Kolam Candidasa Segera Dijadikan Objek Taman Air

Kolam seluas 1,5 hektare itu kurang bermanfaat karena dipenuhi tunjung atau teratai. Di dalam kolam ada pulau kecil yang disakralkan karena ada lesung ajaib. Pulau kecil ini menjadi daya tarik untuk objek wisata air yang direncanakan.

Bendesa Adat Bugbug, I Nyoman Purwa Ngurah Arsana, mengungkapkan kolam di kawasan Objek Wisata Candidasa itu ditata agar bisa dimanfaatkan untuk kano dan wahana air lainnya. Nyoman Purwa mengatakan, di tengah kolam ada pulau kecil dan di pulau itu ada lesung ajaib. Sehari-hari, lesung itu selalu lubangnya tembus, tetapi jelang piodalan di Pura Candidasa lubangnya tertutup. Setiap membuat jajan banten, lesung itu digunakan. “Di sanalah letak kesakralan kolam Candidasa,” ungkap Nyoman Purwa, Senin (15/2).

Di pinggir kolam telah dibangun jalan setapak. Setiap sore banyak warga berolahraga, jalan-jalan keliling kolam. Pengunjung juga ramai memancing ikan. Sedangkan di sudut timur laut kolam, ada mata air tempat mohon tirta, juga ada palinggih. Sebelum umat Hindu mohon tirta terlebih dahulu mabanten di palinggih. “Kami akan menata kolam Candidasa, seluruh tunjung dibersihkan agar bisa digunakan untuk bermain kano keliling kolam, tanpa mengurangi kesakralan yang ada di kolam itu,” jelas Nyoman Purwa.

Sebelum melakukan pembangunan penataan kolam Candidasa, para pengelola hotel dan restoran di Objek Wisata Candidasa diundang untuk dimintai pendapatnya demi kemajuan pariwisata di Karangasem. Terpisah, Baga Parahyangan Desa Adat Bugbug I Wayan Artana setuju ada penataan kolam Candidasa. “Sepanjang kesakralan kolam Candidasa dipertahankan, tidak masalah dilakukan penataan,” kata Wayan Artana. Dikatakan, kolam Candidasa ditanami tunjung aneka warna agar air kolam beraroma wangi. *k16