Badung Panen 1.000 Godel Hasil Kawin Suntik
Sebanyak 1.000 godel itu tersebar di tiga kecamatan. Sebanyak 450 ekor dari Kecamatan Petang, 200 ekor dari Kecamatan Abiansemal, dan 350 ekor dari Kecamatan Mengwi.
MANGUPURA, NusaBali
Budidaya sapi Bali terus digenjot Pemerintah Kabupaten Badung untuk mendongkrak populasi sapi lokal ini. Program yang dilakukan adalah kawin suntik (inseminasi) yang digeber sejak setahun terakhir. Pada Rabu (23/11), Pemkab Badung berhasil memanen pedet atau godel di Sentra Ternak Sapi Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi.
Jumlahnya mencapai 1.000 ekor dari tiga kecamatan. Yaitu 450 ekor dari Kecamatan Petang, 200 ekor dari Kecamatan Abiansemal, dan 350 ekor dari Kecamatan Mengwi.
Godel-godel ini semula rencananya dipanen oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, namun karena Mentan berhalangan hadir, terpaksa panen hasil upaya khusus sapi induk wajib bunting (Upsus Siwab) ini hanya disaksikan oleh Syukur Iwantoro selaku Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Inovasi dan Tekhnologi Pertanian dan Mat Syukur selaku staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional. Hadir pada kesempatan tersebut, Wabup Badung Ketut Suiasa, Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra, Kadisnakanlut Badung I Made Badra, dan pejabat terkait di lingkungan Pemkab Badung.
Wabup Suiasa mengatakan, semua godel ini merupakan hasil dari kegiatan gertak birahi inseminasi buatan terhadap induk sapi, dengan cara kawin suntik yakni memasukkan sperma yang telah dipilih dari ternak sapi jantan unggul/bull di Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Provinsi Bali di Baturiti, Kabupaten Tabanan, yang dilaksanakan tahun 2015. “Inseminasi buatan ini sangat baik untuk mendapatkan godel yang berkualitas baik secara genetis maupun performance-nya,” kata Suiasa.
Dengan panen besar ini, Pemerintah Kabupaten Badung berencana menghibahkan kepada masyarakat Badung yang terhimpun dalam wadah kelompok peternak. “Untuk tahun ini. kami akan menghibahkan godel sebanyak 100 ekor kepada 20 kelompok peternak,” beber pejabat asal Pecatu, Kuta Selatan, tersebut.
Sementara itu di bagian tengah, telah dioptimalisasi rumah potong hewan (RPH) Mambal yang sudah memiliki nomor kontrol veteriner sehingga dapat menghasilkan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal, dengan kapasitas potong 100 ekor per hari.
Kadis Peternakan Perikanan dan Kelautan Badung I Made Badra menambahkan, hasil kawin suntik sapi Bali ini terbukti mampu mengangkat populasi sapi Bali di Badung. Dari 288 ekor sapi indukan di Badung, hingga tahun ini sudah menghasilkan 1.000 godel hasil kawin suntik. Semua godel ini akan dihibahkan kepada masyarakat pada Desember mendatang. “Rencana penyerahan akan dilakukan Bapak Bupati pada Desember nanti,” kata Badra.
Syukur Iwantoro mewakili Menteri Pertanian memberikan apresiasi atas hasil dari kegiatan gertak birahi inseminasi buatan terhadap induk sapi di Badung. Ia pun memuji keunggulan sapi Bali. Pasalnya, sapi Bali memiliki tekstur daging yang jauh lebih baik dari daging sapi di luar Bali. “Sapi Bali memang terbaik, terutama yang ada di Nusa Penida. Kami harap sapi Bali ini terus dikembangkan,” katanya.
Menurutnya, Kementerian Peternakan (Kementan) sangat gencar melakukan upaya meningkatkan program populasi sapi di seluruh Indonesia, melalui program upaya khusus sapi induk wajib bunting (Upsus Siwab). Pemerintah telah menyiapkan anggaran besar untuk program ini, yakni mencapai Rp 1,1 triliun.
Dia mengapresiasi program Pemprov Bali dan Pemkab Badung yang dinilainya berhasil. “Terbukti di tiga kecamatan yang ada di Pulau Dewata sudah ada 1.000 ekor sapi,” ucapnya. * asa
Jumlahnya mencapai 1.000 ekor dari tiga kecamatan. Yaitu 450 ekor dari Kecamatan Petang, 200 ekor dari Kecamatan Abiansemal, dan 350 ekor dari Kecamatan Mengwi.
Godel-godel ini semula rencananya dipanen oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, namun karena Mentan berhalangan hadir, terpaksa panen hasil upaya khusus sapi induk wajib bunting (Upsus Siwab) ini hanya disaksikan oleh Syukur Iwantoro selaku Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Inovasi dan Tekhnologi Pertanian dan Mat Syukur selaku staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional. Hadir pada kesempatan tersebut, Wabup Badung Ketut Suiasa, Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra, Kadisnakanlut Badung I Made Badra, dan pejabat terkait di lingkungan Pemkab Badung.
Wabup Suiasa mengatakan, semua godel ini merupakan hasil dari kegiatan gertak birahi inseminasi buatan terhadap induk sapi, dengan cara kawin suntik yakni memasukkan sperma yang telah dipilih dari ternak sapi jantan unggul/bull di Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Provinsi Bali di Baturiti, Kabupaten Tabanan, yang dilaksanakan tahun 2015. “Inseminasi buatan ini sangat baik untuk mendapatkan godel yang berkualitas baik secara genetis maupun performance-nya,” kata Suiasa.
Dengan panen besar ini, Pemerintah Kabupaten Badung berencana menghibahkan kepada masyarakat Badung yang terhimpun dalam wadah kelompok peternak. “Untuk tahun ini. kami akan menghibahkan godel sebanyak 100 ekor kepada 20 kelompok peternak,” beber pejabat asal Pecatu, Kuta Selatan, tersebut.
Sementara itu di bagian tengah, telah dioptimalisasi rumah potong hewan (RPH) Mambal yang sudah memiliki nomor kontrol veteriner sehingga dapat menghasilkan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal, dengan kapasitas potong 100 ekor per hari.
Kadis Peternakan Perikanan dan Kelautan Badung I Made Badra menambahkan, hasil kawin suntik sapi Bali ini terbukti mampu mengangkat populasi sapi Bali di Badung. Dari 288 ekor sapi indukan di Badung, hingga tahun ini sudah menghasilkan 1.000 godel hasil kawin suntik. Semua godel ini akan dihibahkan kepada masyarakat pada Desember mendatang. “Rencana penyerahan akan dilakukan Bapak Bupati pada Desember nanti,” kata Badra.
Syukur Iwantoro mewakili Menteri Pertanian memberikan apresiasi atas hasil dari kegiatan gertak birahi inseminasi buatan terhadap induk sapi di Badung. Ia pun memuji keunggulan sapi Bali. Pasalnya, sapi Bali memiliki tekstur daging yang jauh lebih baik dari daging sapi di luar Bali. “Sapi Bali memang terbaik, terutama yang ada di Nusa Penida. Kami harap sapi Bali ini terus dikembangkan,” katanya.
Menurutnya, Kementerian Peternakan (Kementan) sangat gencar melakukan upaya meningkatkan program populasi sapi di seluruh Indonesia, melalui program upaya khusus sapi induk wajib bunting (Upsus Siwab). Pemerintah telah menyiapkan anggaran besar untuk program ini, yakni mencapai Rp 1,1 triliun.
Dia mengapresiasi program Pemprov Bali dan Pemkab Badung yang dinilainya berhasil. “Terbukti di tiga kecamatan yang ada di Pulau Dewata sudah ada 1.000 ekor sapi,” ucapnya. * asa
1
Komentar