Serah Terima Jabatan pada 1 Maret 2021

Upacara mejaya-jaya ini dipuput oleh Ketua PHDI Kabupaten Tabanan I Wayan Tontra.  Upacara mejaya-jaya ini merupakan rangkaian upacara menjelang pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tabanan pada 26 Februari 2021 mendatang. Upacara tersebut berlangsung sederhana dan disaksikan oleh oleh pejabat Pemkab Tabanan secara terbatas, mulai dari Plh Bupati Tabanan I Gede Susila, para asisten, dan dari Inspektorat.

Kepala Tata Pemerintahan Setda Tabanan I Wayan Yelada, menjelaskan Pemprov Bali membebaskan jadwal digelarnya upacara mejaya-jaya sebelum pelantikan pada 26 Februari mendatang. Kebetulan Bupati terpilih Komang Gede Sanjaya menginginkan Selasa kemarin digelar mejaya-jaya karena bertepatan dengan rahina Anggara Kasih Kulantir. “Untuk itu pemkab menyelenggarakan upacara mejaya-jaya hari ini (kemarin) pukul 16.00 Wita,” kata Wayan Yelada.

Menurutnya upacara mejaya-jaya dipuput Ketua PHDI Tabanan I Wayan Tontra, disaksikan oleh pejabat di Tabanan secara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan. “Pelantikan bupati digelar pada 26 Februari pukul 10.00 Wita secara virtual di provinsi,” imbuh Wayan Yelada.

Wayan Yelada menambahkan setelah upacara pelantikan, Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya-I Made Edi Wirawan akan melakukan persembahyangan di Pura Batukau. Persembahyangan tersebut diikuti oleh sejumlah OPD di Tabanan.

Sementara serah terima jabatan dari Plh Bupati Tabanan ke Bupati dan Wakil Bupati definitif akan dilaksanakan, Senin (1/3), di DPRD Tabanan. Pelaksanaan serah terima jabatan ini pun akan dihadiri undangan terbatas. Bahkan yang akan menghadiri serah terima jabatan harus dirapid test. “Jadwal serah terima pada 1 Maret itu. Serah terima jabatan terlebih dahulu kemudian baru dilakukan sidang paripurna,” tandas Wayan Yelada.

Sebelumnya, Komang Gede Sanjaya yang dijumpai di Sekretariat DPC PDIP Tabanan enggan berkomentar banyak soal pelantikan. Kendati jadwal pelantikan sudah mengerucut pada Jumat (26/2) mendatang. “Setelah pelantikan baru bisa bicara program 100 hari,” tegasnya.

Namun demikian untuk membangun Tabanan nanti akan menjalankan sesuai visi-misi yang dibuat. Bahkan infrastruktur akan menjadi program pertama yang akan dituntaskan. Termasuk akan membangun desa berbasis data. “Dengan mengetahui apa yang terjadi di desa, (pemerintah) kabupaten bisa lebih tepat mengarahkan program atau kebijakan. Ini yang disebut desa presisi,” kata Komang Gede Sanjaya. *des