Undangan-Pengisi Acara Wajib Rapid Test Antigen
Bulan Bahasa Bali III 2021 Dibuka Hari Ini
DENPASAR, NusaBali
Bulan Bahasa Bali III Tahun 2021 dengan tema ‘Wana Kerthi: Sabdaning Taru Mahottama’ akan dibuka secara resmi oleh Gubernur Wayan Koster, di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali, Jalan Nusa Indah Denpasar, Senin (1/2) ini.
Para undangan dan pengisi acara wajib menjalani rapid test antigen. Bulan Bahasa Bali III Tahun 2021 akan dilakasanakan selama sebulan penuh, 1-28 Februari mendatang. Acara pembukaan Bulan Buahasa Bali hari ini dilakukan bersamaan dengan pembukaan pameran Industri Kecil Menengah (IKM) ‘Bali Bangkit’ di tempat yang sama. Pameran IKM Bali Bangkit sendiri akan digelar selama dua bulan penuh, 1 Februari-31 Maret 2021 mendatang.
Semua rangkaian acara pembukaan ini dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat tanpa penonton, yang akan disiarkan secara langsung melalui media televisi lokal Bali dan live streaming kanal YouTube Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. “Karena masih situasi pandemi Covid-19, acara pembukaan Bulan Bahasa Bali tanpa kehadiran penonton. Undangan terbatas dan diwajibkan membawa hasil negatif rapid test antigen Covid-19,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan ‘Kun’ Adnyana, di Denpasar, Minggu (31/1).
Jika Bulan Bahasa Bali I 2019 dan Bulan Bahasa Bali II 2020 ditandai dengan Utsawa (festival) Nyurat Lontar, untuk Bulan Bahasa Bali III 2021 ini pembukaan akan diisi dengan Utsawa Gita Pangrastiti Pamahayu Jagat Ngider Bhuwana. Dalam hal ini, para Penyuluh Bahasa Bali dari semua kabupaten/kota se-Bali akan bersama-sama melantunkan bait-bait Pupuh Sanjiwani, yang intinya memohon agar wabah Covid-19 segera berakhir dan bumi kembali bersih (suci).
Selain Utsawa Gita Pangrastiti Pamahayu Jagat Ngider Bhuwana, kata Kun Adnyana, dalam acara pembukaan Bulan Bahasa Bali hari ini akan digelar Solah Tutur ‘Taru Pramana’ oleh Sanggar Bungan Dadari, yang bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Kun Adnyana menyebutkan, Bulan Bahasa Bali III 2021 ini memang dimaknai sebagai Altar Pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Tertaut Jelajah Pemaknaan Hutan sebagai Prana Kehidupan. Bulan Bahasa Bali merupakan implementasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali dan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 80 Ta-hun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
Seluruh isian Bulan Bahasa Bali dipastikan menerjemahkan konsep tema ‘Wana Kerthi: Sabdaning Taru Mahottama’, yang bermakna Bulan Bahasa Bali sebagai altar pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali tertaut jelajah pemaknaan hutan sebagai pranata kehidupan. “Adapun skema isian kegiatan memadukan luring dengan daring, termasuk pergelaran virtual,” jelas Kun Adnyana, yang kemarin didampingi Pelaksana Teknis Bulan Bahasa Bali III 2021, Made Mahesa Yuma Putra.
Meski digelar secara luring dan daring, pelaksanaan Bulan Bahasa Bali tahun nini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bulan Bahasa Bali 2021 akan menyajikan sejumlah agenda acara yang dikemas dalam bentuk Widya Tula (seminar), Kriya Loka (lokakarya), Prasara (pameran), Wimbakara (lomba), Utsawa (festival), Sesolahan (pergelaran), dan pemberian penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama.
Widya Tula (seminar) akan mengangkat enam topik yakni Kalimosaddha, Widyosadha, Sastra Panaweng Gering, Usadhi Pranawa, Usadhikanda, dan Dharma Usadha. Sedangkan kegiatan Kria Loka (loka karya) akan menghadirkan enam narasumber dengan mengangkat tiga materi, yakni Pangenter Acara (Pembawa Acara), Ngreka Baligrafi, dan Ngracik Loloh. Kemudian Prasara (pameran) seni prasi melibatkan 89 seniman prasi lintas generasi. Ini merupakan pameran karya seni prasi terbesar di Bali.
Menurut Kun Adnyana, Wimbakara (lomba) terdiri atas 17 jenis lomba, dengan kategori untuk umum dan ada juga peserta merupakan hasil seleksi dari tingkat kabupaten/kota. Untuk lomba kategori umum meliputi Lomba Pidarta Tingkat Universitas, Lomba Vlog, Lomba Artikel, Lomba Musikalisasi Puisi, Lomba Foto dan Caption Berbahasa Bali, Lomba Cipta Puisi, Lomba Cerpen, Lomba Prasi, Lomba Poster, dan Lomba Komik Strip.
Sedangkan lomba yang diikuti perwakilan kabupaten/kota adalah Lomba Nyatua Bali Krama PKK, Lomba Pidato Berbahasa Bali Bendesa Adat, Lomba Debat Bahasa Bali, Lomba Baligrafi, Lomba Mengetik Aksara Bali di Komputer, Lomba Ngwacen Lontar Daha Taruna, dan Lomba Nyurat Aksara Bali Tingkat SD.
Selanjutnya, Sesolahan (pergelaran) akan melibatkan 16 Sanggar yang dikurasi kurator Bulan Bahasa Bali, yaitu Prof Nyoman Suarka, Dr Komang Sudirga, dan Putu Eka Gunayasa. Terakhir, Penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama akan diberikan kepada dua tokoh yang telah berjasa dalam usaha pelestarian dan pengembangan bahasa, aksara, dan sastra Bali. Penghargaan berupa lencana emas dan hadiah uang masing-masing Rp 100 juta.
Diharapkan, para pecinta sastra Bali dan masyarakat umum dapat menyaksikan perhelatan Bulan Bahasa Bali III 2021 melalui siaran televisi dan kanal YouTube Disbud Provinsi Bali. “Berbagai agenda acara yang disiapkan selama Bulan Bahasa Bali ini juga berlangsung menyemesta hingga ke seluruh desa adat di Bali,” kata Kun Adnyana. *cr74
Semua rangkaian acara pembukaan ini dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat tanpa penonton, yang akan disiarkan secara langsung melalui media televisi lokal Bali dan live streaming kanal YouTube Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. “Karena masih situasi pandemi Covid-19, acara pembukaan Bulan Bahasa Bali tanpa kehadiran penonton. Undangan terbatas dan diwajibkan membawa hasil negatif rapid test antigen Covid-19,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan ‘Kun’ Adnyana, di Denpasar, Minggu (31/1).
Jika Bulan Bahasa Bali I 2019 dan Bulan Bahasa Bali II 2020 ditandai dengan Utsawa (festival) Nyurat Lontar, untuk Bulan Bahasa Bali III 2021 ini pembukaan akan diisi dengan Utsawa Gita Pangrastiti Pamahayu Jagat Ngider Bhuwana. Dalam hal ini, para Penyuluh Bahasa Bali dari semua kabupaten/kota se-Bali akan bersama-sama melantunkan bait-bait Pupuh Sanjiwani, yang intinya memohon agar wabah Covid-19 segera berakhir dan bumi kembali bersih (suci).
Selain Utsawa Gita Pangrastiti Pamahayu Jagat Ngider Bhuwana, kata Kun Adnyana, dalam acara pembukaan Bulan Bahasa Bali hari ini akan digelar Solah Tutur ‘Taru Pramana’ oleh Sanggar Bungan Dadari, yang bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Kun Adnyana menyebutkan, Bulan Bahasa Bali III 2021 ini memang dimaknai sebagai Altar Pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Tertaut Jelajah Pemaknaan Hutan sebagai Prana Kehidupan. Bulan Bahasa Bali merupakan implementasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali dan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 80 Ta-hun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
Seluruh isian Bulan Bahasa Bali dipastikan menerjemahkan konsep tema ‘Wana Kerthi: Sabdaning Taru Mahottama’, yang bermakna Bulan Bahasa Bali sebagai altar pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali tertaut jelajah pemaknaan hutan sebagai pranata kehidupan. “Adapun skema isian kegiatan memadukan luring dengan daring, termasuk pergelaran virtual,” jelas Kun Adnyana, yang kemarin didampingi Pelaksana Teknis Bulan Bahasa Bali III 2021, Made Mahesa Yuma Putra.
Meski digelar secara luring dan daring, pelaksanaan Bulan Bahasa Bali tahun nini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bulan Bahasa Bali 2021 akan menyajikan sejumlah agenda acara yang dikemas dalam bentuk Widya Tula (seminar), Kriya Loka (lokakarya), Prasara (pameran), Wimbakara (lomba), Utsawa (festival), Sesolahan (pergelaran), dan pemberian penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama.
Widya Tula (seminar) akan mengangkat enam topik yakni Kalimosaddha, Widyosadha, Sastra Panaweng Gering, Usadhi Pranawa, Usadhikanda, dan Dharma Usadha. Sedangkan kegiatan Kria Loka (loka karya) akan menghadirkan enam narasumber dengan mengangkat tiga materi, yakni Pangenter Acara (Pembawa Acara), Ngreka Baligrafi, dan Ngracik Loloh. Kemudian Prasara (pameran) seni prasi melibatkan 89 seniman prasi lintas generasi. Ini merupakan pameran karya seni prasi terbesar di Bali.
Menurut Kun Adnyana, Wimbakara (lomba) terdiri atas 17 jenis lomba, dengan kategori untuk umum dan ada juga peserta merupakan hasil seleksi dari tingkat kabupaten/kota. Untuk lomba kategori umum meliputi Lomba Pidarta Tingkat Universitas, Lomba Vlog, Lomba Artikel, Lomba Musikalisasi Puisi, Lomba Foto dan Caption Berbahasa Bali, Lomba Cipta Puisi, Lomba Cerpen, Lomba Prasi, Lomba Poster, dan Lomba Komik Strip.
Sedangkan lomba yang diikuti perwakilan kabupaten/kota adalah Lomba Nyatua Bali Krama PKK, Lomba Pidato Berbahasa Bali Bendesa Adat, Lomba Debat Bahasa Bali, Lomba Baligrafi, Lomba Mengetik Aksara Bali di Komputer, Lomba Ngwacen Lontar Daha Taruna, dan Lomba Nyurat Aksara Bali Tingkat SD.
Selanjutnya, Sesolahan (pergelaran) akan melibatkan 16 Sanggar yang dikurasi kurator Bulan Bahasa Bali, yaitu Prof Nyoman Suarka, Dr Komang Sudirga, dan Putu Eka Gunayasa. Terakhir, Penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama akan diberikan kepada dua tokoh yang telah berjasa dalam usaha pelestarian dan pengembangan bahasa, aksara, dan sastra Bali. Penghargaan berupa lencana emas dan hadiah uang masing-masing Rp 100 juta.
Diharapkan, para pecinta sastra Bali dan masyarakat umum dapat menyaksikan perhelatan Bulan Bahasa Bali III 2021 melalui siaran televisi dan kanal YouTube Disbud Provinsi Bali. “Berbagai agenda acara yang disiapkan selama Bulan Bahasa Bali ini juga berlangsung menyemesta hingga ke seluruh desa adat di Bali,” kata Kun Adnyana. *cr74
1
Komentar