'Ngopi' Bantu Pemasaran Kopi
Jadi Gaya Hidup
DENPASAR,NusaBali
Pandemi Covid-19 memang membuat terpuruk perekonomian Bali yang dominan bergantung pada sektor pariwisata.
Namun pandemi juga merangsang munculnya inovasi dan peluang usaha. Diantaranya bermunculannya coffee shop-coffee shop di Denpasar. Fenomena ini membuka peluang usaha, penyediaan produk kopi siap saji
Salah satunya, I Made Mendra Atmaja, salah seorang pelaku pariwisata Bali yang kini serius berbisnis kopi siap saji. “Karena permintaan meningkat,” pria yang juga praktisi pariwisata desa wisata, Jumat (19/2).
Menurut Mendra, pandemi Covid-19 memunculkan sejumlah alternatif orang bisa menikmati suasana rileks mengurangi ketegangan. Salah satu alternatifnya coffee shop. “Sekarang kan banyak bermunculan di Denpasar,” ujar Mendra.
Itu menunjukkan ngopi menjadi life style atau gaya hidup di masa pandemi ini. Permintaan kopi pun meningkat.
Dikatakan Mendra coffee shop-coffee shop ini tentu menyerap tenaga kerja dan butuh kopi siap saji. Sehingga pasaran produk kopi lokal Bali terbantu pada masa pandemi sekarang ini.
“Tak hanya eskpor, tetapi konsumsi lokal sangat membantu pemasaran kopi,” kata Mendra. Trend atau gaya hidup ‘ngopi’ di masa pandemi kata Mendra banyak dilakoni kalangan milenial. Selain memang masyarakat Bali sendiri, sesungguhnya menjadikan kopi sebagai salah satu kebutuhan konsumsi.
Sebelumnya kalangan pelaku usaha wisata desa juga menjadikan kopi sebagai salah satu tambahan inovasi produk wisata desa.
“Karena minum kopi juga trend di kalangan milenial,” ujar I Wayan Sudiantara pengelola ‘Rumah Desa’ salah satu daya tarik wisata di Desa Wisata Desa Baru, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Trend ngopi ini dikatakan Sudiantara, sebagai tambahan daya tarik wisata desa. *K17
Komentar