Komang Harik Bertekad Persembahkan Emas di Tanah Kelahiran
Ini event pertama saya di Kejuaraan Dunia. Saya bangga mewakili Indonesia dan target saya ingin mendapatkan emas di tanah kelahiran saya, Bali. Emas itu saya persembahkan untuk Indonesia dan masyarakat Bali, serta perguruan Bakti Negara dan keluarga.
JAKARTA, NusaBali
Komang Harik Adi Putra bertekad mempersembahkan medali emas kelas laga E di tanah kelahirannya, Bali. Ya, Komang Harik Merupakan satu-satunya pesilat Bali di pelatnas yang dipersiapkan untuk Kejuaraan Dunia Pencak Silat di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali, 2-8 Desember mendatang. Untuk mewujudkan target itu Komang Harik berlatih intensif dibawah pengawasan empat orang pelatih kelas laga.,
"Ini event pertama saya di Kejuaraan Dunia. Perasaan saya bangga mewakili Indonesia. Target saya ingin mendapatkan emas di tanah kelahiran saya, Bali. Nantinya emas itu, saya persembahkan untuk masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Bali pada khususnya, serta perguruan Bakti Negara dan keluarga," ujar Komang Harik kepada NusaBali disela-sela latihan di pelatnas, Selasa (22/11).
Komang Harik berlatih sesuai dengan program pelatih. Menurut anak dari pasangan I Ketut Mudastra dan Ni Nyoman Sarianis ini, pelatih pelatnas pencak silat ada lima orang. Empat orang di kelas laga dan satu orang di kelas seni. Mereka adalah Abas Akbar, Rony Syaifullah, Hendro dan Ika Lesmana di kelas laga. Sedangkan pelatih kelas seni Tulus Priyadi.
Komang dan pesilat pelatnas lainnya sudah berlatih hampir satu bulan di Hotel Bukit Indah, Ciloto. Selama itu, ia menjalani latihan dengan sungguh-sungguh agar bisa meraih prestasi bagus di Kejuaraan Dunia.
"Latihan dari Senin sampai Sabtu. Minggu tergantung program pelatih. Kadang latihan, kadang tidak karena digunakan untuk istirahat. Saya berusaha semaximal mungkin berlatih sesuai program yang diberikan pelatih," tutur peraih medali emas PON 2016 ini.
Terkait sparring dengan pesilat dari daerah lain di pelatnas, kata Harik, tidak ada. Sebab, latihan di pelatnas hanya memantapkan fisik, teknik, taktik dan strategi. Soal lawan terberat, Harik belum begitu mengetahui peta persaingan. Sebab Kejuaraan Dunia kali ini merupakan pertama kali baginya. Meski begitu, ia sudah mempersiapkan diri siapa lawan yang perlu diwaspadai.
Salah satunya pesilat dari Malaysia yang merupakan juara bertahan di Kejuaraan Dunia. "Saya belum tahu pasti lawan berat di kejuaraan nanti, tetapi salah satu lawan yang perlu diwaspadai adalah pesilat dari Malaysia karena dia juara bertahan," terang pria kelahiran Buleleng, 14 Oktober 1994 ini.
Komang Harik dan pesilat pelatnas lainnya terbang ke Bali pada 26 November. Mereka nantinya akan berlatih satu minggu guna mengenal lokasi pertandingan.
Berhubungan pertandingan di Pulau Dewata, keluarga besar Komang Harik beserta pesilat perguruan Bakti Negara bakal memberikan dukungan dan menyaksikan langsung perjuanganya meraih kepingan emas bagi tim Merah Putih. k22
"Ini event pertama saya di Kejuaraan Dunia. Perasaan saya bangga mewakili Indonesia. Target saya ingin mendapatkan emas di tanah kelahiran saya, Bali. Nantinya emas itu, saya persembahkan untuk masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Bali pada khususnya, serta perguruan Bakti Negara dan keluarga," ujar Komang Harik kepada NusaBali disela-sela latihan di pelatnas, Selasa (22/11).
Komang Harik berlatih sesuai dengan program pelatih. Menurut anak dari pasangan I Ketut Mudastra dan Ni Nyoman Sarianis ini, pelatih pelatnas pencak silat ada lima orang. Empat orang di kelas laga dan satu orang di kelas seni. Mereka adalah Abas Akbar, Rony Syaifullah, Hendro dan Ika Lesmana di kelas laga. Sedangkan pelatih kelas seni Tulus Priyadi.
Komang dan pesilat pelatnas lainnya sudah berlatih hampir satu bulan di Hotel Bukit Indah, Ciloto. Selama itu, ia menjalani latihan dengan sungguh-sungguh agar bisa meraih prestasi bagus di Kejuaraan Dunia.
"Latihan dari Senin sampai Sabtu. Minggu tergantung program pelatih. Kadang latihan, kadang tidak karena digunakan untuk istirahat. Saya berusaha semaximal mungkin berlatih sesuai program yang diberikan pelatih," tutur peraih medali emas PON 2016 ini.
Terkait sparring dengan pesilat dari daerah lain di pelatnas, kata Harik, tidak ada. Sebab, latihan di pelatnas hanya memantapkan fisik, teknik, taktik dan strategi. Soal lawan terberat, Harik belum begitu mengetahui peta persaingan. Sebab Kejuaraan Dunia kali ini merupakan pertama kali baginya. Meski begitu, ia sudah mempersiapkan diri siapa lawan yang perlu diwaspadai.
Salah satunya pesilat dari Malaysia yang merupakan juara bertahan di Kejuaraan Dunia. "Saya belum tahu pasti lawan berat di kejuaraan nanti, tetapi salah satu lawan yang perlu diwaspadai adalah pesilat dari Malaysia karena dia juara bertahan," terang pria kelahiran Buleleng, 14 Oktober 1994 ini.
Komang Harik dan pesilat pelatnas lainnya terbang ke Bali pada 26 November. Mereka nantinya akan berlatih satu minggu guna mengenal lokasi pertandingan.
Berhubungan pertandingan di Pulau Dewata, keluarga besar Komang Harik beserta pesilat perguruan Bakti Negara bakal memberikan dukungan dan menyaksikan langsung perjuanganya meraih kepingan emas bagi tim Merah Putih. k22
1
Komentar