Pariwisata Anjlok, Pasar Ubud Lesu
Bulan Desember 2020 kunjungan wisatawan domestik (wisdom) sempat ramai pedagang souvenir ada yang tutup sampai Pukul 19.00 Wita.
GIANYAR, NusaBali
Kondisi pariwisata yang makin anjlok karena wabah Covid-19, mengakibatkan Pasar Umum Ubud di Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, lesu. Kondisi ini ditandai dari penurunan pembelian produk jenis cenderamata, kebutuhan dapur hotel/restoran atau rumah makan.
‘’Hal itu juga terlihat dari penurunan jumlah wisatawan dan masyarakat yang berbelanja ke pasar,’’ ujar Kepala Pasar Umum Ubud I Wayan Sukadana, Minggu (31/1). Diungkapkan, penurunan sektor pariwisata membuat aktivitas penjualan di pedagang pelataran Pasar Umum Ubud, kurang gairah. Pedagang souvernir pasar ini juga lebih sering tutup kios karena hampir nihil kunjungan wisatawan ke Pasar Umum Ubud.
Sukadana menjelaskan penurunan jumlah pedagang yang aktif di pelataran 358 orang dan pedagang souvenir 313 orang, bisa dilihat dari turunnya jumlah pungutan retribusi pasar dari pedagang sampai 30 persen. "Karena banyak kios souvenir tutup akibat minimnya kunjungan wisatawan ke Pasar Ubud. Tentu akibat lesunya sektor pariwisata Bali karena pandemi Covid-19," ucapnya.
Diakuinya, pendapatan retribusi ini memang dari pedagang pelataran (pagi) dan pedagang kios souvenir (siang). Ketika kios souvenir sering tutup, praktis pungutan retribusi pasar menjadi menurun.
Pedagang pelataran biasanya buka pukul 09.00 Wita. Sementara pedagang kios souvenir buka pukul 09.00 Wita tutup sampai pukul 15.00 Wita. "Bulan Desember 2020 kunjungan wisatawan domestik (wisdom) sempat ramai pedagang souvenir ada yang tutup sampai Pukul 19.00 Wita," jelas Sukadana.
Terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), petugas keamanan pasar bersama Babinsa, Babinkamtibmas selalu mengingatkan pedagang dan pengunjung pasar agar menerapkan protokol kesehatan (prokes). Ini mencakup 3 M mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. "Pengunjung yang melanggar selalu ditegur, kalau pedagang dibina agar taat prokes, tegasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gede Eka Suary mengatakan ada 9 pasar yang dikelola Pemkab Gianyar. Meliputi Pasar Umum Gianyar, Pasar Umum Sukawati, Pasar Seni Sukawati, Pasar Blahbatuh, Pasar Hewan Semebaung, Pasar Umum Tampaksiring, Pasar Umum Ubud, Pasar Umum Tegallalang, dan Pasar Umum Payangan.
Eka Suary mengakui tahun 2020 terjadi penurunan capaian retribusi pasar karena pandemi dan proses kegiatan revitalisasi pasar. "Walaupun pendapatan retribusi sedikit menurun, hanya saja perhitungan target kami tercapai," tambahnya. Hanya saja, pejabat asal Tabanan ini, tak memperkuat penjelasannya dengan data target dan realisasi retribusi dimaksud. *nvi
‘’Hal itu juga terlihat dari penurunan jumlah wisatawan dan masyarakat yang berbelanja ke pasar,’’ ujar Kepala Pasar Umum Ubud I Wayan Sukadana, Minggu (31/1). Diungkapkan, penurunan sektor pariwisata membuat aktivitas penjualan di pedagang pelataran Pasar Umum Ubud, kurang gairah. Pedagang souvernir pasar ini juga lebih sering tutup kios karena hampir nihil kunjungan wisatawan ke Pasar Umum Ubud.
Sukadana menjelaskan penurunan jumlah pedagang yang aktif di pelataran 358 orang dan pedagang souvenir 313 orang, bisa dilihat dari turunnya jumlah pungutan retribusi pasar dari pedagang sampai 30 persen. "Karena banyak kios souvenir tutup akibat minimnya kunjungan wisatawan ke Pasar Ubud. Tentu akibat lesunya sektor pariwisata Bali karena pandemi Covid-19," ucapnya.
Diakuinya, pendapatan retribusi ini memang dari pedagang pelataran (pagi) dan pedagang kios souvenir (siang). Ketika kios souvenir sering tutup, praktis pungutan retribusi pasar menjadi menurun.
Pedagang pelataran biasanya buka pukul 09.00 Wita. Sementara pedagang kios souvenir buka pukul 09.00 Wita tutup sampai pukul 15.00 Wita. "Bulan Desember 2020 kunjungan wisatawan domestik (wisdom) sempat ramai pedagang souvenir ada yang tutup sampai Pukul 19.00 Wita," jelas Sukadana.
Terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), petugas keamanan pasar bersama Babinsa, Babinkamtibmas selalu mengingatkan pedagang dan pengunjung pasar agar menerapkan protokol kesehatan (prokes). Ini mencakup 3 M mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. "Pengunjung yang melanggar selalu ditegur, kalau pedagang dibina agar taat prokes, tegasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gede Eka Suary mengatakan ada 9 pasar yang dikelola Pemkab Gianyar. Meliputi Pasar Umum Gianyar, Pasar Umum Sukawati, Pasar Seni Sukawati, Pasar Blahbatuh, Pasar Hewan Semebaung, Pasar Umum Tampaksiring, Pasar Umum Ubud, Pasar Umum Tegallalang, dan Pasar Umum Payangan.
Eka Suary mengakui tahun 2020 terjadi penurunan capaian retribusi pasar karena pandemi dan proses kegiatan revitalisasi pasar. "Walaupun pendapatan retribusi sedikit menurun, hanya saja perhitungan target kami tercapai," tambahnya. Hanya saja, pejabat asal Tabanan ini, tak memperkuat penjelasannya dengan data target dan realisasi retribusi dimaksud. *nvi
Komentar