Tamu Tewas di Dalam Kamar Hotel
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun di dalam kamar terdapat obat-obatan yang masih diperiksa oleh Tim Inafis
DENPASAR, NusaBali
Seorang wisatawan asal Australia, Richard Alan Q'Brien, 59 ditemukan tewas di dalam kamar nomor 551 Hotel Primera, Jalan Camplung Tanduk, Nomor 9A, Seminyak, Kuta, Badung, Sabtu (19/11) pukul 23.30 wita. Belum diketahui penyebab pasti tewasnya Aussie tersebut. Namun, dugaan awal lantaran sakit dan over dosis. Pasalnya, sebelum tewas, korban sempat muntah-muntah dan di dalam kamar ditemukan obat-obatan dan botol minuman keras.
Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, tewasnya korban pemegang nomor pasport: PA4802379 ini pertamakali diketahui oleh rekan sekamarnya Daryle Steven Collins. Kala itu, Daryle Steven Collins yang masuk ke dalam kamar usai jalan-jalan itu mendapati korban dalam keadaan muntah-muntah. Lantas, rekannya yang berlibur dan check-in bersama korban sejak 14 November sampai 24 November 2016 ini langsung menghampiri petugas Front Office untuk meminta petugas medis segera didatangkan ke kamar. Setelah itu, saksi menuju kamar bersama petugas security dan belboy. “Saat sampai di sana (kamar 551 Hotel Primera Seminyak), petugas security atas nama Harris serta seorang bellboy, Made Ardana ini masuk kedalam kamar dan mendapati korban sudah dalam posisi tengadah dan tidak bergerak lagi,” ungkap sumber di kepolisian, Minggu (20/11) siang.
Rekan korban bersama kedua saksi pun mencoba untuk membangunkannya. Namun, korban sudah tidak bergerak. Nah, petugas medis yang sebelumnya dipanggil kemudian tiba di TKP dan melakukan pemeriksaan. Korban yang terlentang di ranjang dengan sebagian kaki masih di lantai tersebut dinyatakan telah meninggal dunia. Tewasnya wisatawan asal Australia ini langsung diteruskan kepihak Kepolisian Polsek Kuta. “Selisih dengan tim medis yang datang itu hanya 15 menit pasca dihubungi. Tapi, nyawa korban tidak terselamat,” ungkap sumber yang meminta namanya dirahasiakan ini.
Anggota kepolisian yang terjun ke lokasi pun langsung melakukan olah TKP dan identifikasi terhadap jenazah korban. Pada jenazah, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Sementara, dalam kamar itu, kepolisian mendapati obat-obatan yang masih diperiksa oleh Tim Inafis terkait asal-usulnya. Selain itu, ada pula botol minuman keras yang diduga dikonsumsi oleh korban. “Kalau pengakuan temannya ini si korban tidak ada sakit. Tiba-tiba saja pas kembali ke kamar mendapati korban sudah muntah-muntah,” ungkapna.
Dikonfirmasi terpisah Kapolsek Kuta, Kompol I Wayan Sumara membenarkan prihal adanya wisatawan asing yang ditemukan tewas didalam kamar hotel tersebut. Dia menduga korban meninggal karena sakit. Pasalnya banyak obat-obatan ditemukan di dalam kamar hotel dan kini masih diperiksa Tim Inafis untuk dibawa ke Labfor. Dikonfirmasi prihal overdosis, mantan kapolsek Ubud, Gianyar ini enggan berspekulasi. Ia bahkan mengakui sudah meminta pihak RS Sanglah untuk dilakukan visum dan juga otopsi. “Hasilnya (otopsi) belum keluar. Kalau soal itu (overdosis), kita masih menunggu hasil otopsinya. Baru setelah itu kita bisa menyimpulkan. Untuk dugaan awal saja saat ini karena sakit. Ya, ini diperkuat karena adanya obat didalam kamar itu,” ungkapnya. * dar
Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, tewasnya korban pemegang nomor pasport: PA4802379 ini pertamakali diketahui oleh rekan sekamarnya Daryle Steven Collins. Kala itu, Daryle Steven Collins yang masuk ke dalam kamar usai jalan-jalan itu mendapati korban dalam keadaan muntah-muntah. Lantas, rekannya yang berlibur dan check-in bersama korban sejak 14 November sampai 24 November 2016 ini langsung menghampiri petugas Front Office untuk meminta petugas medis segera didatangkan ke kamar. Setelah itu, saksi menuju kamar bersama petugas security dan belboy. “Saat sampai di sana (kamar 551 Hotel Primera Seminyak), petugas security atas nama Harris serta seorang bellboy, Made Ardana ini masuk kedalam kamar dan mendapati korban sudah dalam posisi tengadah dan tidak bergerak lagi,” ungkap sumber di kepolisian, Minggu (20/11) siang.
Rekan korban bersama kedua saksi pun mencoba untuk membangunkannya. Namun, korban sudah tidak bergerak. Nah, petugas medis yang sebelumnya dipanggil kemudian tiba di TKP dan melakukan pemeriksaan. Korban yang terlentang di ranjang dengan sebagian kaki masih di lantai tersebut dinyatakan telah meninggal dunia. Tewasnya wisatawan asal Australia ini langsung diteruskan kepihak Kepolisian Polsek Kuta. “Selisih dengan tim medis yang datang itu hanya 15 menit pasca dihubungi. Tapi, nyawa korban tidak terselamat,” ungkap sumber yang meminta namanya dirahasiakan ini.
Anggota kepolisian yang terjun ke lokasi pun langsung melakukan olah TKP dan identifikasi terhadap jenazah korban. Pada jenazah, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Sementara, dalam kamar itu, kepolisian mendapati obat-obatan yang masih diperiksa oleh Tim Inafis terkait asal-usulnya. Selain itu, ada pula botol minuman keras yang diduga dikonsumsi oleh korban. “Kalau pengakuan temannya ini si korban tidak ada sakit. Tiba-tiba saja pas kembali ke kamar mendapati korban sudah muntah-muntah,” ungkapna.
Dikonfirmasi terpisah Kapolsek Kuta, Kompol I Wayan Sumara membenarkan prihal adanya wisatawan asing yang ditemukan tewas didalam kamar hotel tersebut. Dia menduga korban meninggal karena sakit. Pasalnya banyak obat-obatan ditemukan di dalam kamar hotel dan kini masih diperiksa Tim Inafis untuk dibawa ke Labfor. Dikonfirmasi prihal overdosis, mantan kapolsek Ubud, Gianyar ini enggan berspekulasi. Ia bahkan mengakui sudah meminta pihak RS Sanglah untuk dilakukan visum dan juga otopsi. “Hasilnya (otopsi) belum keluar. Kalau soal itu (overdosis), kita masih menunggu hasil otopsinya. Baru setelah itu kita bisa menyimpulkan. Untuk dugaan awal saja saat ini karena sakit. Ya, ini diperkuat karena adanya obat didalam kamar itu,” ungkapnya. * dar
1
Komentar