Golkar Kuta Selatan Rapatkan Barisan
Tak Terpengaruh Loyalis Muntra Loncat ke Gerindra
DENPASAR, NusaBali
Menyeberangnya kader Golkar asal Kuta Selatan, Badung, I Wayan Sumantra Karang yang notabene loyalis mantan Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra ke Partai Gerindra, membuat Golkar Badung merapatkan barisan.
Ketua Pengurus Kecamatan Golkar Kuta Selatan Made Tomy Martana Putra SH mengatakan kader Golkar Kuta Selatan solid, walaupun ada aksi loncat partai oleh Sumantra Karang.
Menurut Tomy Martana, kader dan Pengurus Kecamatan Golkar Kuta Selatan, Kabupaten Badung, yang baru saja selesai Muscam (musyawarah kecamatan) bertebaran kader-kader milenial/anak muda agresif dan tokoh masyarakat. Sehingga perginya Sumantra Karang tak ada pengaruhnya terhadap soliditas Partai Golkar di Kuta Selatan.
“Dalam organisasi itu ada yang pergi ada yang datang. Itu hal biasa dalam politik. Ibarat rumah besar dengan banyak penghuni, walaupun ada yang pergi, ada yang datang. Sekarang ini banyak tokoh dan anak muda malah gabung ke Golkar Badung, khususnya jadi pengurus Kecamatan Kuta Selatan,” kata politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, yang juga Bendahara Badan Hukum dan HAM DPD I Golkar Bali, di Kuta,, Minggu (14/2).
Tomy Martana menyebutkan salah satu tokoh milenial yang gabung menjabat Sekretaris PK Kuta Selatan adalah I Wayan Dodi Wijaya yang saat ini duduk sebagai Ketua Karang Taruna Kelurahan Tanjung Benoa. Kemudian ada juga dokter Eka Arya Wibawa sebagai Wakil Sekretaris PK Golkar Kecamatan Kuta Selatan. “Kami sedang menyusun kepengurusan di PK Kuta Selatan. Mulai dari tokoh karang taruna, tokoh masyarakat, tokoh perempuan hingga profesional seperti dokter juga masuk jajaran pengurus Golkar di Kuta Selatan. Ini akan menambah kekuatan Golkar di Badung, khususnya Kecamatan Kuta Selatan,” ujar Wakil Sekretaris KNPI Bali ini.
Tomy Martana juga menegaskan jajaran Golkar Kuta Selatan loyal pada induk partai, di bawah kepemimpinan Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Suyasa. Walaupun ada aksi loncat partai oleh Sumantra Karang, tak ada gerbong yang dibawa Sumantra Karang beralih keluar Golkar Badung. “Kader-kader Golkar di Kuta Selatan loyal dengan induk partai di bawah kepemimpinan Ketua DPD II Golkar Badung Pak Suyasa,” tegas advokat ini seraya menyebutkan segera tancap gas untuk konsolidasi ke akar rumput menguatkan mesin partai.
Tomy Martana pun sempat berkomunikasi dengan Sumantra Karang soal pilihan loncat ke Gerindra. “Ya saya komunikasi dengan dia (Sumantra Karang) sebelum pindah ke Partai Gerindra. Namanya hak politik, pindah partai itu adalah hak pribadi Sumantra Karang,” tutur alumni Fakultas Hukum Universitas Udayana tahun 2014 ini.
Sumantra Karang adalah mantan anggota Badan Hukum dan HAM DPD I Golkar Bali, kini memimpin Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Sumantra Karang yang sempat memegang jabatan Ketua OKK PK Golkar Kuta Selatan secara resmi kantongi SK sebagai Ketua PAC Gerindra Kecamatan Kuta Selatan, yang diumumkan di sela-sela perayaan Hari Ulang Tahun Partai Gerindra di rumah Ketua DPC Gerindra Kabupaten Badung I Wayan Disel Astawa, di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Rabu (10/2) siang.
Selain Sumantra Karang, yang bergabung menjadi pengurus PAC Gerindra Kecamatan Kuta Selatan adalah I Made Budiarta, kader senior Golkar sekaligus mantan Bendesa Adat Jimbaran, menjabat sebagai Wakil Ketua PAC Gerindra Kecamatan Kuta Selatan. Juga ada kader Golkar asal Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, I Ketut Margiana yang menjabat Wakil Sekretaris PAC Gerindra Kecamatan Kuta Selatan.
Sumantra Karang dikenal sebagai loyalis Wayan Muntra yang kini menjabat sebagai Ketua Badan Hukum dan HAM DPD I Golkar Bali. Sumantra Karang yang habis-habisan pasang badan bersama sejumlah kader Golkar Badung ketika Muntra diberangus sebagai Ketua DPD II Golkar Badung oleh Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.
Sumantra Karang mengaku sudah lama bergabung dengan Gerindra. Politisi asal Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan ini mundur di Golkar dengan posisi terakhir sebagai anggota Badan Hukum dan HAM DPD I Golkar Bali. Saat itu dia mundur ketika paket I Gusti Diatmika-I Wayan Muntra dianulir DPP Golkar di Pilkada Badung. Golkar balik mendukung paket I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa yang diusung PDI Perjuangan melawan kotak kosong di Pilkada Badung, 9 Desember 2020.
“Saya gabung ke Partai Gerindra karena sudah tidak nyaman di Partai Golkar. Bukan hanya tidak nyaman, mau ngapain saja di Golkar kamu selalu diblocking. Seolah-olah Partai Golkar itu milik segelintir orang. Saya kecewa, dan memilih mundur ketika paket I Gusti Ngurah Diatmika-I Wayan Muntra batal diusung Golkar di Pilkada Badung,” ucap mantan Ketua OKK Pengurus Kecamatan Golkar Kuta Selatan ini. *nat
Komentar