Barongsai Naga Langit Denpasar Tetap Eksis dan Berprestasi
DENPASAR, NusaBali.com
Barongsai atau tarian singa merupakan tarian tradisional khas Tiongkok dengan menggunakan kostum yang menyerupai singa.
Barongsai mulai masuk ke Indonesia pada sekitar abad 17 saat terjadi migrasi besar-besaran dari China Selatan. Kesenian barongsai sendiri umumnya ditampilkan pada acara-acara besar hari raya seperti Imlek dan Cap Go Meh.
Di Bali sendiri, ada Komunitas Barongsai Naga Langit, yang telah berdiri sejak tahun 2005. Komunitas ini diawali dari muda-mudi yang ingin melakukan kegiatan sosial hingga muncul ide membuat komunitas barongsai ini.
Komunitas Barongsai Naga Langit sendiri berada di Klenteng Cao Fuk Miao, Jalan Cargo Taman nomor 9, Denpasar. “Saat itu klenteng selesai dibangun tahun 2007, jadi komunitas barongsai ini baru diresmikan tahun 2008,” jelas Stephanie Rosalinda Harsono, Ketua 2 Komunitas Barongsai Naga Langit. Namun, penampilan barongsai Naga Langit sudah dilakukan keluar sejak dari tahun 2006.
Komunitas Barongsai Naga Langit sempat mencuri perhatian masyarakat Denpasar pada parade barongsai Bali tahun 2015 lalu. “Saat itu kami menampilkan tarian naga di mana semua pemainnya saat itu adalah perempuan. Ternyata kami mendapat nilai plus dari situ dan euforianya bagus sekali,” kenang Vani.
Saat ini Naga Langit memiliki total 30 anggota aktif. Anggota-anggotanya pun banyak anak-anak dan remaja. Selain itu anggota Naga Langit tidak terbatas pada ras maupun agama. “Jika ingin bergabung yang penting ada keinginan dan niat untuk belajar tentang barongsai. Syaratnya tidak ada sama sekali. Tidak ada biaya iuran. Tidak harus dari etnis China, bahkan dari agama Muslim, Katolik, Hindu juga ada yang menjadi anggota kita. Mulai SD kelas 6 bahkan dari umur 7 tahun sudah bisa mulai bergabung untuk latihan dasar. Jadi kami tidak memandang etnis karena barongsai merupakan cabang olahraga, jadi fokus kami saat ini untuk prestasi,” jelas Vegik Putra, Ketua 1 Komunitas Barongsai Naga Langit.
Barongsai sendiri telah diakui menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Pemain barongsai bisa disebut sebagai atlet barongsai. Barongsai sendiri dinaungi oleh Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI).
Komunitas Barongsai Naga Langit pernah mendapat kesempatan untuk ikut mengirimkan beberapa anggotanya dalam eksibisi barongsai pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Bogor, Jawa Barat, pada tahun 2016 lalu. “Beberapa anggota kami ikut sebagai delegasi mewakili Bali,” jelas Vani lagi.
Tidak hanya itu, prestasi lain yang ditorehkan Naga Langit juga membanggakan. Naga Langit menjadi satu-satunya komunitas barongsai asal Bali yang direkrut menjadi anggota Indonesia Sar Ping. “Tahun 2017 kami dihubungi langsung oleh shifu (guru) dari Indonesia Sar Ping yang ingin secara langsung merekrut kami. Sar Ping itu adalah style dalam permainan barongsai,” ungkap Vani.
Indonesia Sar Ping sendiri juga dinaungi oleh Asosiasi Khuan Loke Malaysia. Berada di bawah asosiasi ini, Naga Langit pun mendapatkan kesempatan setiap tahunnya untuk belajar bersama komunitas barongsai dari berbagai negara penjuru Asia untuk jurus dan musik khusus dalam barongsai.
Hal tersebut tentunya menjadi kebanggaan tersendiri dan merupakan suatu hal yang membedakan Naga Langit dengan yang lain. “Menurut kami, kami percaya bahwa struktural dan internal yang kuat membuat kami tetap eksis secara performa. Bisa dibilang karena pengalaman kami bisa belajar dan bertemu teman-teman Asosiasi Khuan Loke dari berbagai negara di Asia. Kami juga membantu mengembangkan Sar Ping style pada penampilan barongsai khususnya di Bali,” tutur Vani lagi.
Lebih lanjut Vegik dan Vani berharap Bali bisa kembali bangkit dari musibah pandemi Covid-19. Mereka juga berharap agar Komunitas Barongsai Naga Langit bisa menambah prestasi hingga menjadi kebanggaan Bali. “Kedepannya kami ingin bisa lebih berprestasi membanggakan banyak pihak, seperti klenteng dan bahkan provinsi. Generasi muda juga bisa semakin sadar bahwa barongsai bukanlah salah satu warisan etnis tapi merupakan cabang olahraga. Selain itu anggota tetap solid dan semangat apapun keadaannya dan kami bisa ikut pertandingan lagi,” tandas Vegik.
Barongsai Naga Langit juga tampil pada acara-acara grand opening, ulang tahun, bakti sosial, wedding. Di beberapa penampilan Naga Langit, seperti Imlek, Cap Go Meh, juga grand opening ada Dewa Uang sebagai lambang kemakmuran dan rezeki. Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Barongsai Naga Langit bisa cek langsung ke sosial media dan website komunitas pada instagram @barongsai_nagalangit, www.nagalangitliondance.blogspot.com, dan facebook Barongsai Naga Langit Bali. *clau
Komentar