Keluarga Tiga Pemancing Hilang Gelar Mulang Pakelem
Pencarian Hari Kedua Ketiga Korban Belum Ditemukan
AMLAPURA, NusaBali
Keluarga korban dari tiga pemancing yang hilang diduga diterjang ombak, menggelar ritual mulang pakelem disertai banten pengulap di Pantai Banjar Mimba, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Soma Paing Ukir, Senin (15/2).
Ritual digelar bertujuan untuk memanggil korban agar segera muncul ke permukaan. Sebab berdasarkan hasil ngewacakang, saat ini para korban masih dipegang dan disembunyikan makhluk gaib berpakaian serba putih, penguasa perairan Pantai Banjar Mimba.
Pantauan NusaBali, ritual mulang pakelem dan pengulap ini diantarkan Jro Mangku Made Wirasa, Senin sore kemarin pada pukul 17.55 Wita-18.25 Wita. Jro Mangku Made Wirasa yang juga pamangku di Pura Puseh, Pura Segara dan Pura Bale Agung Desa Padangbai menuturkan banten pengulap yang digelar tujuannya untuk ngulapin atau memanggil secara niskala ketiga korban agar segera muncul ke permukaan air. Sedangkan banten pakelem, tujuannya sebagai pengganti korban dengan menggunakan kemasan banten ayunan, nasi wong-wongan hitam, dan banten seedan.
Sedangkan pakelemnya atau yang ditenggelamkan adalah tiga ekor ayam hitam dan seekor bebek hitam. Banten pakelem itu dipersembahkan kepada Ida Bhatara Baruna, dewa penguasa lautan, agar korban tidak lagi disembunyikan sehingga segera muncul di wawidangan Tanjung Bungsil, Banjar Mimba, Desa Padangbai.
"Makanya dua paket banten itu menjadi satu-kesatuan, agar korban segera muncul di permukaan," jelas Jro Mangku Made Wirasa. Hadir dalam upacara ini para keluarga korban yang turut berdoa dan muspa di acara mulang pakelem itu. Dengan raut wajah sedih dan mata sembab, para keluarga berdoa dan berharap korban segera ditemukan.
Ketiga korban hilang, yakni I Wayan Abdiana, 30, dan I Kadek Rena, 30, keduanya asal Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, serta I Gede Satya, 31, asal Banjar Karanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. Ketiganya hilang diduga diterjang ombak saat baru memulai memancing pada, Minggu (14/2) dinihari pukul 00.10 Wita.
Ayah dan ibu korban I Gede Satya, yakni I Komang Karyawan dan Ni Kadek Ekawati menuturkan, telah ngewacakang ke orang pintar di Banjar Padangtunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat, terungkap putranya masih dipegang makhluk gaib berpakaian serba putih. Itulah sebabnya korban belum muncul ke permukaan.
Atas dasar hasil ngewacakang itulah, keluarga berinisiatif menggelar ritual ngulapin dan mulang pakelem. "Hasil ngewacakang, anak saya masih di sekitar kejadian, di lokasi digulung ombak," ucap Ni Kadek Ekawati, ibu I Gede Satya, dengan nada lirih.
Ayahnya I Komang Karyawan mengaku, anaknya I Gede Satya sesaat sebelum berangkat memancing sempat bilang. "Saya sempat larang memancing sehubungan rahina Tumpek Landep. Tetapi firasat khusus tidak ada," kata Komang Karyawan.
Korban I Gede Satya merupakan putra kedua dari 4 bersaudara pasangan I Komang Karyawan dan Ni Kadek Ekawati yang sehari-hari bekerja sebagai bengkel aluminium. Usai menggelar ritual, keluarga ketiga korban kemarin bermalam di Pantai Banjar Mimba, sambil menunggu air surut berharap korban bisa ditemukan malam hari. Mereka telah berkoordinasi dengan Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Karangasem, I Gusti Ngurah Eka, agar ikut mendampingi. "Mereka sudah koordinasi. Kami juga diminta mendampingi keluarga korban, Selasa (16/2) pukul 03.00 Wita-04.00 Wita," kata I Gusti Ngurah Eka.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai, Kompol Made Suadnyana, mengatakan pihaknya telang memasang police line di areal sumur laut (diduga TKP pemancing hilang) yang berbahaya bagi pemancing yang melintas di Pantai Mimba, Banjar Mimba, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem. Sebab, jika air laut naik, sumur laut panjang 6 meter dan lebar sekitar 1,5 meter itu, tertutup air laut sangat membahayakan pemancing lalulalang, salah melintas bisa terjebak nyemplung ke sumur laut. "Makanya sementara saya pasang police line, agar warga tidak melintas di sekitar sumur laut itu," kata Kompol Suadnyana.
Sebelumnya diberitakan tiga orang pemancing hilang diduga dihantam ombak di Pantai Mimba, Banjar Mimba, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (14/2) pukul 00.10 Wita. Informasinya ketiga pemancing ini saat kejadian baru memulai aktivitas memancing, namun keburu diterjang ombak besar saat berjalan beriringan di atas batu karang pinggir pantai.
Ketiga orang pemancing ini, yakni I Wayan Abdiana, 30, dan I Kadek Rena, 30, asal Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat dan satu lagi I Gede Satya, 31, asal Banjar Karanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. *k16
Pantauan NusaBali, ritual mulang pakelem dan pengulap ini diantarkan Jro Mangku Made Wirasa, Senin sore kemarin pada pukul 17.55 Wita-18.25 Wita. Jro Mangku Made Wirasa yang juga pamangku di Pura Puseh, Pura Segara dan Pura Bale Agung Desa Padangbai menuturkan banten pengulap yang digelar tujuannya untuk ngulapin atau memanggil secara niskala ketiga korban agar segera muncul ke permukaan air. Sedangkan banten pakelem, tujuannya sebagai pengganti korban dengan menggunakan kemasan banten ayunan, nasi wong-wongan hitam, dan banten seedan.
Sedangkan pakelemnya atau yang ditenggelamkan adalah tiga ekor ayam hitam dan seekor bebek hitam. Banten pakelem itu dipersembahkan kepada Ida Bhatara Baruna, dewa penguasa lautan, agar korban tidak lagi disembunyikan sehingga segera muncul di wawidangan Tanjung Bungsil, Banjar Mimba, Desa Padangbai.
"Makanya dua paket banten itu menjadi satu-kesatuan, agar korban segera muncul di permukaan," jelas Jro Mangku Made Wirasa. Hadir dalam upacara ini para keluarga korban yang turut berdoa dan muspa di acara mulang pakelem itu. Dengan raut wajah sedih dan mata sembab, para keluarga berdoa dan berharap korban segera ditemukan.
Ketiga korban hilang, yakni I Wayan Abdiana, 30, dan I Kadek Rena, 30, keduanya asal Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, serta I Gede Satya, 31, asal Banjar Karanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. Ketiganya hilang diduga diterjang ombak saat baru memulai memancing pada, Minggu (14/2) dinihari pukul 00.10 Wita.
Ayah dan ibu korban I Gede Satya, yakni I Komang Karyawan dan Ni Kadek Ekawati menuturkan, telah ngewacakang ke orang pintar di Banjar Padangtunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat, terungkap putranya masih dipegang makhluk gaib berpakaian serba putih. Itulah sebabnya korban belum muncul ke permukaan.
Atas dasar hasil ngewacakang itulah, keluarga berinisiatif menggelar ritual ngulapin dan mulang pakelem. "Hasil ngewacakang, anak saya masih di sekitar kejadian, di lokasi digulung ombak," ucap Ni Kadek Ekawati, ibu I Gede Satya, dengan nada lirih.
Ayahnya I Komang Karyawan mengaku, anaknya I Gede Satya sesaat sebelum berangkat memancing sempat bilang. "Saya sempat larang memancing sehubungan rahina Tumpek Landep. Tetapi firasat khusus tidak ada," kata Komang Karyawan.
Korban I Gede Satya merupakan putra kedua dari 4 bersaudara pasangan I Komang Karyawan dan Ni Kadek Ekawati yang sehari-hari bekerja sebagai bengkel aluminium. Usai menggelar ritual, keluarga ketiga korban kemarin bermalam di Pantai Banjar Mimba, sambil menunggu air surut berharap korban bisa ditemukan malam hari. Mereka telah berkoordinasi dengan Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Karangasem, I Gusti Ngurah Eka, agar ikut mendampingi. "Mereka sudah koordinasi. Kami juga diminta mendampingi keluarga korban, Selasa (16/2) pukul 03.00 Wita-04.00 Wita," kata I Gusti Ngurah Eka.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai, Kompol Made Suadnyana, mengatakan pihaknya telang memasang police line di areal sumur laut (diduga TKP pemancing hilang) yang berbahaya bagi pemancing yang melintas di Pantai Mimba, Banjar Mimba, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem. Sebab, jika air laut naik, sumur laut panjang 6 meter dan lebar sekitar 1,5 meter itu, tertutup air laut sangat membahayakan pemancing lalulalang, salah melintas bisa terjebak nyemplung ke sumur laut. "Makanya sementara saya pasang police line, agar warga tidak melintas di sekitar sumur laut itu," kata Kompol Suadnyana.
Sebelumnya diberitakan tiga orang pemancing hilang diduga dihantam ombak di Pantai Mimba, Banjar Mimba, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (14/2) pukul 00.10 Wita. Informasinya ketiga pemancing ini saat kejadian baru memulai aktivitas memancing, namun keburu diterjang ombak besar saat berjalan beriringan di atas batu karang pinggir pantai.
Ketiga orang pemancing ini, yakni I Wayan Abdiana, 30, dan I Kadek Rena, 30, asal Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat dan satu lagi I Gede Satya, 31, asal Banjar Karanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. *k16
Komentar