Dilaporkan ke Polda, Bos Trading Bantah Lakukan Penipuan
DENPASAR, NusaBali
Pendiri Indotrader Academy atau komunitas trading di Bali, Anak Agung Gede Mahendra memberikan keterangan pers terkait adanya laporan di Polda Bali oleh Nobel Briano Luan,19.
Dalam laporan tersebut Mahendra dituduh melakukan penipuan melalui perguruan tinggi bodong miliknya. Agung Mahendra pun langsung membantah keras laporan tersebut. Agung menegaskan bahwa masalah dirinya dengan pelapor Nobel adalah masalah pribadi dan tidak ada hubungan dengan Indotrader Academy. Terkait Terkait tuduhan bahwa Indotraderacademy adalah Perguruan Tinggi bodong, dia tegas mengatakan Indotraderacademy adalah sebuah komunitas.
Pembiayaan aktivitas Indotraderacademy, didapatkan dari kontribusi para anggota sesuai kerelaan dan tidak sedikit yang tidak ikut berkontribusi, tetapi mempunyai hak yang sama. Dana kontribusi digunakan untuk menyewa tempat, membeli peralatan, biaya makan setiap pertemuan, biaya outbound seperti rafting, kemping dan tirta yatra. “Nobel tidak terdaftar sebagai anggota Indotrader Academy,” tegasnya.
Dijelaskan, pertemuannya dengan Nobel berawal dari kenalannya bernama Evi yang juga seorang trader. Evi kemudian meminta Mahendra mendampinginya bertemu Samuel Luan. Pertemuan itu berlangsung pada tanggal 29 Juni 2020 lalu. Saat itu Evi mangajak dirinya untuk bertemu dengan Samuel Luan dan Nobel. Pertemuan melahirkan saling pengertian untuk saling membantu dalam membuat strategi planning trading tiga mingguan.
Akhirnya, dia turut memberikan masukan kepada orang tua Nobel, yakni Samuel Luan dalam membuat trading plan tiga mingguan. " Pada tanggal 9 Juli 2020 Samuel dan Nobel datang ke Villa Kayu Mas, Kerobokan dan meminta saya suatu saat bisa membimbing Nobel agar bisa trading mandiri," ujar Mahendra, Rabu (3/2/2021).
"Perlu diketahui, setelah kerjasama antara saya, Evi dan Samuel Luan itu maka berturut-turut tanggal 21 Juli 2020 hingga 25 Juli 2020, Samuel Luan mendapatkan keuntungan lebih dari US$ 100.000 atau kira-kira Rp.1.400.000.000. Kemudian Samuel mengundang saya dan saya bersama istri datang ke kantornya tanggal 29 Juli 2020 melahirkan kesepakatan saya berkewajiban menuntun dan mendampingi Nobel hingga Nobel bisa trading sendiri," ucap Mahendra.
Samuel Luan kemudian mentransfer uang sebanyak Rp. 45.000.000 ke Mahendra sebagai kompensasi mendampingi anaknya, Nobel. " Kemudian saya melakukan pendampingan langsung selama 4 kali, selanjutnya melalui Zoom dan WA Group yang khusus dibuat untuk itu. Untuk mengetahui karakter Nobel saya melibatkan Psikolog dan melibatkan Agus Ega yang berpendidikan Finance dalam mendampingi Nobel. Awalnya Nobel saya tuntun dalam trading simulasi dengan Virtual Account sebesar US$ 100.000,- ( latihan trading dengan menggunakan uang tidak sungguhan). Setelah dianggap bisa, selanjutnya Nobel melakukan trading sungguhan dengan modal US$ 10.000," sambungnya.
Setelah hampir tiga bulan didampingi, akhirnya tanggal 26 Nopember 2020 Nobel berhasil melakukan Withdrawall (mengambil keuntungan). "Dengan demikian kewajiban saya mendampingi Nobel sudah selesai," ungkapnya. Agung Mahendra menegaskan apa yang dia sampaikan dapat dipertanggung jawabkan dengan bukti-bukti yang cukup. *rez
Pembiayaan aktivitas Indotraderacademy, didapatkan dari kontribusi para anggota sesuai kerelaan dan tidak sedikit yang tidak ikut berkontribusi, tetapi mempunyai hak yang sama. Dana kontribusi digunakan untuk menyewa tempat, membeli peralatan, biaya makan setiap pertemuan, biaya outbound seperti rafting, kemping dan tirta yatra. “Nobel tidak terdaftar sebagai anggota Indotrader Academy,” tegasnya.
Dijelaskan, pertemuannya dengan Nobel berawal dari kenalannya bernama Evi yang juga seorang trader. Evi kemudian meminta Mahendra mendampinginya bertemu Samuel Luan. Pertemuan itu berlangsung pada tanggal 29 Juni 2020 lalu. Saat itu Evi mangajak dirinya untuk bertemu dengan Samuel Luan dan Nobel. Pertemuan melahirkan saling pengertian untuk saling membantu dalam membuat strategi planning trading tiga mingguan.
Akhirnya, dia turut memberikan masukan kepada orang tua Nobel, yakni Samuel Luan dalam membuat trading plan tiga mingguan. " Pada tanggal 9 Juli 2020 Samuel dan Nobel datang ke Villa Kayu Mas, Kerobokan dan meminta saya suatu saat bisa membimbing Nobel agar bisa trading mandiri," ujar Mahendra, Rabu (3/2/2021).
"Perlu diketahui, setelah kerjasama antara saya, Evi dan Samuel Luan itu maka berturut-turut tanggal 21 Juli 2020 hingga 25 Juli 2020, Samuel Luan mendapatkan keuntungan lebih dari US$ 100.000 atau kira-kira Rp.1.400.000.000. Kemudian Samuel mengundang saya dan saya bersama istri datang ke kantornya tanggal 29 Juli 2020 melahirkan kesepakatan saya berkewajiban menuntun dan mendampingi Nobel hingga Nobel bisa trading sendiri," ucap Mahendra.
Samuel Luan kemudian mentransfer uang sebanyak Rp. 45.000.000 ke Mahendra sebagai kompensasi mendampingi anaknya, Nobel. " Kemudian saya melakukan pendampingan langsung selama 4 kali, selanjutnya melalui Zoom dan WA Group yang khusus dibuat untuk itu. Untuk mengetahui karakter Nobel saya melibatkan Psikolog dan melibatkan Agus Ega yang berpendidikan Finance dalam mendampingi Nobel. Awalnya Nobel saya tuntun dalam trading simulasi dengan Virtual Account sebesar US$ 100.000,- ( latihan trading dengan menggunakan uang tidak sungguhan). Setelah dianggap bisa, selanjutnya Nobel melakukan trading sungguhan dengan modal US$ 10.000," sambungnya.
Setelah hampir tiga bulan didampingi, akhirnya tanggal 26 Nopember 2020 Nobel berhasil melakukan Withdrawall (mengambil keuntungan). "Dengan demikian kewajiban saya mendampingi Nobel sudah selesai," ungkapnya. Agung Mahendra menegaskan apa yang dia sampaikan dapat dipertanggung jawabkan dengan bukti-bukti yang cukup. *rez
1
Komentar