Rai Mantra Resmikan Inovasi Jaga Baya
Manfaatkan IT untuk Penanganan Covid-19
DENPASAR, NusaBali
Jelang akhiri masa jabatan sebagai Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra berkesempatan meresmikan inovasi dalam penanganan Covid-19, secara virtual di kediamannya Gria Sebha Sari Denpasar, Selasa (16/2).
Inovasi oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfo) Denpasar ini dinamai Jaga Baya, yakni mengkolaborasikan antara kearifan lokal dengan kemajuan teknologi informasi.
Rai Mantra mengapresiasi inovasi dan kreativitas Diskominfo Denpasar. Aplikasi Jaga Baya bisa digunakan seluruh elemen masyarakat, stake holder di pemerintahan untuk menunjang kinerja dan pelayanan. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan dalam mengambil kebijakan melindungi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
“Inovasi ini saya resmikan di masa tugas sebagai walikota yang akan purna, dan dapat dilanjutkan oleh Walikota terpilih, Bapak IGN Jaya Negara,” ujar Rai Mantra.
Disampaikannya, aplikasi ini dapat disosialisasikan secara masif baik di tataran OPD Pemkot Denpasar maupun masyarakat. Terlebih saat ini telah ada klaster perkantoran, dengan aplikasi Jaga Baya dapat diantisipasi.
Kadis Kominfo dan Statistik Denpasar I Dewa Made Agung mengatakan aplikasi Jaga Baya merupakan sistem informasi berbasis website yang dilengkapi fitur Contact Tracing dan Rating & Check in (pencatatan kunjungan) berbasis kode QR guna pengawasan penerapan protokol kesehatan (prokes) usaha/layanan untuk mendukung percepatan penanganan dan pencegahan Covid-19 di Denpasar. Serta memudahkan dalam men-tracing warga jika ada kasus.
Nama Jaga Baya diambil dari kearifan lokal yang merupakan fungsi dari baga atau unit untuk menjaga keamanan wilayah dan warga dari marabahaya baik kriminal, bencana, maupun lainnya. Aplikasi ini memberikan kemudahan dalam tracking, tracing, dan memonitor penerapan prokes dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi.
Aplikasi Jaga Baya dapat diakses pada laman https://jagabaya.denpasarkota.go.id/ Serta telah dilaksanakan uji coba pada 2 Desember 2020 hingga 18 Januari 2021. Hasil uji coba, jumlah lokasi terdaftar sebanyak 20 tempat dengan jumlah kunjungan dan rating mulai dari perkantoran pemerintah, kantor kelurahan, sampai pada sekolah.
Total pengguna yang terdaftar sebanyak 882 pengguna, total kunjungan sampai dengan 18 Januari 2021 sebanyak 13.748 kunjungan. “Kami harapkan aplikasi ini dapat memberikan kemudahan kepada aparatur pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam melaksanakan penanganan Covid-19,” kata Dewa Made Agung. *mis
Rai Mantra mengapresiasi inovasi dan kreativitas Diskominfo Denpasar. Aplikasi Jaga Baya bisa digunakan seluruh elemen masyarakat, stake holder di pemerintahan untuk menunjang kinerja dan pelayanan. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan dalam mengambil kebijakan melindungi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
“Inovasi ini saya resmikan di masa tugas sebagai walikota yang akan purna, dan dapat dilanjutkan oleh Walikota terpilih, Bapak IGN Jaya Negara,” ujar Rai Mantra.
Disampaikannya, aplikasi ini dapat disosialisasikan secara masif baik di tataran OPD Pemkot Denpasar maupun masyarakat. Terlebih saat ini telah ada klaster perkantoran, dengan aplikasi Jaga Baya dapat diantisipasi.
Kadis Kominfo dan Statistik Denpasar I Dewa Made Agung mengatakan aplikasi Jaga Baya merupakan sistem informasi berbasis website yang dilengkapi fitur Contact Tracing dan Rating & Check in (pencatatan kunjungan) berbasis kode QR guna pengawasan penerapan protokol kesehatan (prokes) usaha/layanan untuk mendukung percepatan penanganan dan pencegahan Covid-19 di Denpasar. Serta memudahkan dalam men-tracing warga jika ada kasus.
Nama Jaga Baya diambil dari kearifan lokal yang merupakan fungsi dari baga atau unit untuk menjaga keamanan wilayah dan warga dari marabahaya baik kriminal, bencana, maupun lainnya. Aplikasi ini memberikan kemudahan dalam tracking, tracing, dan memonitor penerapan prokes dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi.
Aplikasi Jaga Baya dapat diakses pada laman https://jagabaya.denpasarkota.go.id/ Serta telah dilaksanakan uji coba pada 2 Desember 2020 hingga 18 Januari 2021. Hasil uji coba, jumlah lokasi terdaftar sebanyak 20 tempat dengan jumlah kunjungan dan rating mulai dari perkantoran pemerintah, kantor kelurahan, sampai pada sekolah.
Total pengguna yang terdaftar sebanyak 882 pengguna, total kunjungan sampai dengan 18 Januari 2021 sebanyak 13.748 kunjungan. “Kami harapkan aplikasi ini dapat memberikan kemudahan kepada aparatur pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam melaksanakan penanganan Covid-19,” kata Dewa Made Agung. *mis
Komentar