencananya nanti yang boleh masuk ke Bali adalah mereka yang su¬dah mendapatkan vaksin Covid-19 di negara asalnya. Sedangkan di Bali, dila¬ku¬kan ra¬pid test antigen. Selanjutnya, wisatawan mancanegara tersebut boleh lang¬sung beraktivitas di Bali, karena mereka sudah free Covid-19.
Jika mendapatkan dukungan semua pihak, program ini akan didorong Sandi dalam bentuk pilot project. Para pelaku pariwisata, kata Sandi, sudah melakukan diskur¬sus.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arttha Ardhana Sukawati (Cok Ace), kata San¬di, juga mendukung rencana program Free Covid-19 Coridor tersebut. “Ini mudah-mudahan menjadi satu motivasi bagi kita membangkitkan ekonomi dan kebangkit¬an pariwisata Bali,” papar Sandi. “Teman-teman di sini sudah melakukan diskur¬sus. Tadi Pak Wagub (Cok Ace) juga mendukung pembicaraan mengenai Free Covid-19 Coridor ini,” imbuhnya.
Terkait bantuan soft loan Rp 9,9 triliun, Sandi menyatakan akan mendorong dalam kerangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Jika tidak dibantu, saya khawatir lokomotif ini (pariwisata) akan rusak permanen,” ujarnya seraya menye¬but dana Rp 9,9 triliun digunakan untuk merawat lokomotif tersebut supaya bisa dipersiapkan kebangkitannya.
Menurut Sandi, awal tahun 2021 pihaknya sudah bertemu Menkeu Sri Mulyani terkait bantuan dana Rp 9,9 triliun tersebut. Setelah balik dari Bali nanti, pihaknya akan bertemu dengan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
“Saya sudah bilang ke Pak Wagub siap pasang badan, agar program ini bisa goal karena telah ditunggu teman-teman pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini penting khususnya untuk menyelamatkan lapangan kerja,” kata Sandi.
Paparan senada juga disampaikan Wagub Cok Ace. Menurut Cok Ace, jika tidak dirawat, begitu nanti bendera start dibuka, Bali bisa disalip negara-negara lain yang sudah siap. “Kita baru merawat, jadi terlambat,” jelas Cok Ace. Bahkan, Cok Ace sangat berharap soft loan Rp 9,9 triliun itu turun secepatnya, kalai bisa Januari 2021 ini.
Sementara itu, Menparkeraf Sandiaga Uno resmi berkantor di Bali, mulai Kamis kemarin. Tujuannya, Sandi ingin mendengar dan merasakan langsung keluhan pe¬laku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
Sandi menjelaskan, pandemi Covid-19 telah menggerus industri pariwisata dan eko¬nomi kreatif di Bali. Dari pantauannya, sejumlah kawasan pantai di Bali terlihat sepi wisatawan. Begitu pula kawasan pertokoan. Padahal, sebelum pandemi Covid-19, Bali selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Sandi bertolak dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, kemarin pagi. Sesampainya di Bali, Sandi langsung menuju Kampus Poli¬teknik Pariwisata Bali di kawasan Kuta Selatan, Badung.
Menurut Sandi, kedatangannya ke Bali adalah berkantor, bukan kunjungan kerja. Sejumlah agenda akan dilakukan selama ngantor di Bali. Sampai berapa lama nga¬ntor di Bali, Sandi belum bisa memastikan. Paling tidak, untuk pekan ini dia kemu¬ngkinan sampai Sabtu (30/1). *k17
Komentar