Whatsapp Dihack untuk Minta Duit
Kabag Humas dan Protokol Tabanan Lapor Polisi
"Teman sudah ada yang terlanjur ngirim uang ke pelaku sebesar Rp 2 juta. Setelah dia kirim baru dia nelpon saya. Dan saya tegaskan tidak ada mengirim WA meminta uang,"
TABANAN, NusaBali
Aksi penipuan dengan mengatasnamakan pejabat minta duit kembali terjadi di Tabanan. Penipuan ini menimpa Kepala Bagian Humas dan Protocol Kabupaten Tabanan I Ketut Ridia. Bahkan sudah ada yang tertipu atas pesan WA terlanjur mengirim uang sebesar Rp 2 juta. Untuk menghindari banyak korban, akhirnya Ridia melaporkan secara resmi ke Polres Tabanan pada Jumat (29/1).
Ridia menjelaskan, dia mengetahui HP miliknya dihack sekitar Kamis (28/1) pukul 09.00 wita. Saat itu dirinya diditelpon oleh seorang teman yang menanyakan apakah ada mengirim pesan lewat WA yang isinya meminta ditransfer sejumlah uang. "Pak tut WA saya menanyakan masih ada saldo di ATM dan meminta trasnfer uang 5 juta, " jelas Ridia mengutip pembicaraan dengan teman tersebut.
Mendapatkan telpon seperti itu, dia segera menjawab kalau tidak pernah meminta uang lewat WA, dan meminta teman nya mengabaikan pesan WA tersebut. "Saya kemudian memintanya untuk tidak menghiraukan pesan WA tersebut, " jelas Ridia.
Ternyata hacker juga mengirim pesan WA yang sama ke sejumlah pejabat di lingkungan Pemda Tabanan. Termasuk mengirim ke Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryayatama untuk mengirim meminta ditransfer uang Rp 5 juta. "Sekitar pukul 15.00 Wita Pak Adi telpon saya menanyakan pesan WA tersebut. Karena memang tidak ada mengirim WA, saya minta Pak Adi tidak merespon, " beber Mantan Camat Baturiti ini.
Menurut Ridia pada Kamis (27/1) lalu itu dia tidak bisa membaca WA hanya bisa nelpon biasa, mungkin sudah diblok oleh pelaku. Dan baru bisa membaca pesan WA Kamis malam pukul 23.45 wita. "Teman sudah ada yang terlanjur ngirim uang ke pelaku sebesar Rp 2 juta. Setelah dia kirim baru dia nelpon saya. Dan saya tegaskan tidak ada mengirim WA meminta uang," tegasnya.
Atas kondisi itulah, agar tak banyak korban, Ridia memutuskan melapor ke polisi dan meminta polisi mengusut agar tidak terjadi korban berikutnya. "Saya tidak ingin ada korban lain, makanya saya lapor ke polisi," tandas Ridia.
Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia seijin Kapolres Tabanan Mario Chrsty Panji Siregar akan menindaklanjuti laporan dari Kabag Humas dan Protokol Setda Tabanan. Karena kasus menyangkut dunia maya maka akan diselidiki dengan sistem IT. "Kita akan tindaklanjuti laporan tersebut," jelasnya.
Menurut Iptu Subagia, dia sendiri juga mendapat pesan WA dari Ketut Ridia untuk meminta transferan uang. Namun begitu menanyakan ada saldo akhirnya dia mulai curiga. "Saya bilang OK saja waktu itu dan sempat meminta rekening dari pelaku ini namun tidak saya kirim," ujarnya. *des
Ridia menjelaskan, dia mengetahui HP miliknya dihack sekitar Kamis (28/1) pukul 09.00 wita. Saat itu dirinya diditelpon oleh seorang teman yang menanyakan apakah ada mengirim pesan lewat WA yang isinya meminta ditransfer sejumlah uang. "Pak tut WA saya menanyakan masih ada saldo di ATM dan meminta trasnfer uang 5 juta, " jelas Ridia mengutip pembicaraan dengan teman tersebut.
Mendapatkan telpon seperti itu, dia segera menjawab kalau tidak pernah meminta uang lewat WA, dan meminta teman nya mengabaikan pesan WA tersebut. "Saya kemudian memintanya untuk tidak menghiraukan pesan WA tersebut, " jelas Ridia.
Ternyata hacker juga mengirim pesan WA yang sama ke sejumlah pejabat di lingkungan Pemda Tabanan. Termasuk mengirim ke Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryayatama untuk mengirim meminta ditransfer uang Rp 5 juta. "Sekitar pukul 15.00 Wita Pak Adi telpon saya menanyakan pesan WA tersebut. Karena memang tidak ada mengirim WA, saya minta Pak Adi tidak merespon, " beber Mantan Camat Baturiti ini.
Menurut Ridia pada Kamis (27/1) lalu itu dia tidak bisa membaca WA hanya bisa nelpon biasa, mungkin sudah diblok oleh pelaku. Dan baru bisa membaca pesan WA Kamis malam pukul 23.45 wita. "Teman sudah ada yang terlanjur ngirim uang ke pelaku sebesar Rp 2 juta. Setelah dia kirim baru dia nelpon saya. Dan saya tegaskan tidak ada mengirim WA meminta uang," tegasnya.
Atas kondisi itulah, agar tak banyak korban, Ridia memutuskan melapor ke polisi dan meminta polisi mengusut agar tidak terjadi korban berikutnya. "Saya tidak ingin ada korban lain, makanya saya lapor ke polisi," tandas Ridia.
Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia seijin Kapolres Tabanan Mario Chrsty Panji Siregar akan menindaklanjuti laporan dari Kabag Humas dan Protokol Setda Tabanan. Karena kasus menyangkut dunia maya maka akan diselidiki dengan sistem IT. "Kita akan tindaklanjuti laporan tersebut," jelasnya.
Menurut Iptu Subagia, dia sendiri juga mendapat pesan WA dari Ketut Ridia untuk meminta transferan uang. Namun begitu menanyakan ada saldo akhirnya dia mulai curiga. "Saya bilang OK saja waktu itu dan sempat meminta rekening dari pelaku ini namun tidak saya kirim," ujarnya. *des
1
Komentar