Kue Keranjang Khas Imlek, Dipercaya Bawa Keberuntungan
DENPASAR, NusaBali.com
Bukan hanya menjadi kue khas menyambut Imlek, namun Kue Keranjang dipercaya sebagai kue pembawa keberuntungan menyambut tahun baru China.
Kue yang juga disebut kue bakul atau Nian Gao ini terbuat dari tepung ketan dan gula. Kue yang memiliki tekstur kenyal dan lengket ini biasanya disajikan sejak sepekan sebelum hari raya hingga puncaknya pada malam sebelum Imlek. Kue ini akan disusun tinggi ke atas menandakan rezeki dan kemakmuran.
Beberapa hari menjelang Imlek, kue keranjang sudah banyak dicari. Salah satu penjual kue keranjang yakni Ana Cell yang berlokasi di Jalan Gunung Agung Gang V nomor 16, Denpasar, menyatakan tokonya telah menerima pesanan sejak awal Februari untuk kue keranjang.
“Tiap tahun sebelum Imlek pasti sudah banyak yang pesan, karena ada ritual memberikan persembahan 7 hari sebelum Imlek,” ujar Nia, salah seorang karyawan di Ana Cell.
Kue keranjang yang disediakan Ana Cell sendiri dihargai mulai dari Rp 15 ribu untuk 1 buah kue keranjang berukuran sedang hingga Rp 60 ribu untuk jenis paketan yang berisi 4-8 buah kue keranjang berukuran kecil hingga sedang.
Adanya pandemi rupanya tidak terlalu berpengaruh pada toko yang telah berdiri sejak 2017 silam. “Tetap banyak yang pesan dan kita juga menjual kebutuhan lainnya,” jelas Nia lagi.
Selain kue keranjang, Ana Cell memang menjual dupa, lilin, kencam, dan kebutuhan lainnya untuk Imlek maupun kebutuhan harian rumah tangga.
Beberapa hari menjelang Imlek, kue keranjang sudah banyak dicari. Salah satu penjual kue keranjang yakni Ana Cell yang berlokasi di Jalan Gunung Agung Gang V nomor 16, Denpasar, menyatakan tokonya telah menerima pesanan sejak awal Februari untuk kue keranjang.
“Tiap tahun sebelum Imlek pasti sudah banyak yang pesan, karena ada ritual memberikan persembahan 7 hari sebelum Imlek,” ujar Nia, salah seorang karyawan di Ana Cell.
Kue keranjang yang disediakan Ana Cell sendiri dihargai mulai dari Rp 15 ribu untuk 1 buah kue keranjang berukuran sedang hingga Rp 60 ribu untuk jenis paketan yang berisi 4-8 buah kue keranjang berukuran kecil hingga sedang.
Adanya pandemi rupanya tidak terlalu berpengaruh pada toko yang telah berdiri sejak 2017 silam. “Tetap banyak yang pesan dan kita juga menjual kebutuhan lainnya,” jelas Nia lagi.
Selain kue keranjang, Ana Cell memang menjual dupa, lilin, kencam, dan kebutuhan lainnya untuk Imlek maupun kebutuhan harian rumah tangga.
Kue keranjang yang dijual Ana Cell dipasok dari luar Bali.
Sementara itu, Toko Dupa Meiny, Jalan Raya Sesetan nomor 217, Denpasar, membuat sendiri kue keranjangnya. “Tiap hari saya buat sendiri, ada yang pesan dan untuk stok di toko. Memang sedang banyak sekali pesanan,” ungkap Meiny.
Cara membuat kue ini ternyata tidak jauh berbeda dengan dodol pada umumnya. Hanya saja prosesnya sedikit lebih lama. Hal inilah yang membuat kue keranjang menjadi tahan lama, bahkan bisa sampai berbulan-bulan.
Kue keranjang yang dipersembahkan memang tidak boleh dimakan sampai hari ke-15 setelah perayaan Imlek atau yang biasa disebut Cap Go Meh. Biasanya kue keranjang akan disusun tinggi dari besar ke kecil yang menandakan rezeki seseorang.
1
Komentar