Work From Bali, Study From Bali Dijadikan Paket Pariwisata Bali
DENPASAR, NusaBali.com
Terobosan-terobosan memulihkan pariwisata Bali pada masa pandemi Covid-19 terus dilakukan dengan menyiapkan paket-paket pariwisata.
Salah satu yang saat ini sedang digodok adalah paket-paket ‘Work From Bali’ atau ‘Study From Bali’ yang akan dipasarkan dalam waktu dekat. Paket yang disiapkan ini sudah dikoordinasikan antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Pemprov Bali. "Para ekspatriat baik yang ada di Jakarta atau wilayah lainnya, kita akan tawarkan paket-paket bekerja dari Bali. Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Jumat (29/1/2021).
Sandiaga yang juga Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini mengajak para pengusaha dan kalangan profesional bekerja dari Bali untuk membantu perekonomian sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di Pulau Dewata. Hal itu diharapkan dapat membantu membangkitkan perekonomian Bali yang terdampak akibat pandemi. Terlebih sebanyak 80 persen masyarakat Bali bergantung dari sektor parekraf.
"Saya mengajak kalangan pengusaha dan para profesional mulai mempertimbangkan untuk bekerja dari Bali. Karena ada dua fungsi, yang pertama kita bisa lebih efisien dan bisa menikmati keindahan alam Bali, juga kita membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," ujarnya.
Meskipun bekerja dari Bali, Menparekraf mengingatkan wisatawan untuk mematuhi protokol kesehatan secara disiplin agar bisa lebih aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas. Sandiaga sendiri sudah bekerja dari bali sejak Kamis (28/1/2021) dan dikabarkan sampai Sabtu (30/1/2021) berkantor di salah satu ruangan Politeknik Pariwisata Bali di Kampial, Kuta Selatan. “Salah satu alasan bekerja di Pulau Dewata adalah untuk mendengar langsung dan memberi motivasi kepada para pelaku parekraf agar tetap semangat dan dapat kembali bangkit pascapandemi Covid-19,” kata Sandiaga.
Seperti diketahui, sektor ekonomi di Bali terguncang akibat pandemi. Pada kuartal III tahun 2020 mengalami kontraksi minus 12,8 persen. "Saya harus hadir sendiri mendengarkan langsung dari pelakunya. Karena saat ini seperti kita ketahui banyak pelaku parekraf yang terdampak, kita ingin bergandengan tangan untuk kerja dari Bali dan berwisata di Indonesia saja agar kita bisa segera bangkit," katanya.*
Komentar