Tabanan Kekurangan Petugas Tracing
Polres latih ratusan Bhabinkamtibmas untuk membantu Dinas Kesehatan.
TABANAN, NusaBali
Untuk membantu tenaga kesehatan melakukan contact tracing di masyarakat, Polres Tabanan melatih 133 Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) ikut menjadi petugas tracing.
Pelatihan terhadap Bhabinkamtibmas ini dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 24-26 Februari di Polres Tabanan. Pelatihan yang diberikan seputaran cara melakukan contact tracing yang langsung dilatih oleh Dinas Kesehatan Tabanan.
Wakapolres Tabanan Kompol I Ketut Gelgel mengungkapkan PolresTabanan ikut menyiapkan petugas tracing demi membantu tenaga kesehatan. Sebab, selama ini Tabanan kekurangan tenaga tracing.
“Maka dari itu kami dari Polri ikut membantu,” ujarnya Rabu (24/2).
Dikatakan petugas kontak tracing ini langsung mengambil dari anggota Bhabinkamtibmas di 133 desa di Tabanan. Satu desa mempunyai 1 petugas tracing.
Diharapkan dengan adanya petugas tambahan ini, contact tracing terhadap masyarakat yang terpapar kasus Positif Covid-19 dilakukan dengan cepat.
“ Kami harapkan dengan adanya petugas tambahan ini penyebaran kasus di masyarakat bisa dicegah,” tegasnya.
Menurut Kompol Gelgel, 133 petugas contact tracing selama bertugas akan dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD). Mulai dari sarung tangan, hand sanitizer, bahkan face shield.
Mereka tidak dilengkapi baju hazmat untuk mencegah masyarakat memiliki rasa trauma atau takut. "Kami berharap juga kepada pemerintah agar petugas garda terdepan ini yang nantinya terlebih dahulu divaksin," pintanya.
Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 di Tabanan masih bertambah. Per tanggal 24 Februari 2021 terjadi penambahan kasus 40 orang terpapar virus. Tambahan kasus ini terbanyak disumbang dari cluster keluarga di Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Sebaran kasus positif terbanyak di Desa Perean Tengah berjumlah 9 kasus. Mereka terpapar dari anggota keluarga yang lebih dulu terpapar kasus Positif Covid-19. Namun sebagian besar masyarakat dari Desa Perean Tengah ini terpapar tak bergejala. Mereka sudah diisolasi di hotel terintegrasi di Denpasar.
Kasus dari cluster keluarga juga dilaporkan di Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan jumlahnya 3 orang salah satunya seorang dokter. Tiga anggota keluarga ini sudah dirawat di RS swasta di Denpasar karena mengeluhkan sesak dan demam. *des
Pelatihan terhadap Bhabinkamtibmas ini dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 24-26 Februari di Polres Tabanan. Pelatihan yang diberikan seputaran cara melakukan contact tracing yang langsung dilatih oleh Dinas Kesehatan Tabanan.
Wakapolres Tabanan Kompol I Ketut Gelgel mengungkapkan PolresTabanan ikut menyiapkan petugas tracing demi membantu tenaga kesehatan. Sebab, selama ini Tabanan kekurangan tenaga tracing.
“Maka dari itu kami dari Polri ikut membantu,” ujarnya Rabu (24/2).
Dikatakan petugas kontak tracing ini langsung mengambil dari anggota Bhabinkamtibmas di 133 desa di Tabanan. Satu desa mempunyai 1 petugas tracing.
Diharapkan dengan adanya petugas tambahan ini, contact tracing terhadap masyarakat yang terpapar kasus Positif Covid-19 dilakukan dengan cepat.
“ Kami harapkan dengan adanya petugas tambahan ini penyebaran kasus di masyarakat bisa dicegah,” tegasnya.
Menurut Kompol Gelgel, 133 petugas contact tracing selama bertugas akan dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD). Mulai dari sarung tangan, hand sanitizer, bahkan face shield.
Mereka tidak dilengkapi baju hazmat untuk mencegah masyarakat memiliki rasa trauma atau takut. "Kami berharap juga kepada pemerintah agar petugas garda terdepan ini yang nantinya terlebih dahulu divaksin," pintanya.
Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 di Tabanan masih bertambah. Per tanggal 24 Februari 2021 terjadi penambahan kasus 40 orang terpapar virus. Tambahan kasus ini terbanyak disumbang dari cluster keluarga di Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Sebaran kasus positif terbanyak di Desa Perean Tengah berjumlah 9 kasus. Mereka terpapar dari anggota keluarga yang lebih dulu terpapar kasus Positif Covid-19. Namun sebagian besar masyarakat dari Desa Perean Tengah ini terpapar tak bergejala. Mereka sudah diisolasi di hotel terintegrasi di Denpasar.
Kasus dari cluster keluarga juga dilaporkan di Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan jumlahnya 3 orang salah satunya seorang dokter. Tiga anggota keluarga ini sudah dirawat di RS swasta di Denpasar karena mengeluhkan sesak dan demam. *des
1
Komentar