Bupati Beri Sejumlah Catatan
Simulasi PTM di SMPN 1 Singaraja
Bupati yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng ini juga akan
memberikan bantuan suplai masker dalam proses PTM
SINGARAJA, NusaBali
Persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terus dilakukan seluruh jenjang pendidikan yang ada Buleleng. SMPN 1 Singaraja mendapat kesempatan pertama untuk melakukan simulasi pada jenjang pendidikan SMP pada Sabtu (6/2). Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana yang datang langsung memantau simulasi memberikan sejumlah catatan skema prokes yang masih perlu dilengkapi oleh SMPN 1 Singaraja.
Sejumlah catatan yang diberikan penegasan kembali soal penyediaan tanda antri di depan gerbang sekolah. Tanda itu sangat diperlukan untuk mengurai kerumunan siswa saat akan memasuki sekolah dan menunggu giliran untuk cek suhu. Tempat cuci tangan di depan gerbang, juga menjadi penekanan Bupati asal Desa Banyuatis Kecamatan Banjar Buleleng. Sehingga saat siswa memasuki areal seolah benar-benar steril.
“Ada beberapa perbaikan skema prokes agar benar-benar menjamin keselamatan dan kesehatan seluruh civitas sekolah. Sebelum siswa masuk harus dipastikan dulu benar-benar steril dengan mengganti masker dengan yang baru, mencuci tangan dan mengukur suhu. Harus siapkan betul prokesnya dengan baik dan kesigapan dalam mengatensi kalau terjadi sesuatu,” jelas Agus Suradnyana.
Bupati yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng ini juga akan memberikan bantuan suplai masker dalam proses PTM. Selain juga keset dan spray gun untuk penyemportan disinfektan. Dia pun berharap dengan kesempatan PTM pada masa pandemi ini, dapat membangkitkan lagi semangat dan kreativitas generasi muda, setelah cukup lama tak berinteraksi dengan teman dan gurunya di sekolah.
“Ini biar mereka tidak jenuh di rumah selama mengikuti pembelajaran daring. Kejenuhan juga bisa berdampak bermalas-malasan, banyak bermain game. Kondisi ini tidak boleh terjadi dan harus kit antisipasi untuk menyiapkan generasi penerus untuk membangun negeri ini,” kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika mengatakan, proses PTM di jenjang SMP akan dilangsungkan 3 kali dalam seminggu. Berbeda dengan tingkat SD yang hanya 1 kali dalam seminggu. Sehingga sekolah dipastikan menyiapkan prokes yang benar-benar ketat untuk menjamin kemanan dan keselamatan peserta didik dari virus Covid-19. Sejuah ini Disdikpora Buleleng juga disebut Astika sudah menerima sejumlah permohonna untuk diverifikasi kelayakan sekolah sebelum diizinkan melakukan PTM. Tak hanya di pendidikan dasar dan menengah aja, namun termasuk jenang SMA/SMK akan ditentukan oleh Disdikpora Buleleng.
“Setiap sekolah yang akan menyelenggaran PTM wajib mengajukan verifikasi kepada kami. Nanti tim akan turun langsung mengecek kesiapannya,” jelas Astika. Jika sudah dinyatakan lolos verifikasi sekolah diwajibkan melakukan simulasi kepada seluruh siswa. Sementara itu Kepala SMPN 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi bersedia segera melakukan perbaikan dan melengkapi sarana yang masih menjadi catatan Bupati Agus Suradnyana.
Simulasi PTM pun disebutnya adalah kesempatan yang baik untuk menyakinkan orang tua siswa untuk mengizinkan anaknya mengikuti PTM. Sejauh ini dari 1.082 orang siswa yang terbagi 33 robel di SMPN 1 Singaraja hanya 27 persennya yang diperbolehkan mengikuti PTM oleh orangtuanya.
“Nanti akan kami lakukan simulasi ulang dulu, minggu ini evaluasi pemenuhan kekurangan kami, dua minggu kedepan mengajukan verifikasi kembali. Terkait masker juga selain mendapat bantuan dari pihak pemerintah, kami akan mengajukan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kami akan atur ulang skemanya sesuai perintah Bapak Bupati,” kata Karnadhi. *k23
Persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terus dilakukan seluruh jenjang pendidikan yang ada Buleleng. SMPN 1 Singaraja mendapat kesempatan pertama untuk melakukan simulasi pada jenjang pendidikan SMP pada Sabtu (6/2). Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana yang datang langsung memantau simulasi memberikan sejumlah catatan skema prokes yang masih perlu dilengkapi oleh SMPN 1 Singaraja.
Sejumlah catatan yang diberikan penegasan kembali soal penyediaan tanda antri di depan gerbang sekolah. Tanda itu sangat diperlukan untuk mengurai kerumunan siswa saat akan memasuki sekolah dan menunggu giliran untuk cek suhu. Tempat cuci tangan di depan gerbang, juga menjadi penekanan Bupati asal Desa Banyuatis Kecamatan Banjar Buleleng. Sehingga saat siswa memasuki areal seolah benar-benar steril.
“Ada beberapa perbaikan skema prokes agar benar-benar menjamin keselamatan dan kesehatan seluruh civitas sekolah. Sebelum siswa masuk harus dipastikan dulu benar-benar steril dengan mengganti masker dengan yang baru, mencuci tangan dan mengukur suhu. Harus siapkan betul prokesnya dengan baik dan kesigapan dalam mengatensi kalau terjadi sesuatu,” jelas Agus Suradnyana.
Bupati yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng ini juga akan memberikan bantuan suplai masker dalam proses PTM. Selain juga keset dan spray gun untuk penyemportan disinfektan. Dia pun berharap dengan kesempatan PTM pada masa pandemi ini, dapat membangkitkan lagi semangat dan kreativitas generasi muda, setelah cukup lama tak berinteraksi dengan teman dan gurunya di sekolah.
“Ini biar mereka tidak jenuh di rumah selama mengikuti pembelajaran daring. Kejenuhan juga bisa berdampak bermalas-malasan, banyak bermain game. Kondisi ini tidak boleh terjadi dan harus kit antisipasi untuk menyiapkan generasi penerus untuk membangun negeri ini,” kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika mengatakan, proses PTM di jenjang SMP akan dilangsungkan 3 kali dalam seminggu. Berbeda dengan tingkat SD yang hanya 1 kali dalam seminggu. Sehingga sekolah dipastikan menyiapkan prokes yang benar-benar ketat untuk menjamin kemanan dan keselamatan peserta didik dari virus Covid-19. Sejuah ini Disdikpora Buleleng juga disebut Astika sudah menerima sejumlah permohonna untuk diverifikasi kelayakan sekolah sebelum diizinkan melakukan PTM. Tak hanya di pendidikan dasar dan menengah aja, namun termasuk jenang SMA/SMK akan ditentukan oleh Disdikpora Buleleng.
“Setiap sekolah yang akan menyelenggaran PTM wajib mengajukan verifikasi kepada kami. Nanti tim akan turun langsung mengecek kesiapannya,” jelas Astika. Jika sudah dinyatakan lolos verifikasi sekolah diwajibkan melakukan simulasi kepada seluruh siswa. Sementara itu Kepala SMPN 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi bersedia segera melakukan perbaikan dan melengkapi sarana yang masih menjadi catatan Bupati Agus Suradnyana.
Simulasi PTM pun disebutnya adalah kesempatan yang baik untuk menyakinkan orang tua siswa untuk mengizinkan anaknya mengikuti PTM. Sejauh ini dari 1.082 orang siswa yang terbagi 33 robel di SMPN 1 Singaraja hanya 27 persennya yang diperbolehkan mengikuti PTM oleh orangtuanya.
“Nanti akan kami lakukan simulasi ulang dulu, minggu ini evaluasi pemenuhan kekurangan kami, dua minggu kedepan mengajukan verifikasi kembali. Terkait masker juga selain mendapat bantuan dari pihak pemerintah, kami akan mengajukan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kami akan atur ulang skemanya sesuai perintah Bapak Bupati,” kata Karnadhi. *k23
Komentar