Ijogading Timur Sapu Bersih Juara Makepung Jembrana Cup 2016
Makepung Jembrana Cup 2016 kembali digelar di Sirkuit Delod Berawah, Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu (20/11).
NEGARA, NusaBali
Dalam event tahunan ini, Sekaa Ijogading Timur berhasil memenangi ketiga ketegori lomba. Mereka pun otomotis meraih juara umum dan mendapatkan total hadiah sebesar Rp 25 juta. Sementara Sekaa Ijo Ijogading Barat sebagai juara umum dua mendapat hadiah uang Rp 20 juta. Hadiah diserahkan langsung Bupati Jembrana, I Putu Artha.
Berbeda dengan kompetisi umumnya, uang hadiah yang diterima tidak langsung dibawa pulang oleh masing-masing pemenang. Tetapi kembali disatukan kedua sekaa untuk menunjang pagelaran makepung yang menjadi salah satu tradisi khas Jembrana ini. “Ini sudah merupakan kesepakatan sebelumnya,” ungkap Kordinator Sekaa Mekepung Jembrana yang juga Perbekel Desa Melaya, Made Mara.
Mara menerangkan, uang itu nantinya dipergunakan kembali untuk pemeliharaan sirkuit, pembelian pasir, perbaikan gorong-gorong, biaya rapat termasuk untuk biaya transport kepada setiap kereta peserta. “Jadi tidak ada yang masuk kantong sendiri,” terang Mara. Menurutnya, yang didapatkan dalam makepung ini merupakan kepuasan melestarikan tradisi. Ukuran secara materi, tidak sebanding dengan biaya perawatan kerbau pakepungan, yang perlu mendapat perhatian khusus.
Perhatian Pemkab Jembrana yang senantiasa mewadahi event makepung setiap tahun, baik Bupati Cup maupun Jembrana Cup sangat dirasakan membantu sekaa makepung. Apalagi, dengan membuatkan sirkuit makepung baru di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, yang masih dikerjakan. “Kita harapkan bisa menambah semangat tiap sekaa untuk menjaga kerbau pakepungannya di tengah tingginya ongkos perawatan” harapnya. Diharapkan pula menambah animo masyarakat menyaksikan event-event makepung.
Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, tradisi makepung sebagai ikon dan daya tarik pariwisata Jembrana telah diakui sebagai Warisan Budaya Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Seiring pengakuan itu, Bupati Artha mengaku sangat bergembira dengan tradisi makepung yang kian digemari masyarakat. Ini terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah peserta dalam setiap event makepung yang rutin digelar Pemkab Jembrana. “Tahun ini, terdaftar 294 pasang kerbau, meningkat dari tahun lalu,” ungkap Bupati Artha.
Ini menunjukkan masyarakat Jembrana makin menggemari tradisi budaya makepung yang hanya ada di Kabupaten Jembrana. Bupati Artha juga mengaku bangga dengan kebersamaan sekaa makepung yang terus meningkatkan kelestarian makepung. Bupati berjanji akan terus memberikan semangat termasuk bantuan guna meningkatkan semangat sekaa makepung. Di antaranya, berupa peningkatan sarana prasarana, seperti pembangunan sirkuit makepung di Samblong. Selain itu, total hadiah sebagai stimulus kedua sekaa di Jembrana ini juga terus ditingkatkan tiap tahunnya. * ode
Berbeda dengan kompetisi umumnya, uang hadiah yang diterima tidak langsung dibawa pulang oleh masing-masing pemenang. Tetapi kembali disatukan kedua sekaa untuk menunjang pagelaran makepung yang menjadi salah satu tradisi khas Jembrana ini. “Ini sudah merupakan kesepakatan sebelumnya,” ungkap Kordinator Sekaa Mekepung Jembrana yang juga Perbekel Desa Melaya, Made Mara.
Mara menerangkan, uang itu nantinya dipergunakan kembali untuk pemeliharaan sirkuit, pembelian pasir, perbaikan gorong-gorong, biaya rapat termasuk untuk biaya transport kepada setiap kereta peserta. “Jadi tidak ada yang masuk kantong sendiri,” terang Mara. Menurutnya, yang didapatkan dalam makepung ini merupakan kepuasan melestarikan tradisi. Ukuran secara materi, tidak sebanding dengan biaya perawatan kerbau pakepungan, yang perlu mendapat perhatian khusus.
Perhatian Pemkab Jembrana yang senantiasa mewadahi event makepung setiap tahun, baik Bupati Cup maupun Jembrana Cup sangat dirasakan membantu sekaa makepung. Apalagi, dengan membuatkan sirkuit makepung baru di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, yang masih dikerjakan. “Kita harapkan bisa menambah semangat tiap sekaa untuk menjaga kerbau pakepungannya di tengah tingginya ongkos perawatan” harapnya. Diharapkan pula menambah animo masyarakat menyaksikan event-event makepung.
Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, tradisi makepung sebagai ikon dan daya tarik pariwisata Jembrana telah diakui sebagai Warisan Budaya Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Seiring pengakuan itu, Bupati Artha mengaku sangat bergembira dengan tradisi makepung yang kian digemari masyarakat. Ini terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah peserta dalam setiap event makepung yang rutin digelar Pemkab Jembrana. “Tahun ini, terdaftar 294 pasang kerbau, meningkat dari tahun lalu,” ungkap Bupati Artha.
Ini menunjukkan masyarakat Jembrana makin menggemari tradisi budaya makepung yang hanya ada di Kabupaten Jembrana. Bupati Artha juga mengaku bangga dengan kebersamaan sekaa makepung yang terus meningkatkan kelestarian makepung. Bupati berjanji akan terus memberikan semangat termasuk bantuan guna meningkatkan semangat sekaa makepung. Di antaranya, berupa peningkatan sarana prasarana, seperti pembangunan sirkuit makepung di Samblong. Selain itu, total hadiah sebagai stimulus kedua sekaa di Jembrana ini juga terus ditingkatkan tiap tahunnya. * ode
Komentar