Pejabat Berkebaya 'Menor' Jadi Cibiran
Bupati Gianyar Agus Mahayastra Lantik 7 Pejabat Eselon II
Dayu Surya yang Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar mengaku akan mengevaluasi tampilan busana kebaya pejabat atau pegawai saat acara resmi.
GIANYAR, NusaBali
Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra melantik 7 pejabat Eselon II Pemkab Gianyar, pada Purnamaning Kaulu, Wraspati Wage Watugunung, Kamis (28/1). Pelantikan di halaman belakang Kantor Bupati Gianyar ini, ternyata membuahkan cibiran. Karena salah seorang dari tiga pejabat perempuan yang dilantik, Ir I Gusti Agung Sri Widiawati MSi, mengenakan kebaya kain brokat putih transparan sehingga terkesan agak menor.
Pada bagian lengan kebaya sangat transparan sehingga jadi kebaya lengan pendek, sebagaimana dipakai gadis-gadis ABG (anak baru gede). Akibatnya, saat acara mejaya-mejaya, secara diam-diam sejumlah pegawai yang ikut dalam acara tersebut memperhatikan secara khusus gaya tampilan busana pejabat tersebut. Beberapa di antaranya diam-diam mengabadikan tampilan modis itu. “Pejabat dilantik yang pakai kebaya brokat transparan seperti ini, tumben ada. Ini unik, namun terkesan agak menor,” ujar beberapa pegawai pada acara itu.
Dua pejabat perempuan lainnya, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani SE MAP alias Dayu Surya dan Ni Made Mirnawati SSTP Msi, berkebaya normal. Meskipun Dayu Surya juga berkebaya brokat, namun dengan rajut lebih rapat sehingga tak tampak transparan. “Kalau Ibu Mirnawati, kebaya kain biasa. Kebaya brokatnya ibu Dayu Surya lebih empet (rajut lebih dempet/padat,Red), sehingga tampak lebih sopan,” ujar pegawai itu lagi. Usai acara pelantikan, saat dikonfirmasi di lokasi, Ir I Gusti Agung Sri Widiawati MSi, langsung menyatakan busana yang dipakai sesuai standar busana nasional. Saat sadar brokat kebayanya yang transparan dan terkesan berlengan pendek, Sri Widiawati langsung dibantu oleh Ida Ayu Ketut Surya Adnyani SE MAP (Dayu Surya) dan Mirnawati, untuk memberikan klarifikasi. Dayu Surya pun terkejut karena kurang ngeh ada pejabat yang dilantik jadi perhatian para pegawai.
Menurut mereka bertiga, kebaya merupakan salah satu jenis pakaian nasional, sepanjang sopan. Namun mereka tak bisa menjelaskan secara rinci tentang standar sopan busana dimaksud. Dayu Surya yang Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar mengaku akan mengevaluasi tampilan busana kebaya pejabat atau pegawai saat acara resmi. “Tentu ini akan kami jadikan bahan evaluasi. Oh, ternyata ini jadi perhatian. Kita sudah tahu standar berbusana, tapi bisa lupa lagi,” jelas istri Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra ini.
Dikonfirmasi terpisah, senada Dayu Surya, Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra juga mengaku kurang ngeh dengan salah seorang pejabat perempuan yang dilantik berbusana mengundang perhatian khalayak. ‘’Oh itu, saya kok nggak rungu, ya,’’ ujar bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.
Bupati yang Ketua DPC PDIP Gianyar ini menyarankan, para pegawai terlebih pejabat eselon II, harus menjadi motivasi dan menjaga integritas diri dan nama daerah. ‘’Kalau sudah jadi pejabat, maka cara berbicara, berbuat, termasuk berpakaian, pasti akan jadi sorotan orang banyak. Beda dengan staf biasa,’’ jelasnya.
Pada acara pelantikan itu, Bupati Mahayastra melantik 7 (tujuh) pejabat Eselon II. Dari 7 pejabat Eselon II itu, 6 orang di antaranya merupakan hasil lelang (seleksi terbuka), sementara 1 orang lagi mengalami mutasi biasa. Enam (6) pejabat Eselon II hasil lelang melalui Panitia Seleksi (Pansel) tersebut, yakni Ida Ayu Ketut Surya Adnyani SE MAP, yang notabene istri Bupati Agus Mahayastra. Surya Adnyani yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas (Sekdis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Gianyar, dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Surya Adnyani mengisi posisi yang ditinggalkan Ngakan Putu Darma Jati, karena dimutasi menjadi Asisten III Setda Kabupaten Gianyar.
Selain itu, Anak Agung Gede Raka Suryadiputra AP yang Camat Payangan menjabat Kadis Kominfo Gianyar. I Wayan Wirasa SSos MAP yang Inspektur Pembantu Inspektorat Gianyar dipercaya menjabat Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gianyar).
Drs Ida Bagus Putu Suamba MSi, Camat Ubud, menduduki jabatan Kepala BPBD Gianyar. Ni Made Mirnawati SSTP Msi, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar menduduki jabatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar. Lalu Ir I Gusti Agung Sri Widiawati MSi, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Gianyar, menduduki jabatan Kadis Kebudayaan Gianyar.
Satu lagi, pejabat yang dimutasi biasa, Kadis Kebudayaan Gianyar I Ketut Mudana menduduki jabatan Asisten I Setda Kabupaten Gianyar. Pejabat bergelar Doktor Ilmu Ekonomi asal Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar ini, sebelumnya sempat merangkap sebagai Plt Asisten I, mengisi posisi kosong yang ditinggal pensiun I Ketut Suardana. *lsa
Pada bagian lengan kebaya sangat transparan sehingga jadi kebaya lengan pendek, sebagaimana dipakai gadis-gadis ABG (anak baru gede). Akibatnya, saat acara mejaya-mejaya, secara diam-diam sejumlah pegawai yang ikut dalam acara tersebut memperhatikan secara khusus gaya tampilan busana pejabat tersebut. Beberapa di antaranya diam-diam mengabadikan tampilan modis itu. “Pejabat dilantik yang pakai kebaya brokat transparan seperti ini, tumben ada. Ini unik, namun terkesan agak menor,” ujar beberapa pegawai pada acara itu.
Dua pejabat perempuan lainnya, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani SE MAP alias Dayu Surya dan Ni Made Mirnawati SSTP Msi, berkebaya normal. Meskipun Dayu Surya juga berkebaya brokat, namun dengan rajut lebih rapat sehingga tak tampak transparan. “Kalau Ibu Mirnawati, kebaya kain biasa. Kebaya brokatnya ibu Dayu Surya lebih empet (rajut lebih dempet/padat,Red), sehingga tampak lebih sopan,” ujar pegawai itu lagi. Usai acara pelantikan, saat dikonfirmasi di lokasi, Ir I Gusti Agung Sri Widiawati MSi, langsung menyatakan busana yang dipakai sesuai standar busana nasional. Saat sadar brokat kebayanya yang transparan dan terkesan berlengan pendek, Sri Widiawati langsung dibantu oleh Ida Ayu Ketut Surya Adnyani SE MAP (Dayu Surya) dan Mirnawati, untuk memberikan klarifikasi. Dayu Surya pun terkejut karena kurang ngeh ada pejabat yang dilantik jadi perhatian para pegawai.
Menurut mereka bertiga, kebaya merupakan salah satu jenis pakaian nasional, sepanjang sopan. Namun mereka tak bisa menjelaskan secara rinci tentang standar sopan busana dimaksud. Dayu Surya yang Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar mengaku akan mengevaluasi tampilan busana kebaya pejabat atau pegawai saat acara resmi. “Tentu ini akan kami jadikan bahan evaluasi. Oh, ternyata ini jadi perhatian. Kita sudah tahu standar berbusana, tapi bisa lupa lagi,” jelas istri Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra ini.
Dikonfirmasi terpisah, senada Dayu Surya, Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra juga mengaku kurang ngeh dengan salah seorang pejabat perempuan yang dilantik berbusana mengundang perhatian khalayak. ‘’Oh itu, saya kok nggak rungu, ya,’’ ujar bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.
Bupati yang Ketua DPC PDIP Gianyar ini menyarankan, para pegawai terlebih pejabat eselon II, harus menjadi motivasi dan menjaga integritas diri dan nama daerah. ‘’Kalau sudah jadi pejabat, maka cara berbicara, berbuat, termasuk berpakaian, pasti akan jadi sorotan orang banyak. Beda dengan staf biasa,’’ jelasnya.
Pada acara pelantikan itu, Bupati Mahayastra melantik 7 (tujuh) pejabat Eselon II. Dari 7 pejabat Eselon II itu, 6 orang di antaranya merupakan hasil lelang (seleksi terbuka), sementara 1 orang lagi mengalami mutasi biasa. Enam (6) pejabat Eselon II hasil lelang melalui Panitia Seleksi (Pansel) tersebut, yakni Ida Ayu Ketut Surya Adnyani SE MAP, yang notabene istri Bupati Agus Mahayastra. Surya Adnyani yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas (Sekdis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Gianyar, dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Surya Adnyani mengisi posisi yang ditinggalkan Ngakan Putu Darma Jati, karena dimutasi menjadi Asisten III Setda Kabupaten Gianyar.
Selain itu, Anak Agung Gede Raka Suryadiputra AP yang Camat Payangan menjabat Kadis Kominfo Gianyar. I Wayan Wirasa SSos MAP yang Inspektur Pembantu Inspektorat Gianyar dipercaya menjabat Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gianyar).
Drs Ida Bagus Putu Suamba MSi, Camat Ubud, menduduki jabatan Kepala BPBD Gianyar. Ni Made Mirnawati SSTP Msi, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar menduduki jabatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar. Lalu Ir I Gusti Agung Sri Widiawati MSi, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Gianyar, menduduki jabatan Kadis Kebudayaan Gianyar.
Satu lagi, pejabat yang dimutasi biasa, Kadis Kebudayaan Gianyar I Ketut Mudana menduduki jabatan Asisten I Setda Kabupaten Gianyar. Pejabat bergelar Doktor Ilmu Ekonomi asal Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar ini, sebelumnya sempat merangkap sebagai Plt Asisten I, mengisi posisi kosong yang ditinggal pensiun I Ketut Suardana. *lsa
Komentar