Imigrasi Turunkan 150 Personel
Perburuan Buron Interpol yang Kabur dari Imigrasi
MANGUPURA, NusaBali
Petugas Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung mengerahkan kekuatan penuh untuk memburu buronan Interpol asal Rusia, Andrew Ayer alias Andrei Kavalenka, 33, yang kabur dari Imigrasi Ngurah Rai pada Kamis (11/2) lalu.
Sekitar 150 petugas Imigrasi diturunkan untuk memburu bule yang terlibat kasus narkoba ini. Kepala Seksi Informasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah, Jimbaran, I Putu Suhendra menerangkan empat hari berlalu pasca kaburnya buronan itu, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dengan menyebar brosur yang menampilkan wajah WNA yang bersangkutan di sejumlah titik strategis.
Pihaknya juga mendatangi sejumlah lokasi di kawasan Kuta Utara dan Jimbaran untuk menelusuri informasi keberadaan yang bersangkutan. Namun, sampai saat ini, pihaknya belum menemukan titik terang. "Ya hari ini sudah 4 hari dia kabur. Pun hari ini, kita sudah 4 hari juga turun ke lapangan dan 24 jam sehari di lapangan. Ini semua untuk mengungkap keberadaan WNA itu," ungkapnya, Senin (15/2) siang.
Dijelaskan Suhendra, untuk mempercepat proses pengungkapan buronan itu, pihaknya dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai mengerahkan setidaknya 150 personel. Seratusan personel ini disebar di sejumlah titik, mulai dari bandara, pelabuhan, terminal hingga penyebrangan yang ada di pulau Dewata.
Langkah tersebut untuk menjaga kemungkinan WNA asal Rusia itu kabur ke luar Bali. "Sejak awal sampai saat ini kita kerahkan 150 petugas. Jadi, semuanya sudah pada titik atau pos yang ada di akses keluar Bali. Sementara, yang lainnya bertugas menyusuri sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian yang bersangkutan," ungkap seraya mengakui tim dari Imigrasi tetap bergerak bersama kepolisian Polda Bali untuk menemukan buronan itu.
Selain pencarian secara besar-besaran dilakukan kepada buronan itu, Suhendra juga melakukan penyelidikan mendalam terkait data atau identitas buronan itu saat masuk ke Indonesia. Meski sudah mengantongi sejumlah bukti, Suhendra mengaku kalau data tersebut hanya untuk konsumsi pribadi petugas Imigrasi maupun kepolisian untuk mengungkap keberadaan WNA yang bersangkutan. "Kalau soal data itu tentu hanya masuk ranah penyelidikan kita. Jadi, semuanya sudah kita kantongi dan selidiki. Mudah-mudahan, buronan interpol itu cepat tertangkap lagi bersama istrinya yang membantu pelariannya," bebernya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Bali, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Purodi konfirmasi, Senin (15/2) mengatakan pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap buronan interpol yang kabur dari Kantor Imigrasi Kelas IIA Ngurah Rai itu.
"Kami masih melaksanakan penyelidikan. Kasusnya apa sehingga yang bersangkutan berurusan dengan interpol sudah kita kantongi. Tapi belum bisa saya sampaikan sekarang. Intinya pengejaran dilakukan di setiap sudut Bali," ungkap Kombes Djuhandani.
Untuk diketahui, WNA Rusia yang merupakan buronan interpol itu kabur pada Kamis tanggal 11 Februari pukul 13.20 Wita. Saat itu, WNA tersebut sedang menjalani pemeriksaan dan proses administrasi di ruangan pemeriksaan kantor Imigrasi Ngurah Rai. Langkah pemeriksaan itu untuk memindahkan WNA dari ruangan detensi imigrasi (Rudensi) ke rumah detensi imigrasi (Rudenim), pasalnya ruangan detensi sudah tidak menampung WNA yang terlibat persoalan hukum. Namun, di sela-sela pemeriksaan itu, seorang wanita yang diduga kuat sebagai istri buronan itu yakni Ekaterina Trubkina menjenguk. Nah, saat itu, wanita yang juga berasal dari Rusia itu menemui di dekat ruangan pemeriksaan. Setelah pertemuan itu, WNA Andrew Ayer alias Andrei Kavalenka langsung menghilang bersama istrinya tersebut. *dar, pol
Komentar