Dampak Pandemi Covid-19, Ekspor Produk Industri Kreatif Bali Anjlok
DENPASAR,NusaBali
Ekspor industri kerajinan dan kreatif Bali turun 90 persen sejak pandemi Covid-19, pada Februari 2020.
Hal tersebut menyusul tutupnya penerbangan dari Bali ke mancanegara maupun sebaliknya. Karena tidak ada penerbangan otomatis ekspor produk ekspor Bali, termasuk produk kerajinan berbasis UMKM merosot tajam. ”Berdasarkan laporan dari teman- teman memang mengalami sampai sekian (90 persen),” ujar Kepala Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Bali Anak Agung Ngurah Bayu Saputra atau Gung Bayu, Minggu (31/1).
Sebenarnya produk ekspor Bali diminati konsumen di mancanegara. Hanya karena faktor transportasi atau angkutan itulah menyebabkan tidak bisa banyak diekspor, karena faktor penerbangan. Kondisi tersebut jelas memberatkan. Bukan saja pelaku bisnis kargo dan logistik merugi, tetapi juga negara kehilangan devisa.
Karena itulah, Gung Bayu berharap kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno dengan berkantor di Bali memberi perbaikan dan kondisi pariwisata Bali. Jika pariwisata Bali membaik, otomatis bisnis produk-produk industri kerajinan dan kreatif Bali yang berbasis UMKM membaik juga kondisinya. “Saya optimistis, karena beliau (Menparekraf Sandiaga Uno) orang bisnis (Hipmi) dulu,” kata pria asal Kerobokan, Kuta Utara- Badung.
Harapannya adalah penerbangan bisa buka kembali, sehingga ekspor produk kerajinan dan industri kreatif Bali bisa lancar kembali diekspor. Untuk diketahui produk-produk kerajinan dan industri kreatif Bali, banyak berupa produk kayu, anyaman-anyaman, produk tekstil dan lainnya. *k17
Komentar