Jalur Zonasi Bisa Daftar di 2 Sekolah
Disdik Gianyar Siapkan Juknis PPDB
GIANYAR, NusaBali
Meski masih beberapa bulan kedepan, Dinas Pendidikan Gianyar saat ini sudah menyiapkan petunjuk teknis (juknis) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2021/2022.
Secara umum, hampir sama dengan juknis PPDB sebelumnya. Bedanya, pada jalur zonasi, calon peserta didik bisa menjatuhkan pilihan di dua sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Gianyar I Wayan Sadra, Senin (22/2) menjelaskan setiap peserta didik jalur zonasi memiliki hak daftar di dua sekolah. Dengan pertimbangan, jika tidak diterima di pilihan 1, bisa diterima di pilihan 2. Selain itu, secara umum PPDB masih sama seperti tahun sebelumnya. "Dinas pendidikan memfasilitasi. Yang menentukan diterima atau tidaknya adalah pihak sekolah," ujarnya.
Pengurus MKKS Gianyar Dewa Nyoman Bawa menjelaskan, tim PPDB Gianyar telah menggelar rapat. Pelaksanaan PPDB mengacu pada Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021. Ada 4 jalur pendaftaran, yaitu jalur zonasi, prestasi, afirmasi dan perpindahan orangtua. Masing-masing jalur memiliki persentase pemenuhan. Diantaranya minimal 50 persen jalur zonasi, minimal 15 persen afirmasi (siswa kurang mampu), 5 persen perpindahan orangtua dan 30 persen prestasi. "Sudah dituangkan dalam Juknis. Zonasi sudah dibuat, Zonasi 1,2 dan 3," jelasnya Kepala SMPN 1 Gianyar ini.
Jleas dia, bagi peserta didik yang memilih jalur prestasi dan afirmasi, diperbolehkan mendaftar diluar zonasi. Misal calon peserta didik asal Sukawati, bisa daftar di Gianyar lewat jalur prestasi atau afirmasi. Kuota jalur prestasi maksimal 30 persen akan disesuaikan dengan pemenuhan kuota jalur zonasi. "Akan dilihat ketentuan pemenuhan maksimal minimal terpenuhi. Kalau zonasi melebihi minimal 50 persen, otomatis berdampak pada kuota jalur prestasi," jelasnya.
Meski pandemi membatasi pelaksanaan kompetisi, diyakini jalur prestasi akan tetap diminati. Sebab sertifikat diakui 3 tahun sejak kompetisi.
Terkait teknis pendaftaran, Kadisdik Gianyar Wayan Sadra mengaku belum bisa full online. Dia berupaya untuk memanfaatkan grup WA dan google form. Namun, pendafatarn tak bisa online sepenuhnya karena khawatir masyarakat tidak bisa akses dan mengakibatkan siswa tidak mendapat sekolah. Pihaknya tidak ingin gegabah menerapkan sistem online. Ujung-ujungnya membuat ribet masyarakat. “Karena belum semua masyarakat kita bisa memanfaatkan IT, kita kan tidak bisa menjangkau satu persatu. Toh tujuannya sama, anak itu dapat sekolah," ujarnya.
Jadwal PPDB akan dimulai sekitar Mei setelah ujian sekolah. Diperkirakan, jumlah lulusan SD yang mengikuti PPDB sekitar 7.700an. *nvi
Komentar