26 Krama Desa Adat Selat Bayar Sosod Buntilan
AMLAPURA, NusaBali
Desa Adat Selat, Kecamatan Selat, Karangasem menggelar Usaba Dimel di Pura Dalem pada Redite Umanis Ukir, Minggu (14/2).
Sebanyak 26 krama naur sosod (bayar kaul) saat Usaba Dimel. Jumlah ini menurun dibandingkan upacara setahun lalu sebanyak 39 warga. Kondisi ini akibat pandemi Covid-19, desa adat melakukan pembatasan krama menggelar upacara di Pura Dalem.
Salah seorang krama yang naur sosod, I Nengah Purna, asal Banjar Adat Kertiyasa, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, bayar kaul karena keenam putrinya berhasil menamatkan pendidikan S1. Naur sosod berupa banten buntilan berbahan 200 catu beras putih (ketan). Menghabiskan 400 ketan dengan harga Rp 16.000 per kilogram Rp 16.000. Total biaya satu paket banten naur sosod Rp 20 juta. Selama prosesinya diantarkan Jro Mangku Sedaan dan maca pegat Jro Mangku Lungsur.
I Wayan Gede Suweca dari Banjar Lusuh Kangin, Desa Peringsari, Kecamatan Selat juga naur sosod setelah masesangi agar putranya, I Gede Megantara, diterima belajar di SMAN Bali Mandara Singaraja. “Sejak awal saya mendorong anak saya agar bisa diterima di SMAN Bali Mandara, ternyata berhasil, tiba saatnya bayar utang itu,” kata Wayan Gede Seweca.
Bendesa Adat Selat, Jro Mangku Gede Mustika, langsung memantau para pamedek di jaba dan jeroan Pura Dalem. Pamedek muspa sendiri-sendiri tanpa dipimpin pamangku agar tidak terjadi kerumunan. GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 Kecamatan Selat juga melakukan pemantauan dipimpin Koordinator Bidang Kesehatan dr I Gusti Lanang Udiyana. Mereka mengingatkan pamedek untuk disiplin protokol kesehatan. *k16
1
Komentar