Hari Ini, Pipa Subak Bedugul Dipasang
Pemasangan pipa dilakukan sebagai langkah darurat untuk mengairi sawah pasca senderan irigasi subak jebol.
SINGARAJA, NusaBali
Irigasi subak Bedugul Desa Sari Mekar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng yang sempat jebol, Jumat (11/11) akibat hujan deras, hingga saat ini masih menunggu perbaikan. Meski Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng sudah mengirimkan enam pipa untuk penanganan darurat bencana, namun pemasangannya belum juga dilakukan. Hal tersebut karena Subak Bedugul yang diempu oleh 35 orang krama dengan luas lahan 17 hektar, masih memerlukan pipa tambahan untuk pengaliran debit air yang lebih besar.
Kepala Desa Sari Mekar, Made Sukasandi Ada, dikonfirmasi Senin (21/11) siang kemarin mengatakan pemasangan pipa saluran air untuk saluran irigasi subaknya yang jebol, rencananya akan dilakukan Selasa (22/11) ini. Sebelumnya masih menunggu jumlah pipa dengan kapasitas yang lebih besar. “Kebetulan tadi kelian subaknya datang ke saya, dan meminta untuk tambahan pipa, untuk menambah pengaliran debit air, dan sudah saya sampaikan ke BPBD,” kata Sukasandi.
Enam buah pipa dengan panjang masing-masing empat meter milik BPBD Buleleng yang sudah dikirimkan beberapa hari yang lalu, hanya berkapasitas delapan dim. Jumlah tersebut pun dirasa masih kurang untuk mengalirkan air ke sawah-sawah saat memulai masa tanam padi. Krama subak pun menginginkan untuk mendapat bantuan pipa enam buah lagi, sehingga penyaluran air di saluran irigasi yang jebol dapat dialirkan lebih banyak.
Rencananya pipa itu akan dipasang membentangi saluran irigasi yang jebol sepanjang 20 meter dan di ketinggian 13 meter di atas sungai. Sehingga air dapat mengalir ke sawah-sawah petani Desa Sari Mekar, jelang masa tanam padi datang pada awal Desember mendatang. Sedangkan proses pengolahan tanah mestinya sudah mulai dilakukan pertanggal 25 November ini.
Sementara itu Kepala BPBD Buleleng Made Subur mengatakan saat ini pihaknya mengaku masih mengusahakan pipa yang diperlukan subak Bedugul. “Karena awalnya yang diminta delapan dim, kami antarkan yang segitu. Sekarang untuk tambahan kami masih jajaki ke daerah yang sebelumnya meminjam, mudah-mudahan tidak dipakai, sehingga langsung dikirim ke Sari Mekar,” kata dia.
Sebelumnya pada Jumat (11/11), tembok senderan sepanjang 20 metre dengan tinggi 13 meter di atas sungai Tangis tersebut tidak kuasa menahan air hujan yang mengguyur wilayah tersebut dengan curah tinggi. Sehingga senderan irigasi tersebut jebol dan jatuh ke dalam sungai.
Selama ini Subak Bedugul, Desa Sari Mekar hanya mengandalkan saluran irigasi yang berasal dari Subak Tukad Tangis, Desa Nagasepaha, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Untuk satu kali panen padi di wilayah tersebut petani dapat menghasilkan beras 5 ton per hektarnya. *k23
Kepala Desa Sari Mekar, Made Sukasandi Ada, dikonfirmasi Senin (21/11) siang kemarin mengatakan pemasangan pipa saluran air untuk saluran irigasi subaknya yang jebol, rencananya akan dilakukan Selasa (22/11) ini. Sebelumnya masih menunggu jumlah pipa dengan kapasitas yang lebih besar. “Kebetulan tadi kelian subaknya datang ke saya, dan meminta untuk tambahan pipa, untuk menambah pengaliran debit air, dan sudah saya sampaikan ke BPBD,” kata Sukasandi.
Enam buah pipa dengan panjang masing-masing empat meter milik BPBD Buleleng yang sudah dikirimkan beberapa hari yang lalu, hanya berkapasitas delapan dim. Jumlah tersebut pun dirasa masih kurang untuk mengalirkan air ke sawah-sawah saat memulai masa tanam padi. Krama subak pun menginginkan untuk mendapat bantuan pipa enam buah lagi, sehingga penyaluran air di saluran irigasi yang jebol dapat dialirkan lebih banyak.
Rencananya pipa itu akan dipasang membentangi saluran irigasi yang jebol sepanjang 20 meter dan di ketinggian 13 meter di atas sungai. Sehingga air dapat mengalir ke sawah-sawah petani Desa Sari Mekar, jelang masa tanam padi datang pada awal Desember mendatang. Sedangkan proses pengolahan tanah mestinya sudah mulai dilakukan pertanggal 25 November ini.
Sementara itu Kepala BPBD Buleleng Made Subur mengatakan saat ini pihaknya mengaku masih mengusahakan pipa yang diperlukan subak Bedugul. “Karena awalnya yang diminta delapan dim, kami antarkan yang segitu. Sekarang untuk tambahan kami masih jajaki ke daerah yang sebelumnya meminjam, mudah-mudahan tidak dipakai, sehingga langsung dikirim ke Sari Mekar,” kata dia.
Sebelumnya pada Jumat (11/11), tembok senderan sepanjang 20 metre dengan tinggi 13 meter di atas sungai Tangis tersebut tidak kuasa menahan air hujan yang mengguyur wilayah tersebut dengan curah tinggi. Sehingga senderan irigasi tersebut jebol dan jatuh ke dalam sungai.
Selama ini Subak Bedugul, Desa Sari Mekar hanya mengandalkan saluran irigasi yang berasal dari Subak Tukad Tangis, Desa Nagasepaha, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Untuk satu kali panen padi di wilayah tersebut petani dapat menghasilkan beras 5 ton per hektarnya. *k23
1
Komentar