Atasi Kekeruhan Air, PDAM Gelontor Rp 11 M
Selama 10 hari terjadi kekeruhan air baku, Perumda Tirta Sewakadarma mengalami kerugian total sekitar Rp 1,3 miliar.
DENPASAR, NusaBali
Perumda Tirta Sewakadarma atau PDAM Kota Denpasar kucurkan anggaran sebesar Rp 11 miliar untuk pembuatan kanal penampung lumpur yang terbawa arus air Tukad Ayung. Pembuatan kanal tersebut karena kondisi air dengan kadar kekeruhan tinggi mengakibatkan intake menjadi tidak berfungsi, dan proses pengolahan air baku menjadi terhambat.
Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar IB Gede Arsana saat dikonfirmasi, Minggu (14/2), menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir, proses produksi air baku di Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar mengalami gangguan. Hal tersebut berdampak terhadap distribusi air kepada pelanggan.
“Jadi hujan lebat di hulu membuat air baku bercampur dengan pasir dan lumpur dengan volume yang banyak. Hal itu membuat kami harus menutup saluran IPA intake,” kata Bagus Arsana.
Gangguan yang terjadi, menurut Bagus Arsana, sempat mengakibatkan gangguan dan berimbas pada 30.000 pelanggan di Kota Denpasar. Kerugian PDAM diperkirakan mencapai Rp 130 juta per hari selama masa kekeruhan selama 10 hari lalu. “Jika ditotalkan kerugian mencapai Rp 1,3 miliar selama 10 hari,” ujarnya.
Menurut Bagus Arsana, PDAM saat ini sudah merancang membuat kantong lumpur dengan panjang 50 meter, lebar 6 meter, dengan tinggi 4 meter di hulu. Kantong lumpur tersebut nantinya sebagai tempat untuk menyaring lumpur sebelum masuk tahap selanjutnya.
Selain itu PDAM juga berencana membuat saluran terbuka yang berada di hilir kantong lumpur. Saluran terbuka memiliki panjang 56 meter dan lebar 1 meter. Saluran terbuka itu merupakan penampungan air setelah dilakukan penyaringan di kantong lumpur.
“Kami juga akan membuat bak penampungan dengan luas tampungan 1.800 meter kubik. Bak penampungan ini yang nantinya akan menyalurkan air ke IPA intake untuk dilakukan pengolahan melalui pipa GIP 24 inci,” imbuh Bagus Arsana.
Untuk saat ini, Bagus Arsana meminta permakluman kepada pelanggan. Saat ini pelayanan yang dimaksimalkan oleh PDAM dengan menyediakan 4 mobil tangki untuk mendistribusikan air bersih ke rumah-rumah pelanggan. *mis
Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar IB Gede Arsana saat dikonfirmasi, Minggu (14/2), menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir, proses produksi air baku di Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar mengalami gangguan. Hal tersebut berdampak terhadap distribusi air kepada pelanggan.
“Jadi hujan lebat di hulu membuat air baku bercampur dengan pasir dan lumpur dengan volume yang banyak. Hal itu membuat kami harus menutup saluran IPA intake,” kata Bagus Arsana.
Gangguan yang terjadi, menurut Bagus Arsana, sempat mengakibatkan gangguan dan berimbas pada 30.000 pelanggan di Kota Denpasar. Kerugian PDAM diperkirakan mencapai Rp 130 juta per hari selama masa kekeruhan selama 10 hari lalu. “Jika ditotalkan kerugian mencapai Rp 1,3 miliar selama 10 hari,” ujarnya.
Menurut Bagus Arsana, PDAM saat ini sudah merancang membuat kantong lumpur dengan panjang 50 meter, lebar 6 meter, dengan tinggi 4 meter di hulu. Kantong lumpur tersebut nantinya sebagai tempat untuk menyaring lumpur sebelum masuk tahap selanjutnya.
Selain itu PDAM juga berencana membuat saluran terbuka yang berada di hilir kantong lumpur. Saluran terbuka memiliki panjang 56 meter dan lebar 1 meter. Saluran terbuka itu merupakan penampungan air setelah dilakukan penyaringan di kantong lumpur.
“Kami juga akan membuat bak penampungan dengan luas tampungan 1.800 meter kubik. Bak penampungan ini yang nantinya akan menyalurkan air ke IPA intake untuk dilakukan pengolahan melalui pipa GIP 24 inci,” imbuh Bagus Arsana.
Untuk saat ini, Bagus Arsana meminta permakluman kepada pelanggan. Saat ini pelayanan yang dimaksimalkan oleh PDAM dengan menyediakan 4 mobil tangki untuk mendistribusikan air bersih ke rumah-rumah pelanggan. *mis
1
Komentar